26. One House

5.5K 727 25
                                    

Beberapa Jam yang lalu

"Tapi kalian tidak sedang bertengkar, kan?"tanya Jisoo memastikan. Dirinya merasa bingung dengan sikap dan raut wajah adiknya saat pulang tadi. Setelah dengan susah payah membujuknya untuk bercerita.

Akhirnya gadis bermata kucing itu menceritakan semua yang terjadi di sekolah. Jisoo merasa ragu dengan apa yang Lisa lakukan berdasarkan cerita Jennie. Bukannya tidak percaya pada cerita adiknya, ia sunggu sangat percaya tapi mengingat Lisa yang ia kenal adalah gadis murah senyum seperti Rose ada rasa ragu jika ia bersikap seperti apa yang Jennie ceritakan.

"Tapi aku rasa ia lelah atau sedang dalam pikiran"

Jisoo menyetujui pendapat adiknya itu, kedua gadis Kim itu tengah berbincang sambil membereskan beberapa barang yang ia akan bawa ke apartement Rose nantinya "Nanti Rose bilang akan datang bersama Lisa untuk membantu. Kau bisa menanyakannya jika ia terlihat baik"

"Hm---"

Jisoo dan Jennie menoleh saat mendengar suara bel pintu yang berbunyi nyaring "Aku rasa itu mereka"

Jisoo beranjak membukakan pintu tapi dirinya terkejut sampai tak sadar melanglah mundur beberapa langkah "T-tuan Park?"

Mendengar kakaknya yang menyebut marga sahabatnya, Jennie beranjak untuk ikut melihat. Dirinya ikut terkejut saat mendapati seorang Pria berjas yang Jennie ketahui adalah ayah Lisa "A-ada keperluan apa tuan datang ke sini?"

"Boleh kah aku masuk terlebih dahulu?"Jisoo merasa sangat tidak enak saat dengan bodohnya ia langsung bertanya tanpa mempersilahkan tamu kehormatannya masuk. Kedua gadis Kim itu terduduk dengan gugup saat berhadapan dengan Seungheon.

"Maaf jika aku mengganggu kalian malam - malam. Terlebih sepertinya kalian tidak nyaman dengan ku"Jisoo menggeleng kuat mendengar penuturan Seungheon.

"Bukan seperti itu tuan. Maaf kami tidak bermaksud membuat anda merasa seperti itu, k-kami hanya terkejut dengan kedatangan anda yang tiba - tiba. Sekali lagi maaf"

Seungheon terkekeh mendengar penuturan Jisoo, kedua gadis itu sangat gugup dan ketakutan saat berada di dekatnya "Tidak masalah Jisoo, jangan terlalu formal dengan memanggil ku tuan. Aku ayah teman kalian, dan ku dengar kau akan pindak ke apartement Rose?"

"I-iya, aku dan adik ku akan pindah ke sana, apartement ini akan di robohkan pada hari Jum'at karena izin pembangunan yang tidak jelas. Apa tuan---"

"Cukup panggil aku ahjussi atau appa jika kalian tidak keberatan. Aku tidak masalah dengan kepindahan kalian ke apartement Rose. Yang aku masalahkan apa kalian tidak merasa bosan tinggal berdua saja?"

Jujur saja Jisoo sangat tidak mengerti dengan apa yang Seungheon katakan, ia merasa bingung dengan arah pertanyaan yang di lontarkan kepadanya "Begini, aku akan pergi ke luar negeri beberapa minggu kedepan atau bahkan mungkin bulan. Aku tak yakin kedua putri ku akan betah di mansion jadi aku menawarkan kalian untuk tinggal bersama kami di mansion Park"

Seungheon bisa menangkap raut wajah Jisoo yang semakin tidak mengerti dengan ucapannya dan tak jauh dengan Jisoo, gadis bermata kucing itu hanya bisa mengerjapkan kedua matanya tanpa suara.

"Fikirkan kalian hanya berdua dan kami hanya bertiga dengan tempat tinggal yang tidak bisa di sebut kecil, akan lebih bagus jika kita bersama bukan? Kau pun bisa pergi ke kantor bersama dengan Rose dan Jennie bisa berangkat sekolah bersama Lisa. Kalian bisa berbagi cerita dan menghabiskan waktu lebih lama"

"Hmm sebenarnya ini sungguh mengejutkan ku, aku---"

"Aku harap kau tidak menolak tawaran ku Jisoo~ya. Aku dan kedua putri ku sangat mengharapkan kehadiran kalian di mansion kami"

Days With You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang