20. A Lie

6.5K 748 9
                                    

Park Seungheon ayah dari dua gadis kembar itu tengah terduduk seorang diri di sofa ruang tengah mensionnya

Pandangannya kosong menatap kedepan dengan fikiran yang melayang entah kemana. Hampir 1 minggu ini dirinya merasa kesepian karena kedua putrinya yang selalu pergi di pagi hari dan pulang saat malam hari

Senyum miris tercepatak di bibirnya, ia berfikik apa ini yang dinamakan karma?

16 tahun ia mengabaikan kedua putrinya sekarang dirinya lah yang di abaikan oleh kedua putrinya. Niat hati menghabiskan waktu bersama dan memperbaiki hubungan yang ia hancurkan

Tapi kedua anak kembarnya itu malah sibuk selama satu minggu. Seungheon menoleh saat suara tawa dari kedua putrinya terdengar semakin keras

"Appa?"
Gadis berambut blonde itu menghentikan langkahnya dan memandang ayahnya terkejut tak jauh berbeda dari kakaknya anak bungsu Park Seungheon itu juga nampak terkejut

"Wah anak - anak nakal appa sudah pulang rupanya, hm?"

Rose tertawa renyah ia tak pernah mengira kalimat itu akan keluar dari mulut ayahnya yang berwajah tegas

"Appa tumben sudah pulang? Apa yang appa lakukan di sini sendirian?"

Seungheon berjalan mendekat ke arah putri kembarnya "Esok hari Sabtu, appa pulang cepat ingin bertemu kalian tapi appa tidak mendapati kalian dimana pun"

Lisa mendesis merasa menyesal telah menyuarakan pertanyaan bodohnya "Appa menunggu kalian untuk makan malam, bersihkan diri kalian appa akan menunggu di meja makan"

Setelah memastikan ayahnya pergi Rose mencekat tangan Lisa yang hendak melangkah "Kita baru saja makan tadi"

"Lalu?"Rose menggaruk kepalanya yang tidak gatal dengan wajah polos

"Pakai perasaan mu, kau tidak melihat appa menunggu kita. Setidaknya hargai perjuangannya"

Rose menghela nafasnya kasar karena merasa bodoh tidak bisa membaca keadaan ayahnya sendiri

.

.

.

.

Keluarga kecil Park itu tengah menyantap makan malamnya bersama di meja makan. Suasana yang sunyi dengan dentingan alat makan menyelimuti mereka

"Rose kau tidak makan?" Ujar Seungheon akhirnya memecahkan keheningan

"Hmm sebenarnya appa—"
Rose memekik tertahan saat kakinya di tendang cukup kuat oleh Lisa di bawah meja. Sedangkan gadis berponi itu tampak tenang memakan makanannya

Seungheon yang melihat Rose menatap tajam ke arah Lisa merasa bingung "Ada sesuatu?"

Lisa mendongak menatap malas kakak kembarnya "Tak ada appa, lanjutkan saja makannya. Mungkin Rose hanya sedang diet"

Rose mendelik geram menatap Lisa yang bisa - bisanya berkata dirinya sedang diet. Gadis blonde itu terus memandangi adiknya tajam, sedang Lisa yang menyadarinya mendongak membalas tatapan kakaknya dengan gelengan ringan

Days With You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang