BAB 14

1.8K 230 32
                                    

Sebelumnya...

"Baik sekali pacar Hanbin."

"Awas, kakak masih membereskan ini."

Hanbin menempel dipunggunggnya seperti koala. Lengannya mengalung di leher hingga Sehun rasa ia akan mati tercekik. Anak ini, jika manjanya kambuh sungguh tak ada ubahnya seperti bayi.

Tapi, Sehun suka.

Mungkin mereka sudah lupa kemarin bertengkar hebat saling lempar teriakan. Dan kini bertingkah layaknya love bird yang jatuh cinta tiap saat. Sial, ini tidak baik untuk jiwa jomblo orang-orang.

BAB 14

"Kak, kemarin katanya ada perang."

Chanwoo yang sedang mengerjakan tugas di meja perpustakaan memulai. Meski mulut berbicara, tapi tangan dan fokus matanya tetap pada kertas double folio. Tulisan tangan yang seperti ceker ayam sudah bukan hal baru bagi Yugyeom.

"Perang apa yang tidak menimbulkan kegaduhan?"

"Perang cinta. Eh, bukan. Perang yang itu malah lebih parah dari perang dunia dua."

"Mengada-ada kau."

Yugyeom tidak terlalu peduli sebenarnya, tapi mau bagaimana. Dia tidak bisa mengabaikan setiap kata yang keluar dari bibir mungil pacarnya. Chanwoo kalau sudah kenal cerewetnya tidak bisa ditahan. Mungkin pemuda itu tidak sadar bahwa sebenarnya, itu adalah bentuk kepedulian tingkat akut.

"Kakak apa tidak tau, kalau perang sama pacar bisa buat kita galau dan merana. Itu lebih parah dari perang dunia. Aku mungkin tidak akan makan seharian."

"Maka kau akan mati."

"Tidak, aku masih bisa tahan sampai besoknya."

"Ya, lalu kau sakit dan mati."

Chanwoo menghentikan acara menulisnya. Memandang sisi samping wajah Yugyeom yang terlihat oke. Maksudnya, Yugyeom terlihat tampan bahkan dari samping. Chanwoo menjadi budak cinta tanpa dia sadari.

"Kakak doain aku mati, ya?"

"Tidak. Aku mengatakan fakta. Kau akan mati kalau tidak makan. Sebenarnya apa yang mau kau bilang?"

"Oh iya! Perang, kak Chanyeol sama kak Sehun. Itu agak mengerikan. Semua anak FSD tau, dan sekarang menyebar sampai Teknik."

Yugyeom pandangi pacarnya. Hanya masalah seperti itu bisa jadi bahan gosip. Tidak penting sama sekali, sumpah. Tapi pacarnya ini senang sekali menyimak yang seperti itu. Yugyeom tidak habis pikir

"Aku sudah tau."

Bahu dan bibir Chanwoo turun. Ia pikir Yugyeom akan terkejut. Ternyata tidak sama sekali.

"Aku sahabat mereka, ngomong-ngomong." Yugyeom menyeletuk sambil berdiri untuk tanya sesuatu pada pustawakan. Chanwoo yang ditinggalkan memutar bola mata malas. Sombong sekali Kim Yugyeom ini.

"Ish," karena kesal Chanwoo menggeser laptop Yugyeom menjauh. Pandangannya tidak sengaja melihat Daniel. Ia sapa pemuda itu dengan riang.

"Kakak mau main komputer, ya?" Tanya Chanwoo dengan nada ramah yang jarang orang lihat.

"Iya, tapi sepertinya sedang penuh."

"Ohh, mau cari apa?"

"Jurnal, sekalian mau lihat bahan kuliah di repository."

Chanwoo menganggukkan kepalanya. Ia perhatikan Daniel yang ambil duduk disebelahnya. Mengeluarkan buku sketsa dan sekotak alat tulis.

Iseng-iseng Chanwoo bertanya sambil bertopang dagu menghadap senior dari fakultas lain itu. "Kakak sudah punya pacar belum?"

COVER LIFE | HUNBIN [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang