Bagian 2.

2.1K 364 39
                                    

Taehyung baru saja keluar dari ruang rapat para pemenang saham Kim Group Medical Center yang berlangsung siang ini. Tidak banyak yang dibahas pada rapat tadi, para pemegang saham hanya menunjukkan bagaimana pesatnya perkembangan KGMC akhir-akhir ini.

Taehyung sebenarnya tidak tertarik dengan urusan saham atau apapun itu diluar hal medis. Taehyung terlaku mencintai pekerjaannya sebagai dokter, bukan sebagai calon pewaris perusahaan. Percayalah jika saja Taehyung memiliki saudara lain, maka dia akan dengan sangat rela menyerahkan jabatan pewaris KGMC ini pada orang tersebut. Sayangnya dia terlahir sebagai anak tunggal sehingga mau tidak mau dia harus bersedia menjadi penerus dari Kim Group ini.

Kim Group tidak hanya bergerak di bidang kesehatan. Perusahaan milik keluarga Taehyung ini juga memiliki beberapa andil dalam bidang transportasi dan perhotelan. Namun karena Taehyung sama sekali tidak mengerti bidang itu, kedua orang tuanya memutuskan masing-masing bidang di pegang oleh orang kepercayaannya. Meskipun begitu tetap saja seluruh aset Kim Group suatu hari nanti akan jatuh seluruhnya pada lelaki tampan dengan senyum kotak itu.

"Mia, apa ada pasien yang mengatur jadwal bertemu dengan ku hari ini?" Tanya Taehyung pada seorang perawat yang dia tunjuk sebagai asisten pribadinya di rumah sakit ini.

"Hari ini tidak ada dokter."

"Kalau begitu aku sepertinya akan pulang. Jika ada pasien yang datang tanpa membuat janji, tolong alihkan mereka ke dokter Namjoon. Aku sudah memberitahu dokter Namjoon masalah itu" jelas Taehyung sembari melihat jam tangan rolex yang melingkar di tangannya.

"Baik dokter akan saya laksanakan"

"Terimakasih Mia"

Taehyung kemudian berlalu meninggalkan ruang kerjanya. Bukan tanpa alasan Taehyung ingin kembali ke rumah lebih cepat dari biasanya seperti sekarang. Taehyung ingin menjemput Irene ke kantornya dan membawa istrinya itu pergi mencari peralatan untuk calon bayi mereka kelak.

Mobil Taehyung melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan kota Seoul. Ketika musim semi tiba maka Taehyung dapat pastikan bahwa Seoul menjadi sedikit lebih padat. Banyak turis dari negara-negara tetangga yang memilih musim semi sebagai pilihan waktu terbaik untuk datang ke mari. Oleh karena itu Taehyung tidak bisa memacu kendaraannya dengan cepat.

Lantunan lagu bad liar dari grup imagine dragon menjadi teman Taehyung melewati perjalanan siang ini. Sesekali pria itu ikut menyanyikan bagian chorus dari lagu tersebut meskipun dengan suara kecilnya.

Sesungguhnya Taehyung sangat menyukai musik, fotografi ataupun semua hal yang berhubungan dengan seni. Bahkan ketika masa baru lulus sekolah menengah, Taehyung sempat memiliki pikiran untuk melanjutkan sekolah di bidang seni. Namun sayang keinginan Taehyung itu harus sirna karena kedua orang tuanya hanya menginginkan Taehyung untuk masuk di dunia bisnis atau kesehatan saja. Alhasil seperti yang sudah terlihat saat ini, Taehyung lebih memilih kesehatan sebagai bidang yang dia tekuni. Meskipun begitu kecintaan Taehyung terhadap dunia seni sama sekali tidak hilang.

Di saat Taehyung masih larut dengan lagu yang sedang dia nyanyikan, tanpa sengaja ekor matanya menangkap bayangan seseorang yang cukup dia kenal. Seseorang yang pernah menjadi pasiennya selama lebih dari tiga minggu, siapa lagi jika bukan Jennie Kim.

Taehyung menepikan mobilnya dan menoleh kebelakang ketika melihat Jennie yang sedang berlari dengan wajah panik. Taehyung tidak tahu apa yang terjadi, namun dari wajah pasiennya Taehyung tahu bahwa wanita itu sedang ketakutan.

Jennie tidak henti berlari sama sekali meskipun kakinya mulai terasa lemas. Jennie tidak ingin bertemu dengan Jimin, tetapi tadi lelaki itu berhasil menemukannya ketika Jennie tengah menikmati secangkir kopi tidak jauh dari apartemennya. Jennie membenci Jimin, sangat membenci pria itu.

FAVORITE SINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang