Malam mulai semakin gelap, bulan pun telah lama muncul mengambil alih tugas matahari untuk menerangi bumi sejak beberapa jam yang lalu. Meskipun begitu, Kim Taehyung tampaknya masih tetap enggan beranjak dari apartemen kecil milik Jennie.
Sejak beberapa saat yang lalu dokter tampan itu merebahkan dirinya di atas sofa ruang tamu, ditemani dengan beberapa kaleng soda yang dia beli ketika di perjalanan. Sementara itu si pemilik apartemen saat ini sedang berada di dapur, mengambil segelas air putih beserta vitamin yang rutin dia konsumsi setiap hari.
Mungkin tidak akan ada yang percaya. Namun semenjak insiden minggu lalu di rumah Taehyung, hubungan kedua insan ini tidak sama lagi. Jika sebelumnya Jennie merasa dia lah yang gencar mengejar-ngejar Taehyung, maka saat ini Jennie justru merasa sebaliknya. Taehyung terlalu gencar mengejarnya.
Taehyung dengan senang hati selalu menjemput Jennie ketika jam makan siang. Begitupula ketika jam pulang telah tiba, mobil lelaki itu akan terparkir di seberang jalan sesuai permintaan Jennie agar Hoseok, Jisoo dan Suga tidak mencurigainya.
Benar, seminggu ini Jennie seolah sedang bermain kucing-kucingan dengan ketiga sahabatnya. Jennie tau, yang dia lakukan ini salah, maka dari itu dia tidak ingin sahabatnya tau. Jika tidak, Jennie harus bersiap-siap di jauhi. Memangnya siapa yang ingin berteman dengan perebut suami orang
Ah tapi perlu diingat. Jennie tidak pernah merebut Taehyung. Taehyung lah yang datang dengan suka rela disaat Jennie mulai sedikit abai.
"Kim, masih belum mau pulang?" Tanya Jennie yang muncul dari arah dapur dengan segelas air putih di tangannya.
Taehyung yang semula sudah mulai terpejam kembali membuka mata, menampilkan manik keabuan yang selalu berhasil membuat Jennie jatuh cinta berkali-kali setiap hari.
"Ini sudah malam, Irene pasti khawatir"
Mau tidak mau Taehyung mendudukkan tubuhnya. Rambut ikal yang kini sudah berubah warna menjadi coklat terang itu terlihat sedikit berantakan. Menambah kesan seksi yang Taehyung miliki menjadi dua kali lipat di mata Jennie.
"Jam berapa sekarang?" Tanyanya dengan suara berat yang sedikit serak.
"Sudah jam setengah 10 Kim"
Ponsel Jennie berdering nyaring dengan nama Jungkook tertera di layarnya. Satu alis Jennie terangkat, memikirkan hal apa yang membuat pria bergigi kelinci itu meneleponnya semalam ini.
"Iya Kookie? Ada apa?" Tanya Jennie tanpa berbasa-basi.
Taehyung saat itu juga langsung tau bahwa Jungkook lah yang menelpon. Maka setelahnya Taehyung menepuk sisi kanan sofa, memberi isyarat pada Jennie untuk duduk di sebelahnya. Taehyung juga ingin tau, apa yang akan Jungkook bicarakan dengan wanitanya.
Tunggu.
Bisakah Taehyung mengatakan bahwa Jennie adalah wanitanya?
Mereka menghabiskan waktu dengan perasaan yang sama selama seminggu ini. Mereka sering melontarkan kata sayang satu sama lain, dilengkapi dengan aksi yang juga mendukung ucapan tersebut agar tidak terdengar sebagai ucapan tanpa makna.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAVORITE SIN
Fanfiction"Jika mencintaimu adalah sebuah kesalahan maka selamanya aku tidak ingin menjadi benar. Kim, You're my Favorite Sin" - Jennie Kim © Tirra_missu 1 Maret 2020