Pagi hari ini Jennie bangun lebih awal, karena setiap pagi ia harus memasak untuk ibu dan kakanya.
Semuanya sudah siap dan Jennie bergegas mandi, setelah itu ia pergi menuju meja makan saat Jennie hendak duduk bersama suara ibu nya membuatnya menoleh.
"Siapa yang suruh kau duduk disitu? Makan di dapur sana!" ujar Irene, Jennie patuh saja ia langsung berjalan menuju dapur.
Di meja makan sana Irene dan Jisoo tidak berhenti tertawa, mereka disana sangat bahagia Jennie jadi iri melihatnya.
Setelah semuanya sudah selesai makan, Jennie langsung mencuci piring dan setelah itu ibunya memanggilnya.
"Jennie!!"
Jennie berlari kecil menghampiri Irene, "Iya ada apa bu?" tanya Jennie.
"Kau berangkat jalan kaki saja. Kalau tidak naik bus, itu juga jika kau punya uang" ucao Irene membuat Jennie menunduk.
"Aku akan mengantar Jisoo, aku sudah mendaftarkanmu jadi kau tinggal keruang kepala sekolah saja sendiri, jangan manja!" lanjutnya.
Setelah ibunya dan kakaknya itu pergi Jennie tersenyum miris, ia berpikir bukankah ia dan kakak nya satu sekolah? Kenapa ibu nya hanya mengantar kakaknya kenapa Jennie tidak di ajak? Itu yang Jennie pikirkan.
Dan satu lagi tadi ibu nya bilang jika ia ingin naik bus maka ia harus memakai uang nya sendiri? Kenapa ibu nya berbicara seperti itu? Bukankah uang yang ibunya gunakan selama ini itu uang ayahnya? Jadi Jennie juga berhak atas uang itu.
Mobil yang ibunya pakai juga itu mobilnya ayahnya, Jennie berpikir ternyata hidupnya sangat menyedihkan selama ini.
Tapi sekarang ia harus semangat karena ia harus sekolah, dan ia harus membuat bangga ayahnya.
--
Jennie sudah sampai di sekolahnya, ia tersenyum lebar saat sudah menginjakkan kaki di gerbang sekolah barunya itu.
Ia berjalan menyusuri sekolah untuk mencari dimana letaknya ruang kepala sekolah.
Tetapi langkahnya terhenti karena Jennie melihat ada Jisoo kakaknya di ujung sana.
Jennie menghampiri kakaknya itu dengan senyuman di wajahnya.
"Eonnie dimana ruang kepala sekolah? Bisa antarkan aku kesana?" ujar Jennie.
Jisoo terkejut saat ada Jennie di hadapannya itu, lalu ia menatap tajam Jennie.
"Jis lo kenal dia?" tanya Nayeon sambil melirik kearah Jennie.
"Apaansi! Gue juga baru liat dia hari ini" jawab Jisoo.
"Tapi kayaknya dia kenal lo banget deh" kata Nayeon.
"Dia fans gue mungkin, yaudah lah jangan di dengerin meningan kita pergi aja" ujar Jisoo.
"Yaudah lah ayo" kata Nayeon.
Mereka berdua meninggalkan Jennie sendirian disana, Jennie sakit hati banget saat kakak nya itu bilang ia so kenal.
"Lo anak baru?"
Suara itu membuat lamunan Jennie terhenti, ia menoleh kearah sumber suara.
"Hey, anak baru bukan?" Jennie dengan cepat mengangguk.
"Pantesan gue baru liat lo disini, ngapain berdiri disini?"
"Nyari ruang kepala sekolah" jawab Jennie canggung.
"Gausah canggung gitu kali. Kenalin gue Sejeong, panggil aja Seje kalo Jeong apa aja deh terserah lo" ucap gadis yang bernama Sejeong tersebut, ia mengulurkan tangannya.
Jennie membalas uluran tangan tersebut dengan senyum di wajahnya, "Aku Jennie" ujarnya.
"Gausah terlalu formal, sekarang kita temenan oke?" kata Sejeong.
"Kenapa lo mau temenan sama gue?" tanya Jennie.
"Gatau. Tapi kayak nya lo orang baik deh, gue juga ngerasa cocok sama lo. Dan satu lagi gue belum punya temen deket disini kecuali lo" jelas Sejeong membuat Jennie terkejut.
"Gausah kaget gitu, lo mau kan jadi temen gue?" tawarnya.
Jennie mengangguk, "Yey, sekarang gue punya temen. Oke, terus lo sekarang mau kemana? Ruang kepala sekolah? Atau kantin?" tanya Sejeong.
"Gue mau ke ruang kepala sekolah dulu" jawab Jennie.
Sejeong mengangguk, "Oke, sekarang gue anterin lo ke ruang kepala sekolah" ucapnya tersenyum.
Jadi gini rasanya punya teman, seneng banget. Kayaknya dia juga orangnya baik batin Jennie.
to be continued