40. Disappointment

4.9K 557 70
                                    

"Lisa ka—"

"Rosé..." langkah kakinya terhenti saat mendapati suara lemas sang adik di seberang sana.

"Lisa wae geurae? Lisa kau dengar aku? Lisa kau—"

Tuuut

Gadis blonde itu langsung berlari sekuat tenaga untuk segera menemui adiknya "Jaehyun!"

Pria Jung itu menoleh dan terkejut mendapati Rosé yang berlari ke arahnya "Wae geurae? Kenap—"

Tubuh tegap Jaehyung terkenyak saat Rosé mendoronya dengan kuat guna menyingkirkannya dari depan pintu.

"Lisa..." tangan Rosé langsung meraih tubuh Lisa yang terduduk lemas. Sedangkan Jaehyun, pria itu langsung melempar makan yang ia bawa di tangannya.

"Aku akan panggil kakak ku" Jaehyun berlari ke luar ruangan Lisa mencari kakaknya.

"Lisa~ya kau dengar aku, kan? Buka mata mu" gadis blonde itu terus berusaha mengajak Lisa berbicara dengan tangannya yang menepuk pipi adiknya.

"Hhnn..." Rosé menghela nafasnya lega saat mendapati respon dari Lisa "Appo..." ucapl Lisa lirih.

"Dimana yang sakit, hm? Kata kan pada aku"

"Ke-kepala ku sakit... perut mu mual" ucap Lisa lemah. Mata gadis berponi itu bahkan masih senantiasa tertutup.

"Lisa, Rosé.... " dokter Jung dan Jaehyun datang.

"Dia masih sadar" ucap Rosé memberitahu dokter Jung yang sedang memperhatikan Lisa "Biar ku angkat"

Jaehyun maju dan meraih tubuh Lisa untuk memindahkannya ke kasur "Aku akan memeriksanya dulu"

Rosé dan Jaehyun mundur beberapa langkah memberi ruang untuk dokter Jung.

Gadis blonde itu nampak menggigit kukunya gugup dengan kaki panjangnya yang bergetar menatap Lisa yang masih di tangani oleh dokter Jung. "Ia baik - baik saja, itu wajar karena efek kemonya"

"Apa kau tidak bisa memberikannya obat pereda nyeri atau bius, aku tidak tega melihatnya seperti itu" ucap Rosé memperhatikan Lisa yang terus meringis dengan mata terpejam.

"Appo...." rintih Lisa pelan.

"Begini Rosé, jika aku memberikannya pereda nyeri atau bahkan suntik bius, efek kemonya tidak akan berpengaruh pada penyakitnya. Hal ini ku katakan wajar, karena kankernya sedang berusaha melawan. Yaa... seperti terjadi peperangan"

"Hyung..." tegur Jaehyun saat melihat kakaknya itu mulai menggunakan bahasa anak - anaknya.

Bagi dokter Jung semua itu bajar karena ia dokter yang menangani kanker dan hal seperti ini sering kali ia dapati dari pasien maupun keluarganya.

Tapi Rosé, baginya ini adalah pengalaman pertama dan ia harus melihat adiknya tersiksa tanpa bisa menolongnya.

"Ia terbilang tenang, karena biasanya pasien yang lain akan meraung dan menjerit kesakitan. Tapi lihatlah adik mu. Dia gadis yang kuat, percayalah Rosé" ucapa dokter Jung berusaha meyakinkan Rosé.

Days With You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang