Kentang

9 1 0
                                    

Aku menghela napas panjang ku letakan tanganku pada meja sambil memperhatikan Mela yang tengah sibuk menggambar, tugas kelompok kali ini tentang seni kami ditugaskan untuk menggambar apa saja tapi harus ada nilai estetis.

Aku sama sekali nggak ngerti tentang itu, gambar pun mentok-mentok gunung dan rumah.

"Kenapa Ca?" aku diam, masih teringat chat ka Mark yang sampai sekarang belum aku balas.

Mela melanjutkan kegiatannya, "Dibagian sini pake warna biru aja, bagus kan?" aku ngangguk aja.

"Yang bener!" Mela berdecak.

"Iyaaaaa."

Aku membuka ponselku, menscroll instagram karena bosan. Tugas ku disini cuma menemani Mela, semua urusan gambar dan mewarnai kuserahkan semua ke dia.

Mela itu jago gambar.

Aku memutuskan untuk membalas chat ka Mark.

Cahaya
haha
thank's ka

Lalu nggak lama notif dari instagram muncul, dan....

Kalian tau?

Ka Mark follow aku.

Dan lagi,

M Lee
yoi
oh ya fb ig gue ya

Aku langsung mem follow back ignya.

Cahaya
udah ka

M Lee
oke2
btw lo lg apa nih

Cahaya
kerkom ka

M Lee
pelajaran?

Cahaya
pa siwon

M Lee
oh kl sm dia pasti ribet
sabar ya haha

Cahaya
haha emang
pasti

"Itu ka Mark?"

Aku langsung mematikan hapeku, ah dasar. Aku sampe nggak sadar kalau Mela ngintip daritadi, bodohnya.

"Lo dapet kontaknya darimana?"

Aku masih diam.

"Ca?"

"Tiba-tiba dia pc gue minta addback." jawabku

"Gue denger-denger ka Mark itu susah banget buat di deketin," Mela lanjut mewarnai setelah mengatakan itu.

Apa sih? Jelas-jelas dia ramah gitu, susah dideketin gimana maksudnya?

"Dia ramah kali," ucapku.

"Iya, dia emang ramah. Tapi banyak cewek-cewek yang dianggurin sama dia chatnya."

"Ka Mark bisa jadi," Mela menatapku. "Suka sama lo." lanjutnya.

Gila, ya?

Ka Mark itu ganteng. Banget. Aku akuin. Apalagi senyumnya manis, nggak mungkin banget dia suka sama aku 'kan?

"Bisa jadi 'kan?"

Aku ngegeleng, "Gue gak secantik itu buat disukain ka Mark astaga."

Mela mendengus, "Lo lagi merendah untuk meroket?"

"Ha?"

"Kalo lo bilang diri lo jelek, apakabar gue Ca?"

Mela mendengus lagi, "Kalo bukan temen gue tampol."

F A L L I N GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang