BAB 3

2.7K 318 51
                                    

Sebelumnya...

"Jangan mengada-ada. Untuk apa memperhatikanmu," balas Bobby.

"Mengaku saja. Aku tidak akan marah. Justru senang," goda Hanbin. Ia colek lengan Bobby sambil tersenyum genit dengan alis yang terangkat naik turun.

"Dih, malas mengobrol denganmu."

Bobby berdiri dari tempatnya, lalu pergi meninggalkan Hanbin.

"Hei, kopimu belum habis."

"Habiskan saja."

"Oh, bagus kalau gitu."

Hanbin mencelupkan rotinya dalam kopi, lalu melahapnya sampai habis. Menyeruput kopi hitam Bobby cepat, kemudian ia kabur mengejar sahabatnya.

Mendadak sakit perut karena habis makan langsung lari. Hanbin menyesal. Tapi, kelas Prof. Jiyong akan segera dimulai. Sial.

.

BAB 3

.

Memang tidak guna masuk kelas. Statistik hanya membuat otak Hanbin bergerumul menyedihkan. Mendadak ia pusing tujuh keliling memikirkan korelasi spearmen yang tidak akan pernah baik untuk kerja otaknya.

"Tau apa yang lebih baik dari statistik?"

Hanbin melirik malas Taehyung disebelahnya. Pemuda berambut seperti gulungan kapas manis itu tersenyum menggoda.

"Kupikir itu wajahmu," jawab Hanbin asal.

Bobby dipojok kursi melongokkan kepalanya untuk melihat dua teman di ujung kursi lain.

"Eiii, kenapa jadi wajahku?"

"Kau manis."

Suasana mendadak heboh. Kelas satu angkatan yang hampir kosong mendadak seperti sekelompok orang dalam ruang bisokop. Taehyung tersenyum malu sambil tutup wajah dengan dua tangan. Lalu ia menendang kaki Hanbin bersama ekspresi wajah jijik. "Sial, Bin. Kau pikir kau bisa menggodaku, hah?!"

Hanbin tertawa sambil peluk tas selempang nyaris kosong yang hanya terisi selembar buku dan sebuah bolpoin. "Serius, lihat wajahmu lebih baik daripada belajar statistik."

"Bilang saja mau dipuji juga kalau kau tidak kalah ganteng dari Taehyung," celetuk Daniel yang sedang sibuk memperbaiki kursi kelas yang pakunya mencuat.

"Heh!" Seru Hanbin dengan kepala mendongak untuk melihat posisi Daniel. "Kau bandingkan aku dengan Taehyung? Jelas aku jauh lebih ganteng. Apa kau gila?"

Taehyung siap-siap ambil posisi menyerang Hanbin. Namun urung saat seorang pemuda tampan datang tanpa diundang.

"Oh, kakak masuk sini?" Tanya Taehyung kepada Sehun yang duduk menyangga tubuh di meja dosen. Bobby mendadak tidak suka. Ia menghentikan permainan gamenya. Fokus memperhatikan senior tingkat akhir yang harusnya sedang sibuk mengejar dosen.

"Aku tidak masuk kelas lagi," balas Sehun. Pandangan pemuda itu hanya tertuju pada Hanbin yang kini sibuk menunduk memainkan ponsel ketinggalan zamannya. Dan hal tersebut tidak lepas dari pengawasan Bobby.

"Oh! Lalu?"

Kali ini Daniel yang bertanya. Ia menggerutu kecil kalau fasilitas kampus mereka benar-benar buruk. Apa-apaan kursi goyang ini. Daniel duduk bisa rubuh.

"Memang kenapa? Aku tidak boleh masuk kelas jika tidak ada kelas lagi begitu?"

Mahasiswa tahun kedua mendadak gugup, kecuali Hanbin dan Bobby. "Bukan gitu, kak. Ah! Atau ada yang mau dijumpai?" Tanggap Daniel. Ia tersenyum lebar. "Tidak mungkim itu aku. Sayang sekali, aku pihak atas, kak. Mungkin Taehyung atau Hanbin? Oh, tidak. Anak aneh ini sudah punya pacar, Bobby juga. Hanbin? Kakak mau jumpa si aneh yang lainnya? Si Hanbin?"

COVER LIFE | HUNBIN [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang