lima belas,

3K 348 13
                                        

Jennie dan Sejeong sudah sampai di rumah Sejeong mereka berdua memasuki rumah besar itu.  Jennie terdiam sambil menatap rumah milik temannya ini, sangat bagus pikirinya.

"Jen kita langsung ke kamar ku saja ya?" Jennie mengangguk.

Sejeong memegang lengan Jennie lalu menariknya menuju kamar wanita itu. "Mulai sekarang kamu tidur disini sama aku oke? Aku seneng banget deh sekarang punya temen satu kamar." Sejeong tersenyum ke arah Jennie.

Jennie mendudukkan dirinya di pinggir kasur Sejeong, ia menelisik setiap sudut kamar ini dan matanya berhenti pada satu meja yang diatasnya terdapat foto dirinya dan Sejeong.

Jennie tersenyum melihat foto itu. Itu foto mereka berdua saat pertama kali bertemu.

Lalu matanya kembali melirik foto yang berada di sampingnya itu foto dirinya, Sejeong, Jimin dan juga Taehyung.

Tetapi mata Jennie hanya terfokus kepada pria itu Kim Taehyung. Ia tidak tau bagaimana kabar lelaki itu sekarang yang sudah menjadi kekasihnya. Bahkan mereka tidak saling bertukar pesan.

"Jen?" panggil Sejeong.

Jennie menoleh dengan senyumannya, "Kangen Taehyung?" tanya Sejeong.

Jennie membulatkan mata nya lalu menggeleng kuat membuat Sejeong terkekeh. "Terus kamu kenapa liatin foto dia terus?"

"A—aku enggak liatin dia kok, aku liatin foto kita," elak Jennie.

Sejeong terkekeh, "Kamu enggak pinter bohong Jen, aku liat sendiri kok kamu dari tadi liatin Taehyung nya"

Wajah Jennie merah padam, Sejeong yang melihat itu tertawa. "Yaampun bener kan dugaan ku!"

"Kamu mau ketemu dia gak?"

Jennie menggeleng, "Enggak. Ngapain juga harus ketemu dia"

"Kalian kan udah resmi pacaran"

Jennie mendelik kearah Sejeong sedangkan Sejeong hanya terkekeh melihatnya. "Oh iya Jen kayaknya kita harus bikin rencana deh buat bikin Jisoo sama ibu nya itu pergi dari rumah kamu," kata Sejeong.

Jennie menatap lurus ke depan, "Enggak bakal bisa"

"Aku yakin pasti ada cara nya Jen" ujar Sejeong, ia mengelus lembut punggung Jennie.

"Apapun caranya aku enggak bisa ngelakuin nya" ucap Jennie.

"Kamu harus bisa Jen. Mereka udah jahat sama kamu."

"Meskipun ibu sama Jisoo eonnie selalu jahat kepadaku tapi aku enggak dendam ke mereka. Aku sayang sama mereka meskipun mereka itu ibu tiri sama kakak tiri"

"Kamu baik banget Jen. Aku bangga bisa temenan sama kamu, kamu masih baik aja ke mereka yang jelas-jelas udah jahat banget," ujar Sejeong, matanya sudah berkaca-kaca.

"Ibu aki selalu bilang kalo kita enggak boleh dendam ke orang lain walaupun orang itu jahat banget ke kita. Aku masih inget ibu bilang kayak gitu."

"Aku jadi pengen ketemu ibu kamu Jen, kayak nya dia cantik dan baik deh kayak kamu."

"Aku juga kangen sama ibu, pengen peluk ibu tapi semua itu cuman bisa di mimpi aja karena ibu udah enggak ada sekarang ibu udah tenang di sana" Jennie menatap langit sambil menahan tangisnya.

Sejeong memeluk Jennie sambil menangis, lalu Jennie membalas pelukan Sejeong sambil menangis juga.

"Jangan nangis Jen, ibu kamu liat tuh nanti dia sedih" Sejeong menghapus air mata Jennie menggunakan ibu jarinya.

Jennie tersenyum, "Gimana kalo sekarang kita jalan-jalan aja, cari angin" usul Sejeong.

Jennie mengangguk, "Yaudah ayok!"

Sebelum pergi keluar mereka mencuci mukanya dulu lalu setelah itu mereka pergi dari rumah Sejeong dan pergi untuk mencari angin.

Di perjalanan mereka saling berbincang panjang sampai tidak memperhatikan jalan dan menabrak seseorang hingga orang itu terjatuh.

"Ah maaf tante, saya tidak sengaja" Jennie berjongkok dan menatap wanita itu khawatir.

Wanita yang mereka tabrak itu mendonggak lalu tersenyum.

"Saya tidak apa-apa, saya juga yang salah kok tidak memperhatikan jalan"

Wanita itu berdiri lalu tersenyum lagi, Sejeong yang melihat wanita itu termangu karena wajahnya yang sangat cantik senyumannya pun sangat manis.

Sedangkan Jennie ia menatap wanita itu terkejut dan matanya pun sudah berkaca-kaca.

"I—ibu.. "


To be continued

Save Me | TaennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang