48. Above All

5.8K 531 58
                                    

Satu tahun berlalu....

Langkah kakinya berhenti di sebuah pemakaman elit dengan sebuket bunga lily di genggamannya.

"Annyeong eomma, maaf aku baru sempat berkunjung. Apa eomma baik - baik saja di sana?"

Gadis berambut blonde itu menarik nafasnya sejenak "Eomma, bahagia di sana?"

Matanya menatap sendu sebuah makam di hadapannya. Makam yang sudah cukup lama tak ia kunjungi karena kesibukannya.

"Eomma baik - baik di sana, eoh?"

Rosé mengulum bibirnya penuh ragu "Nanti malam adalah hari spesial untuk ku dan Lisa. Bisakah eomma...."

Gadis Park itu menjeda kalimatnya saat tetes air mata mulai menuruni pipinya.

"Bisakah eomma tidak membawa Lisa?"

Rosé menunduk, dadanya mendadak sesak mengingat perasaan tak enak yang terus menghantuinya beberapa hari ini.

"Entah perasaan ku bener - benar tak enak setiap kali memikirkannya. Aku dan appa masih membutuhkannya, eomma. Jadi ku mohon hiks~ jangan bawa adik ku pergi"

Tangisnya pecah di depan makam sang ibu. Gadis itu Bersimpuh dengan tangannya yang meremas kuat rumput hijau di sana.

"Aku menyayanginya. Akan tidak adil jika kau mengajaknya di saat - saat indah bagi kami"

Di bawah pohon yang tak cukup besar itu Rosé menumpahkan air matanya deras dengan keluhan yang keluar layaknya air mengalir.

****

Jennie berjalan santai memasuki pintu lobby rumah sakit, melangkah perlahan menuju lift menuju lantai 7.

Ceklek

"Sus? Pasiennya kemana?" Tanya Jennie bingung tidak mendapati seseorang yang ia cari.

"Oh nona Lisa, ia sedang di taman" Jennie lekas berlari kembali menuju lift untuk menuju ke taman.

Sesampainya di taman gadis bermata kucing itu langsung mengedarkan pandangannya mencari - cari keberadaan Lisa.

"Huft... akhirnya"

Jennie melangkah perlahan mendekati Lisa yang duduk membelakanginya "Boom!"

Lisa menoleh menampilkan senyum tipisnya di bibirnya "Eoh, kau tidak terkejut?"

"Aniyeo"

"Dasar menyebalkan"Jennie memajukan bibirnya membuat kedua pipi mandu miliknya semakin mengembul.

"Aegyo mandu ku yang menggemaskan"

Jennie tersenyum saat melihat Lisa yang terkekeh karena ulahnya "Apa yang kau lakukan di sini?"

"Tak ada, hanya duduk" jawabnya singkat.

"Siapa yang mengantar mu ke sini? Kenapa kau sendirian?" Tanya Jennie penuh dengan rasa penasaran.

"Aku meminta perawat mengantar ku—" jawab Lisa yang langsung di potong oleh Jennie.

"Kenapa kau tak menunggu ku, hm?" Gadis Kim itu nampak geram memandang sahabatnya.

"Karena aku tau kau akan menemui ku" jawab Lisa penuh yakin.

Gadis perponi itu tersenyum manis mendapati wajah Jennie yang memerah "Eihh alasan macam apa itu"

Days With You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang