sembilan,

3.2K 368 12
                                    

Saat Jennie dan Sejeong sedang makan di kantin tiba-tiba mereka merasakan seperti ada yang duduk disamping mereka.

"Eh anjr! Jimin gue kaget!!" pekik Sejeong, karena Jimin tiba-tina duduk di sampingnya. Dan Jimin hanya membalasnya dengan cengiran.

Jennie juga sebenernya kaget waktu Taehyung duduk disampingnya, tetapi ia pura-pura tidak terkejut dan langsung menggeser duduknya agar tidak terlalu dekat.

"Kenapa ngegeser?" tanya Taehyung tanpa menoleh kearah Jennie.

Jennie menoleh, ia terkejut saat Taehyung bertanya kepadanya. Baru kali ini Taehyung bertanya kepadanya.

"E-eh nggak" jawab Jennie canggung.

Sedangkan Jimin dan Sejeong sedang beradu mulut, Jennie tersenyum saat memperhatikan mereka berdua.

"Minggir lo!"

Jisoo langsung mendorong Jennie, untung saja Sejeong langsung menolongnya dengan cepat.

"Lo seenaknya gitu dorong-dorong temen gue! Gak mikir apa kalo dia luka gimana?!" marah Sejeong.

Jisoo terseyum miring lalu mendekat kearah Sejeong dan Jennie.

"Lo mau aja temenan sama dia, dia itu cuman manfaatin lo doang!" Jisoo menujuk Jennie tepat di depan wajahnya.

Sejeong menepis kasar tangan Jisoo, "Gausah tunjuk-tunjuk! Dan gue gak merasa di manfaatin sama Jennie"

"Dan satu lagi. Bukannya ibu lo dan lo yang udah manfaatin keluarga Jennie?" perkataan Sejeong membuat Jisoo kesal dan menatap Jennie tajam.

Jisoo hendak menampar Jennie tetapi tangannya di tahan oleh Taehyung.

"Sekali aja lo nampar dia, gue gak akan segan-segan kasarin lo!" tegas Taehyung dan ia langsung menghempas tangan Jisoo.

Jennie yang melihat ini langsung menatap Jisoo takut, ia takut jika Jisoo akan memberitahu semuanya kepada ibu nya.

Jisoo menghentakkan kakinya lalu pergi dari kantin, tetapi sebelum Jisoo benar-benar keluar Jennie berlari mengahmpirinya.

"Eonnie jangan beritahu ibu.." ucap Jennie memohon.

Jisoo menoleh lalu menghempas tangan Jennie dari tangannya membuat wanita itu terjatuh.

Sejeong langsung berlari kearah Jennie dan membantunya untuk bangun.

Lalu Sejeong membawa Jennie ke taman sekolah, dan tak lupa Jimin dan Taehyung pun masih ikut bersama mereka.

Dan sekarang mereka berempat tengah berada di bangku taman, dengan Taehyung dan Jimin berdiri di samping mereka.

"Jen gue bilang apa meningan lo kasih tau ayah lo aja daripada mereka semakin berulah" ujar Sejeong.

Jennie menggeleng, "Gak segampang itu.." lirih Jennie.

"Gue dulu pernah kasih tau ke ayah tentang ini tapi ayah gak percaya sama sekali. Terus kalo gue bilang ke ayah lagi ayah juga gak bakal percaya juga, percuma Je" jelas Jennie.

Sejeong tersenyum lalu mengelus lembut pundak Jennie, "Terus sekarang lo mau gimana?" tanya Sejeong.

"Gatau, kayaknya sekarang gue harus terima semua ini aja" jawab Jennie.

"Lo bakal pulang kerumah?" tanya Sejeong.

Jennie mengangguk, "Iya, kalau gue gak pulang nanti ibu bakal ceritain yang enggak-enggak ke ayah" jawab Jennie, wajahnya menunduk.

"Jen please jangan pulang, perasaan gue gak enak. Gue takut ibu lo nyiksa lo lagi" ucap Sejeong, matanya menatap Jennie lekat. Ia tidak ingin Jennie pulang karena ia khawatir.

Taehyung dan Jimin yang sedari tadi diam mulai buka suara.

"Emangnya Jennie punya masalah apa sama Jisoo?" tanya Jimin.

Sejeong melirik kearah Jennie, "Jen apa kita ceritain aja ke mereka? Siapa tau mereka bisa bantu kita" ujar Sejeong.

Jennie mengangguk, sedangkan Sejeong sedang menceritakan semuanya ke Jimin dan Taehyung.

Setelah selesai menceritakannya Jennie menatap Taehyung dan Jimin bergantian.

"Kalian janji ke gue janga kasih tau siapa-siapa. Ini rahasia" ucap Jennie.

"Iya kita berdua janji Jen" jawab Jimin.

Taehyung sedari tadi hanya diam, ia menatap Jennie tanpa berkedip sedikit pun membuat yang di tatap menjadi salah tingkah.

"T-tae?"

"Kenapa setiap gue liat lo kayak gini hati gue jadi sakit?" Taehyung menatap Jennie.

Sedangkan Jimin dan Sejeong pura-pura tidak mendengar ucapan mereka berdua.

"Apa gue udah jatuh cinta sama lo?"

to be continued

Maaf kalo ngegantung😁
Jangan lupa vote sama komennya💚

Save Me | TaennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang