34. Afraid

4.8K 603 42
                                    

"Kenapa lama sekali? Apa ada kendala?" Taehyung langsung menghampiri Irene yang baru saja memasuki pintu apartement.

Gadis berambut hitam itu menggelang ringan sambil melepas mantelnya "Harabeoji dan ahjussi bilang kau harus berhenti membantu Rose di perusahaan karena mulai sekarang mereka yang akan memenuhi kebutuhan kita"

"Apa yang sebenarnya kau lakukan di sana? Meminta belas kasih?"

Irene berbalik menatap Taehyung dengan tajam. Jelas bahwa ia merasa marah dengan apa yang adiknya ucapkan itu.

"Aku tidak memintanya, mereka memberikannya sendiri. Lagi pulang aku hanya mengatakan apa yang terjadi tidak lebih dan tidak kurang"

Irene berlalu memasuki kamarnya meninggalkan Taehyung yang mengeram menahan rasa marah.

"Semoga ia tidak menuruni sifat eommanya"

****

Pagi ini Lisa bangun lebih awal dari yang lainnya. Malam tadi pun ia tidur lebih cepat karena terlalu lelah dan mungkin juga karena efek obat baru yang benar - benar langsung membuatnya mengantuk.

Deru nafas yang teratur terus memenuhi telinga Lisa, ia menoleh dan mendapati Jennie yang tidur memeluknya.

Malam tadi Lisa memaksanya untuk tidur bersama di kamarnya, Jennie juga tidur dengan menggunakan piyama miliknya yang terlihat agak kebesaran.

Gadis Kim itu bahkan terus menuruti semua kemauannya tadi malam, membuat Lisa terkekeh mengingat kejahilan yang sempat ia lakukan pada sahabatnya itu.

Lisa bangkit hendak pergi untuk membersihkan dirinya dan bersiap tapi tangan Jennie menahannya.

Pelukan itu semakin erat membuat Lisa harus kembali merebahkan dirinya. Lisa terdiam saat matanya melihat sudut mata Jennie yang basah.

"Dia menangis?" Bisik Lisa bermonolog.

Lisa mendekatkan wajahnya untuk memastikan apakah Jennie benar - benar menangis atau tidak, dan jawabannya iya.

Beberapa tetes air mata kembali turun membasahi sudut mata Jennie "Lisa..."

Lisa tersentak kaget saat Jennie tiba - tiba saja memanggil namanya melirih. Air mata itu semakin deras turun membuat Lisa khawatir.

"Jen—"

"Lisa..." lirih Jennie semakin jelas terdengar. Tangan Lisa terulur menepuk beberapa kali pipi Jennie tapi tak ada sedikit pun respon yang Jennie berikan.

"Hey, aku di sini. Jennie buka mata mu" tepukan di pipi mandu itu berubah menjadi usapan lembut.

"Jennie, aku di sini" bisik Lisa lagi dan tak lama mata Jennie terbuka secara perlahan.

"Morning..." Lisa tersenyum lebar menunjukkan deretan giginya "Bangun, kita harus bersiap sekolah"

Lisa bangkit menuju kamar mandi. Sedangkan Jennie, gadis itu termenung sebentar. Menatap punggung Lisa yang menghilang di balik pintu.

"Apa yang baru saja ku mimpikan?"

.

.

.

.

Jennie duduk dengan kesunyian dia meja makan. Bayang - bayang mimpinya masih terus menghantui fikirannya.

"Jennie, kau tidak sarapan?" Seungheon yang melihat Jennie hanya terus diam sedari tadi menyuarakan suaranya.

"E-eoh aku akan sarapan" Jisoo melirih adiknya yang nampak aneh.

Days With You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang