35. Worried

4.8K 591 24
                                    

Bunyi nyaring bel menyadarkan Lisa dari lamunannya, gadis berponi itu bangkit menenteng buku yang sempat ia baca beberapa lembar tadi di tangannya.

"Seolhyung, aku meminjam buku in—"

Bruk

Buku dengan sampul biru itu terjatuh tepat di hadapannya "Aigoo Lisa~ya sebentar akan ku tandai"

Lisa tidak menanggapi, gadis itu fokus menatap tangannya yang bergetar kuat. Tangan yang beberapa menit lalu menjatuhkan buku yang ia sodorkan pada Seolhyun.

"Sudah in— Lisa kau baik - baik saja?" Tanya Seolhyung khawatir.

"Huh? N-nde terimakasih" Lisa meraih bukunya dengan tangan kiri dan menyembunyikan tangan kanannya yang bergetar ke dalam saku roknya.

"W-wae ada apa dengan ku?"

****

Rosé baru saja sampai di mansion beberapa menit yang lalu. Harinya benar - benar buruk dan ia tidak tahu mengapa.

Suasana mansion yang kembali sepi tanpa dua gadis Kim itu membuat Rosé melangkah menuju kamar adik kembarnya.

"Lisa, aku masuk, ya?" Gadis berponi itu mengangguk sebagai jawaban.

"Apa aku mengganggu mu?" Tanya Rosé yang mendapati adiknya tengah membaca sebuah buku di kursi santai.

"Aniyeo, kenapa?" Rosé melirik pada buku yang Lisa letakan di atas meja lalu matanya beralih menatap tangan kanan adiknya yang di masukkan ke dalam saku hoodie.

"Ku fikir kau tidak terlalu suka membaca buku dan lebih memilih menonton atau mendengarkan sesuatu"

Rosé duduk di pinggir kasur "Tidak juga, lagi pula aku hanya tertarik untuk membacanya"

"Ceritanya tentang apa?" Lisa dengan cepat merebut bukunya saat Rosé hendak melihatnya.

"Hanya cerita biasa" Rosé mengerutkan keningnya bingung "Tunggu ada apa dengan tangan mu?"

Gadis blonde itu hendak meraih tangan Lisa tapi adik kembarnya itu lebih cepat memasukkan kembali tangannya pada saku hoodienya.

"Kenapa menyembunyikannya, kemarinkan tangan mu Lisa" Rosé menari paksa tangan Lisa keluar "Sejak kapan tangan mu bergetar seperti ini"

"Tadi siang" jawab Lisa acuh.

"Kau meminum obat mu kan? Lisa kenapa kau tidak pernah mengatakan hal - hal seperti ini pada ku?" Marah Rosé.

"Untuk apa ini hanya hal kecil tidak perlu membesar - besarkannya" Lisa bangkit untuk keluar dari kamarnya.

Tempat yang ia tuju saat ini hanya ruang musik untuk menghidari Rosé "Kali ini aku tidak akan diam lagi Lisa"

Pintu ruang musik tertutup dengan Rosé yang menggenggam tangan Lisa kuat "Apa?"

"Kenapa kau tidak mengatakannya Lisa? Kau tahu status penyakit mu semakin buruk setiap harinya"

"Iya, aku tahu itu dengan sangat dan tak bisa kah kau tidak mengungkitnya? Aku tidak mengatakannya karena yang kau lakukan selanjutnya adalah membawa ku pada Jung uisa!"

Rosé melebarkan matanya berkejut saat Lisa dengan jelas berbicara padanya dengan suara yang meninggi.

"Kau tahu? Aku hampir gila karena memikirkan mu terus menerus, dan kau dengan sesuka hati mu berkata seperti itu? Tidak kah kau memikirkan perasaan ku yang kacau di setiap waktunya setiap kali aku memikirkan mu?"

Days With You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang