BAB 6

2.3K 303 83
                                    

Sebelumnya...

"Dia tinggal disinikan?"

"Ah itu, iya, tante. Maaf ya, Hanbin numpang dulu."

Bukan Sehun yang menjawab, namun Hanbin justru memberi jawaban dengan cepat sambil malu-malu.

"Tidak perlu minta maaf, tante malah senang karena ada yang menemani Sehun. Kalau perlu nanti kalian nikah saja."

"Astaga, tante! Hanbin masih kecil," tanpa sadar Hanbin memekik. Ibu Sehun tertawa geli. Sementata Sehun tidak peduli dan dengan acuh melenggang pergi sambil bilang, "si kecil yang sudah bisa membuat si kecil lainnya."

BAB 6

Chanwoo mendorong kepala bagian belakang Yugyeom agar lebih dekat padanya. Ia melumat bibir atas pacarnya itu, bergantian dengan bagian bawahnya. Tangan tidak tinggal diam untuk meremat rambut hitam Yugyeom yang panjang. Rambut pemuda itu khas sekali anak teknik. Benar-benar gondrong.

"Jung Chanwoo!!"

Pintu didobrok tanpa belas kasih oleh Hanbin. Pemuda manis itu terdiam kaku. Matanya mengerjap kaget. Sehun menghela napas. Ia tutup mata Hanbin dengan telapak tangannya yang lebar, lalu ditarik hingga membentur dada bidangnya.

"Biasakan ketuk pintu sebelum masuk rumah orang, Hanbin."

"Ya, maaf," ujar Hanbin sambil menyengir lebar dan mengintip dari celah jari Sehun.

Yugyeom mengecup singkat bibir Chanwoo sebelum berdiri dan menyuruh tamu tak diundang ini masuk. Sementara Chanwoo menggerutu tidak jelas.

"Kakak pun entah apa datang," katanya kepada Hanbin.

Hanbin membuka lebar matanya. Dengan kurang ajar ia tunjuk mantan tetangganya itu. "Kupikir kau masih polos, ternyata sudah berani berbuat mesum."

"Kau satu-satunya makhluk polos di sini," celetuk Sehun yang tentu membuat Hanbin memekik tidak terima. Ia beralasan bahwa dirinya hanya berpura-pura, tetapi tidak satu pun orang percaya. Mau nangis saja Hanbin. Tahu begitu tadi dia berdiam diri saja di rumah Sehun. Atau kalau tidak membantu tante Jessica membereskan barang belanjaannya.

"Kakak mau ngambil barang, kan?" Tanya Chanwoo. Pemuda itu berdiri dan menyisihkan barang-barang Hanbin yang mempersempit kamar flatnya.

Hanbin memicingkan mata, sementara Sehun hanya diam di samping pemuda itu. Yugyeom yang berdiri di ambang pintu juga hanya memperhatikan.

"Kau mau mengusirku ya?"

Chanwoo tergagap, "tidak, kak. Ini cuma mau nyiapin barangnya."

Sehun mengelus belakang rambut Hanbin. Elusan itu lama-lama berubah menjadi dorongan dan membuat Hanbin kesal. "Kakak!"

"Harusnya kau berterima kasih pada Chanwoo bukannya membuat repot seperti ini.  Bilang terima kasih."

Hanbin memiringkan sisi bibir sebelah kanannya. Malas betul mengucap terima kasih pada si jahil Chanwoo. Lihat itu senyum setannya. Anak itu siap mengolok Hanbin. Wajahnya jahat sekali. Yugyeom bahkan melemparkan bungkus rokoknya pada kekasihnya itu karena ikut sebal melihat wajah menyebalkan Chanwoo.

"Eh, kak Sehun tidak merokok."

Bukannya mengikuti perintah Sehun, Hanbin justru menegur Yugyeom yang hendak memberikan sebatang rokok pada Sehun. Membuat pemuda yang seangkatan dengan Sehun itu mengernyit bingung.

"Serius, Hun?"

Mana mungkin Yugyeom percaya. Sehun termasuk perokok berat. Dia bahkan bisa menghabiskan sebungkus dalam sehari. Jadi, kenyataan bahwa pemuda itu tidak merokok adalah hal mustahil.

COVER LIFE | HUNBIN [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang