enam belas,

3.1K 357 56
                                        

Sejeong menatap bingung kearah Jennie dan wanita yang tadi mereka tabrak itu. Ia bingung juga mengapa Jennie memanggil wanita tersebut dengan panggilan ibu?

Ingin menanyakan hal tersebut kepada Jennie tetapi langsung ia urungkan niatnya itu karena melihat Jennie yang mulai meneteskan air matanya.

"I—ibu.. Jennie kangen.. " lirih Jennie. Ia berjalan mendekat kearah wanita itu dengan air mata yang mengalir di wajah cantiknya.

Wanita yang ia panggil ibu pun itupun menangis juga terisak sama hal nya.

Jennie langsung memeluk nya dan menangis sejadi-jadinya, menumpahkan semua rasa rindu yang ia pendam selama ini.

Wanita itu membalas pelukan Jennie dan mengelus surai hitam nya dengan lembut.

"I—ibu juga kangen.. "

Jennie mendongak menatap wajah ibu nya dengan mata yang penuh air mata itu, ibu nya pun langsung menghapus lembut air mata Jennie dengan ibu jarinya.

Sejeong yang melihat itu pun sama ikut terharu nya semua meneteskan air mata.

"Maaf Jen bukan bermaksud mengganggu ya tetapi lebih baik kita lanjutkan bicaranya di caffe itu, disini banyak orang yang memperhatikan kita," ujar Sejeong.

Jennie dan ibu nya mengangguk, lalu mereka bertiga pergi menuju caffe yang berada di depan mereka.

"Ibu, Jennie bingung kenapa ibu bisa berada disini? Jennie kira ibu sudah tenang di alam sana," ujar Jennie.

Wanita itu tersenyum, "Seharus nya sih seperti itu tetapi karena rencana yang ibu buat ibu jadi bisa berada disini lagi dan melihat anak gadis ibu."

"Memangnya ibu membuat rencana untuk apa? Apa ada sesuatu yang terjadi tanpa Jennie ketahui?"

"Banyak sekali."

"Oh iya ini siapa? Teman kamu?" tanya ibu Jennie sambil melirik kearah Sejeong dengan senyum di wajah nya.

Sejeong tersenyum, "Iya tante saya teman nya Jennie, nama saya Kim Sejeong."

"Cantik nya. Saya ibu nya Jennie ibu kandung nya, kamu bisa panggil ibu kalo tidak tante Naeun" ujar ibu Jennie. Ibunya bernama Naeun Kim.

"Tante juga cantik, pantas aja Jennie nya cantik ternyata ibu nya juga jauh lebih cantik."

Mendengar pujian dari Sejeong membuat Naeun terkekeh, "Kamu bisa saja, terimakasih."

"Kamu udah berapa lama temenan sama Jennie?" tanya Naeun.

"Baru-baru ini sih waktu Jennie masuk sekolah" Jawab Sejeong.

Naeun mengerutkan keningnya. "Kamu baru sekolah? Bukan seharusnya sudah dari dulu?"

Jennie menunduk, "Semenjak ibu dinyatakan meninggal aku selalu di kurung oleh ibu Irene, dia tidak memperbolehkan aku sekolah tetapi waktu itu ayah menanyakan kepadanya tentang sekolahku dan ibu Irene bingung bagaimana harus menjawab nya karena aku tidak sekolah, jadi setelah kejadian itu ibu menyuruhku sekolah."

"Apa kamu tidak kenapa-napa? Seharusnya aku mengambilmu saja darinya."

"Aku tidak papa kok bu, bagaimana pun juga dia itu ibu ku juga kan? Mau dia jahat padaku pun aku akan tetap menyayangi nya," ujar Jennie.

Naeun tersenyum hangat, "Anak baik. Kalau Irene berbuat jahat kau jangan marah dia seperti itu karena dia sayang padamu." Jennie mengangguk.

Ibunya sangat baik dan juga cantik, Jennie pun juga seperti itu. Dan tante Naeun bilang ibu tiri Jennie itu memarahinya karena sayang? Tidak mungkin! Aku bisa melihat dari gayanya, raut wajahnya wanita itu sama sekali tidak menyayangi Jennie batin Sejeong.

Save Me | TaennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang