30. Clarity

4.8K 616 14
                                    

Lisa menghentikan langkahnya membuat Rose menoleh "Aku tidak ingin membantunya karena aku takut mereka menolak. Aku rasa Jisoo eonnie sudah menceritakannya pada mu mengenai hubungan mereka dengan ke---"

"Nde, aku mengetahuinya. Karena itu aku ingin membantu Kim ahjussi memperbaiki hubungan mereka yang merenggang ini"

Lisa menghela nafasnya sejenak "Aku tahu Rose niat mu baik. Tapi niat baik mu ini belum tentu selalu di pandang benar dan di hargai"

Rose mengerutkan keningnya merasa tidak terima dengan kata - kata Lisa "Wae? Ucapan mu seolah berkata bahwa yang ku lalukan sia - sia. Kau seolah telah jauh mengenal mereka Lisa~ya"

Gadis berponi itu terdiam. Ia tidak ingin berdebat dengan siapa pun kali ini. Tapi sayang Rose seolah menginginkan hal yang berbanding terbalik, ia menahan Lisa dan meminta penjelasan lebih.

"Rose, aku sudah coba menjelaskannya secara perlahan pada mu mengenai ketakutan ku. Intinya aku tidak ingin berdebat dengan mu"Lisa melepas genggaman tangan Rose dan pergi menggunakan taksi yang ia berhentikan.

"Tidak kah terlalu banyak rahasia dan kebohongan yang telah kau lakukan Lisa~ya?"lirih Rose bermonolog.

****

"Jisoo~ya jebal, dengankan dulu" Young Kwang menahan tangan Jisoo agar gadis itu tetap di tempatnya

"Sejak awal aku sudah curiga bahwa kau mempunyai sebuah niat pada ku. Tidak kah cukup bagi kalian terus mengusik kami?"

"Jisoo jangan meneruskan kesalah pahaman yang terjadi antar eomma mu dan halmeoni mu, fikiran bagaimana perasaan appa mu saat menyaksikan semua ini?"

Jisoo terdiam menatap Young Kwang yang menatapnya seolah memohon.

Jennie yang sedari tadi hanya diam mendongak menatap Jisoo seolah meminta kesempatan untuk mendengarkan penjelasan Young Kwang.

"Aku hanya punya waktu 15 menit"Ujar Jisoo akhirnya kembali duduk di samping Jennie.

"Tidak masalah 15 menit sudah cukup untuk ku. Jisoo~ya, 20 tahun kesalahpahaman ini terus terjadi tanpa ada penjelasan. Halmeoni mu memang tidak menyukai eomma mu tapi tidak kepada cucu - cucunya. Sekitar 2 tahun lalu halmeoni mu meninggal, dan permintaan terakhirnya belum sempat ku kabulkan. Ia hanya ingin meminta maaf pada kalian terutama eomma mu"

Young Kwang menjeda ucapannya, tangan besarnya meraih tangan Jisoo dan Jennie tanpa menerima penolakan dari keduanya.

"Helmeoni mu tidak pernah membenci eomma mu, ia hanya takut appa mu memilih wanita yang salah. Tapi nyatanya eomma mu adalah wanita yang luar biasa, dan appa mu tidak pernah salah untuk memilihnya"

Jisoo menunduk saat tiba - tiba saja rasa sesak menghampirinya "Halmeoni mu ingin meminta maaf pada kalian, serta mengembalikan semua yang seharusnya kalian miliki"

"Maksudnya?"kali ini Jennie angkat bicara karena hanya dirinya yang sama sekali tidak mengerti.

"Appa mu meninggalkan kalian bukan tanpa bekal. Perusahan yang selama ini ku kelola itu milik kalian, aku hanya menjaganya selagi kalian belum siap. Tapi sepertinya eonnie mu ini sudah sangat dewasa"

Young Kwang tersenyum mengelus tangan Jisoo lembut "Mulai besok, semuanya kan kembali ke tangan mu. Termasuk rumah dan perusahaan"

"Ahjussi mian---"

"Sstt, aku tahu. Maka itu aku ingin mengembalikan semuanya ke tempat yang memang seharusnya, serta kesalah pahaman yang seharusnya di selesaikan sejak lama" Jisoo bangkit menghambur kedalam pelukan Young Kwang.

Days With You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang