Aku dan Jeno kembali seperti biasa lagi temen-temen Jeno juga udah ku jelaskan untungnya mereka mau mengerti jadi nggak ada lagi salah paham diantara kami.
"Heh! Mana traktiran!"
Aku mendengus, "Traktiran apaan?" Renjun menatap ku sengit, serem asli dia kayak gitu.
"Gue udah tau lo official sama Jeno, gak usah ngelak."
Skak.
Ya emang awalnya aku dan Jeno nggak mau siapapun tau kalau kita udah resmi karena ya nggak tau sih kenapa.
"Demi apa anjir udah resmi?!"
"Apaan lo Jen jadian gak bilang-bilang."
"Idih bukan temen gue."
Dan masih banyak lagi ocehan mereka.
Kami lagi kumpul dirumah Sua tiba-tiba dia ngajakin terus yaudah daripada dirumah Nayeon terus nggak enak, hihi. Mereka tetep misuh-misuh belagak marah padahal cuma biar dapet teraktiran karena pusing dengerin ocehan mereka apalagi Haechan dan Jaemin akhirnya Jeno traktir kami semua.
Awas, ya, mereka 'kan kasian pacarku.
"Sini,"
Jeno nunjuk tempat disamping nya, aku daritadi duduk disamping Mela Jeno disebrangku bersama temen-temennya jadi kami semua duduk melingkar. Aku pindah disamping Jeno, kebiasaan dia itu kalau aku disampingnya tanganku akan di genggam terus dimasukin ke kantong hoodie nya (Jeno itu suka banget pake hoodie) aku natap Jeno bingung ini gimana aku makan nya.
"Jen, tangan gue," kataku.
"Gak mau." ih dasar.
"Terus gue makan nya gimanaa," ucapku kesal.
Jeno nyengir. Ini kenapa jadi gemesin banget? Aku buang muka, nggak tahan soalnya. "Liat sini," dia ngusap rambutku mau nggak mau aku liat dia lagi.
"Aku suapin."
"Aku?"
"Ya karena semua udah tau kita jadian masa make 'gue-lo' terus? Ganti 'aku-kamu' dong, by."
Ini muka aku panas banget denger dia bilang 'by' ku pukul aja dia, Jeno cuma ketawa.
"Deg-deg an kamu?"
Aku melotot terus pukul Jeno lagi.
"Ih mukul terus, sakit tau."
"Ya abis nyebelin."
"Itu tolong dong jangan mentang-mentang udah jadian jadi nge bucin seenaknya, ngertiin lah disini temen lo kebanyakan jomblo kecuali gue," kata Sua.
"Yee, nyebelin juga lo." ini kata Yeri terus dia nyubit Sua yang dicubit senyum-senyum nggak jelas.
"Lah Sua udah punya pacar emang?"
"Udah, kemana aja lo baru tau." ini Nayeon yang jawab.
Haechan masang muka sedih, "Jahat lo, Sua. Kan babang ganteng sakit hati,"
"Geli banget gue!" Sua melempar gumpalan tissu ke Haechan.
"Pacar lo anak mana?" aku tanya, jujur Sua nggak pernah cerita tentang pacarnya.
"Sekolah sebelah, Ca,"
"Satu sekolah sama Nancy?" Renjun mendelik denger pertanyaan Chenle terus dia langsung natap aku nggak enak.
Aku udah biasa aja ke Nancy, lagipula dia cuma temen Jeno dan sebelumnya nggak ada hubungan apa-apa. Jadi nggak ada yang harus aku benci dari dia.
"Gapapa, Jun." kataku, Renjun ngangguk terus senyum tipis.
"Sorry, Ca. Lupa hehe."
"Santai, Le."
"Btw, siapa sih cowok lo? Gantengan gue kali," Haechan berucap lagi.
"Kepedean banget lo, anakonda." Sua menjawab kesal, "Junkyu. Lo pasti kenal lah,"
Loh aku nggak kenal.
"Oh dia. Mantap juga lo bisa dapetin salah satu geng nya Asahi," kata Jaemin.
"Apa cuma gue yang nggak kenal?" pertanyaan ku ini disetujui oleh Mela, Naeyon dan Yeri.
Jisung yang daritadi asik gitaran berenti, "Geng mereka tuh namanya Trejo, pentolan sekolah sebelah selalu maju paling depan kalo tawuran dan gilanya mereka jago bela diri semua. Makanya tuh mereka dikenal, sekolah lain juga bakalan takut duluan kalo udah denger kata Trejo." jelasnya, aku cuma manggut-manggut.
"Sekolah kita pernah tawuran sama mereka?" Jisung ngangguk.
"Tapi akhirnya kita damai sih sama sekolah sebelah."
"Anggota Trejo siapa aja?" ini pertanyaan Yeri. "Siapa tau ada yang nyantol sama gue, hehe." langsung disambut tatapan males dari Sua dan Mela.
"Asahi, Junkyu, Yoshi, sama Hyunsuk." Jeno yang jawab, "Tapi mereka asik sih, kita udah beberapa kali nongkrong bareng."
"Hebat lo, Su. Gak ada yang berani macem-macem ke lo deh," ucapku.
"Yang tau hubungan gue sama Kyu cuma orang terdekat kita aja, Ca. Kyu gamau gue jadi inceran musuh karena pacar dia," jelasnya.
Jeno tiba-tiba nyaut, "Kalo ada yang macem-macem sama kamu, aku juga bakal maju paling depan." kata Jeno dia masang muka serius.
Aku ketawa, "Bucin." kataku.
"Idih, Jen." Chenle natap Jeno kesel.
"Sirik aje lo, sipit."
"Heh, lo juga sipit."
"Udah ah, sama-sama sipit juga gelud aja."
Kami kembali ngobrol hal-hal random jangan lupa bacotan Haechan yang nggak ada abisnya. Udah mana sekarang Jaemin jadi ketularan dia. Jisung, Jeno dan Renjun asik nyanyi sambil gitaran aku cuma liatin.
Mereka nyanyi lagu Little Things One Direction tanganku masih di hak milik-in sama Jeno, dia nyanyi sambil natap aku. Rasanya mau loncat terus teriak, atau nggak mau karungin Jeno terus aku bawa pulang biar sama aku terus.
Iya, emang lebay banget.
"Junkyu mau kesini, gapapa 'kan?" tanya Sua.
Aku ngangguk, "Gue sih gamasalah." yang lain juga ikut.
Haechan berdecak, "Untung bukan gue doang yang jomblo jadi gak miris amat lah," katanya.
"Emang gaada yang mau sama lo, Echan."
"Sembarangan."