Sejeong menatap bingung kearah Jennie dan wanita yang tadi mereka tabrak itu. Ia bingung juga mengapa Jennie memanggil wanita itu dengan panggilan ibu?
Ingin menanyakannya kepada Jennie tetapi langsung ia urungkan niatnya itu karena melihat Jennie yang mulai meneteskan air matanya.
"I-ibu.. Jennie kangen.. " lirih Jennie. Ia berjalan mendekat kearah wanita itu dengan air mata di wajah cantiknya.
Wanita yang ia panggil ibu pun itupun menangis juga terisak.
Jennie langsung memeluk wanita itu dan menangis sejadi-jadinya, menumpahkan semua rasa rindu yang ia pendam selama ini.
Wanita itu membalas pelukan Jennie dan mengelus surai hitam nya dengan lembut.
"I-ibu juga kangen.. "
Jennie mendonggak menatap wajah ibunya dengan mata yang penuh air itu, ibu nya pun langsung menghapus lembut air mata Jennie dengan ibu jarinya.
Sejeong yang melihat itu semua meneteskan air matanya.
"Maaf Jen lebih baik kita lanjutkan bicaranya di caffe itu, disini banyak orang yang memperhatikan kita" ujar Sejeong.
Jennie dan ibu nya mengangguk, lalu mereka bertiga pergi menuju caffe yang berada di depan mereka.
"Ibu, Jennie bingung kenapa ibu bisa berada disini? Jennie kira ibu sudah tenang di alam sana" ujar Jennie.
Wanita itu tersenyum, "Seharusnya sih seperti itu tetapi karena rencana yang ibu buat ibu jadi bisa berada disini lagi dan melihat anak ibu"
"Memangnya ibu membuat rencana untuk apa? Apa ada sesuatu yang terjadi tanpa Jennie tau?"
"Banyak sekali"
"Oh iya ini siapa? Teman kamu?" tanya ibu Jennie sambil melirik kearah Sejeong.
Sejeong tersenyum, "Iya tante saya temannya Jennie, nama saya Kim Sejeong"
"Cantiknya. Saya ibu nya Jennie ibu kandungnya, kamu bisa panggil ibu kalo enggak tante Naeun" ujar ibu Jennie. Ibunya bernama Naeun Kim.
"Tante juga cantik, pantes aja Jennie nya cantik ternyata ibu nya juga cantik"
"Makasih loh"
"Kamu udah berapa lama temenan sama Jennie?" tanya Naeun.
"Baru-baru ini sih waktu Jennie masuk sekolah" Jawab Sejeong.
Naeun mengerutkan keningnya. "Kamu baru sekolah? Bukannya seharusnya dari dulu?"
Jennie menunduk, "Semenjak ibu dinyatakan meninggal aku selalu di kurung oleh ibu Irene dia tidak memperbolehkan aku sekolah tetapi waktu itu ayah menanyakan kepadanya tentang sekolahku dan ibu Irene bingung bagaimana harus menjawabnya karena aku tidak sekolah jadi setelah kejadian itu ibu menyuruhku sekolah"
"Apa kamu tidak kenapa-napa? Seharusnya aku mengambilmu saja darinya"
"Aku tidak papa kok bu, bagaimanapun juga dia itu ibu ku juga kan? Mau dia jahat padaku pun aku akan tetap menyayanginya" ujar Jennie.
Naeun tersenyum hangat, "Anak baik. Kalau Irene berbuat jahat kau jangan marah dia seperti itu karena dia sayang padamu" Jennie mengangguk.
Ibunya sangat baik dan juga cantik, Jennie pun juga seperti itu. Dan tante Naeun bilang ibu tiri Jennie itu memarahinya karena sayang? Tidak mungkin! Aku bisa melihat dari gayanya, raut wajahnya wanita itu sama sekali tidak menyayangi Jennie batin Sejeong.
"Tante maaf ya aku bukan bermaksud untuk mencampuri urusan keluarga tante tapi kenapa tante tidak marah saat nenek sihir it— oh maksud aku tante Irene menikah dengan ayah Jennie?"