Work #1 RAWS Batch 2
Work ini berisi tentang beberapa riset yang akan dibutuhkan untuk penulisan fiksi nantinya. InsyaaAllah.
Jangan sungkan untuk memberi dukungan berupa vote, kritik, dan saran yang membangun, yaa.
Saudarimu,
Khoirguzel 🌹
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hai, hai Rewrepers! Ketemu lagi, nih, sama aku yang kepingin gelar karpet di atas gurun pasir Arab pas lagi sunset. MaasyaaAllah! Gimana ya, rasanya? Hehe.
Sebelumnya, aku mau tanya, nih, adakah di sini Rewrepers yang budiman berkarir sebagai seorang perancang busana? Memiliki ketertarikan terhadap dunia fesyen? Atau, sekadar iseng orat-oret mendesain baju?
Wah, kalau Rewrepers salah satu dari dua kemungkinan terakhir, 'tos' dulu kita! Hehe.
Fashion designer, atau perancang busana adalah seseorang yang ahli dan terampil dalam mendesain pakaian. Oleh karena kemampuan berkreativitas sangat diperlukan dalam menciptakan rancangannya, maka seorang perancang busana harus dibekali dengan kemampuan visualisasi.
Dalam fesyen busana, terdapat dua tipe, yakni ready to wear dan hautecouture. Ready to wear sendiri ialah desainnya lebih difungsikan untuk pakaian sehari-hari. Sementara, untuk hautecouture, dalam tingkat kerumitan tertentu bisa dibilang sedikit lebih rumit bila dibandingkan dengan tipe yang pertama. Hautecouture, desainnya cenderung difungsikan untuk acara-acara formal. Wedding dress, kebaya, busana muslim berpayet adalah contoh desain tipe hautecouture.
Dan--tahu, tidak, Rewrepers? Beda lho, antara perancang busana dengan perancang mode! Menurut Widyamodjo, perancang mode lebih merujuk pada orang yang menciptakan mode. Sementara, perancang busana ialah orang yang mengembangkan mode jadi busana. Lantas, apa saja, sih, hal-hal yang perlu diperhatikan dari profesi yang satu ini?
Jago Menggambar Saja Tak Cukup
Adalah hal biasa ketika kita mendengar profesi yang satu ini, bahwa seorang fashion designer akan selalu berkutat dengan aktivitas menggambar. Yup! Karena sebelum menciptakan rancangannya, langkah pertama tentunya harus ada konsep untuk kemudian dituangkan dalam bentuk gambar.
Tapi, ternyata--jago menggambar saja tidak cukup, lho, Rewrepers! Dikutip dari Okezone.com, Sony Muchlison--desainer Indonesia sekaligus pengamat mode--mengungkapkan, bahwa menurutnya menggambar itu mudah, tetapi dalam membuat pola bukaan dan sambungan itu memerlukan keterampilan. Karena setiap orang memiliki ukuran tubuh yang berbeda-beda, maka seorang desainer penting harus bisa dalam hal mengukur.
