satu,

6.7K 534 6
                                    

"Jennie kamu baik-baik disini ya sama ibu dan kakak kamu, ayah ada kerjaan di luar negeri," ucap Suho sambil mengelus lembut rambut Jennie.

Jennie mengangguk dengan senyum tipisnya, "Tapi sepertinya ayah disana agak lama. Jadi kamu jaga diri baik-baik ya" ujar Suho.

Cih memangnya disini cuman dia saja anaknya? Aku pun anaknya juga! Batin Jisoo.

"Irene, Jisoo aku berangkat dulu. Jaga diri kalian juga ya, oh iya dan aku titip Jennie ya" kata Suho.

Irene mengangguk lalu memeluk Suho. "Iya sayang tenang saja aku akan menjaganya dengan baik, dia juga kan anak ku," ucap Irene.

"Yasudah aku berangkat dulu." Suho pun berjalan keluar tetapi sebelum itu ia sempat melambaikan tangannya dulu lalu ia masuk kedalam mobil.

Setelah mobil Suho sudah tidak terlihat Irene dan Jisoo langsung menatap Jennie tajam.

"Kenapa ibu dan Jisoo eonnie melihat ku seperti itu?" tanya Jennie menatap Irene dan Jisoo bergantian dengan takut.

Irene bersidekap, "Ibu heran kenapa ayahmu selalu memanjakan mu, padahal anaknya ada dua. Pilih kasih sekali!" ujar Irene membuat Jennie menatap ibunya itu tidak percaya. Ia berpikir kenapa ibunya bilang seperti itu apa dia tidak mengaca terlebih dahulu dia pun seperti itu kepadanya.

Tapi Jennie tidak mau melawan ibunya, ibu ya tetep ibu mau itu ibu kandung atau ibu tiri, memang ibu kandung dan ibu tiri itu berbeda tapi Jennie menyayangi keduanya dengan tulus.

"Kenapa kau melihatku seperti itu?!" tanya Irene ketus.

Jennie langsung menunduk. "T—tidak bu"

"Kau masuk kamar jangan keluar sebelum aku memanggilmu!" teriak Irene dan Jennie hanya mengiyakannya.

"Ibu aku berangkat sekolah dulu, malas aku berlama-lama disini dengan anak itu" ucap Jisoo sambil melirik Jennie sinis.

Jennie sebenarnya mendengar itu tetapi ia pura-pura tidak dengar saja. Ia hanya tersenyum miris, kenapa ia harus di perlakukan seperti ini. Tidak adil.

Aku ingin sekali bersekolah juga seperti Jisoo eonnie, aku ingin merasakan mempunyai banyak teman, batin Jennie.

"Cepat masuk kamar! Jangan melamun melulu! Dasar lambat!" bentak Irene.

"Yaudah sayang ayok ibu antar" ucap Irene tersenyum, lalu ia mengambil kunci mobilnya dan langsung pergi mengantar Jisoo.

Jennie yang melihat hanya memandangnya dengan tatapan iri, kenapa ia tidak pernah melihat ibunya tersenyum kepadanya kenapa ibunya selalu jahat kepadanya memangnya ia salah apa? Itu yang selalu Jennie pikirkan.

Apa ia hanya anak tiri ibunya jadi ia tidak di beri kasih sayang seperti Jisoo, tapi setidaknya meskipun ia hanya anak tiri ibunya bisa memperlakukannya dengan baik.

Ayahnya pun memperlakukan Jisoo dengan baik, tapi kenapa ibu memperlakukan nya dengan buruk? Ia sebenarnya sudah tidak kuat tinggal disini tetapi karena ia masih memikirkan ayahnya jadi dia harus kuat demi ayahnya.


to be continued

Save Me | TaennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang