43. Expression

4.7K 553 49
                                    

Rosé terdiam di kursinya, matanya sembab dan memerah akibat telalu lama menangis.

Tangan gadis itu bahkan tak lepas menggenggam tangan Lisa yang terasa dingin. Setelah sadar dari pingsannya yang ia lakukan hanya terus terdiam di samping kasur adiknya.

Menatap mendu Lisa yang tak kunjung membuka matanya. 1 jam hampir berlalu tapi tak sedikit pun ada pergerakan dari Rosé.

Seungheon yang melihatnya dari kaca besar di sana ikut termenung dengan sakit yang terus menyelimuti hatinya. Ia tidak pernah mengira bahwa kakak kandungnya sendiri dapat melakukan hal sekejam ini pada putrinya.

"Ahjussi makanlah" bujuk Taehyung yang kesekian kalinya.

"Kau saja yang makan, aku akan makan setelah Rosé" Taehyung hanya bisa menghela nafasnya pasrah saat lagi - lagi mendapatkan penolakan dari pamannya itu.

Derap langkah kaki yang terburu membuat Seungheon dan yang lainnya menoleh.

"Seungheon, bagaimana ini bisa terjadi?"
Young Kwang dengan nafasnya yang memburu melihat sekeliling.

Matanya terpaku pada sepasang gadis yang tengah tertidur lelap dengan posisi terduduk. "Sejak kapan mereka tertidur?"

"Setengah jam yang lalu" jawab Jaehyun menatap Jisoo dan Jennie.

"Aku tidak percaya bahwa mereka yang melakukannya. Apa salah putri ku sampai ia harus menerima semua penderitaan ini. Tak cukup kah penyakitnya yang semakin parah setiap waktunya?"

"Seungheon jangan seperti ini Lisa tidak akan suka melihatnya" Young Kwang menepuk ringan bahu tegap Seungheon.

"Kecilkan suara mu Jisoo dan Jennie---"

"Mereka sudah mengetahuinya Young Kwang, aku tidak tahu dari mana mereka mendapatkan informasi itu. Tapi setidaknya tidak ada yang perlu kita sembunyikan lagi"

Seorang perawat menghampiri Rosé dan memberi tahu gadis itu bahwa jam besuknya telah selesai.

Dengan terpaksa gadis blonde itu beranjak, mengecup lama kening adik kembarnya itu penuh sayang sebelum melangkah keluar.

"Rosé makanlah du---"

"Aku tidak lapar appa, kau saja yang makan" jawab Rosé melangkah pergi menuju taman.

Jaehyun bangkit "Aku akan menemaninya" beritahu Jaehyun pergi mengejar Rosé.

"Sebaiknya kau bawa mereka pulang, aku kasihkan melihat mereka namapak sangat lelah" Young Kwang menoleh menatap wajah - wajah lelah di belakangnya

"Aku akan membawa Taehyung dan Irene juga bersama ku" ucap Young Kwang yang di setujui Seungheon.

"Terimakasih Young Kwang" pria itu mengangguk sebelum mengajak Irene, Taehyung dan dua gadis Kim itu pulang.

"Kami akan kembali lagi besok ahjussi"
Seungheon hanya mengangguk sebagai jawaban.

Lalu matanya kembali fokus menatap putri bungsunya yang nampak sangat tersiksa di dalam sana.

"Lisa~ya apa mimpi mu sangat indah sampai kau tidak kunjung membuka matamu? Appa dan eonnie mu merindukan mu"

Tetes air mata itu kembali membasahi pipi Seungheon. Pria itu tidak bisa membohongi dirinya sendiri betapa sakitnya melihat putrinya dalam keadaan yang tidak baik - baik saja di hadapannya.

"Buka mata mu sayang, kami menunggu mu di sini"

.

.

Days With You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang