"Jennie Kim, aksi lari-larian mu sudah berakhir sekarang"Tubuh Jennie menegang kala tiba-tiba sebuah lengan kokoh sudah melingkar posesif di perutnya. Jennie tidak perlu menoleh untuk melihat siapa pelaku yang kini juga sudah meletakkan dagunya di pundak Jennie itu. Dari suara serta aroma tubuhnya saja Jennie tahu orang ini adalah Jimin, Park Jimin mantan kekasihnya.
Jantung Jennie berdegup kencang, lututnya bahkan sudah terasa lembek persis seperti jelly. Jika Jimin tidak memeluknya erat mungkin saja Jennie sudah jatuh tersungkur karenanya.
"Jennie kita butuh bicara, jangan menghindar lagi" bisik Park Jimin.
Jennie menggeleng kencang. Tanpa sadar cairan kristal bening sudah menumpuk di pelupuk matanya mendesak ingin keluar.
Lelaki ini adalah kelemahan terbesar yang Jennie miliki. Penyebab hancurnya Jennie untuk kali ke dua. Mengapa kali kedua?
Mari sedikit bercerita tentang Jennie. Jennie adalah anak tunggal dari ayah dan ibu yang memiliki pekerjaan sebagai dosen di sebuah universitas cukup ternama di Seoul.
Singkat cerita pada saat usia Jennie menginjak angka tujuh belas tahun, sebuah musibah menimpa ia dan keluarga. Rumah Jennie hancur dilalap api akibat korsleting listrik yang terjadi tiba-tiba. Jennie tidak tahu bagaimana lengkapnya kejadian itu. Jennie hanya tau ketika dia terbangun, ia sudah berada di rumah sakit dengan sedikit luka bakar ditangannya. Saat itu Jennie ingat, dengan berat hati perawat memberi kabar padanya bahwa kedua orangtuanya meninggal akibat kebakaran itu. Dunia Jennie runtuh satu kali.
Semenjak saat itu Jennie melanjutkan hidupnya dengan sisa tabungan yang dimiliki oleh ayahnya dulu. Tidak banyak memang, namun itu cukup untuk membiayai dirinya hingga selesai menempuh pendidikan lanjutnya dua tahun lalu.
Kehilangan orang tuanya mau tidak mau membuat Jennie menggantungkan hidup hanya pada dirinya sendiri. Untung saja dia cepat menemukan Jisoo di masa awal masa perkuliahan. Jisoo mengenalkannya pada Hoseok dan Suga termasuk pada pertunjukan seni setiap malam di jalanan Hongdae yang sampai saat ini masih mereka geluti. Melalui pertunjukan itu pula Jennie mendapat biaya tambahan agar tidak terus menerus menghabiskan tabungan mendiang ayahnya yang tersisa.
Hoseok, Suga dan Jisoo adalah anak yang lahir dari keluarga berada. Pertunjukan seni itu hanya ajang bagi mereka untuk menyalurkan bakat yang mereka miliki, bukan sebagai pekerjaan utama seperti Jennie. Namun meskipun begitu mereka tetap saja senang melakukan pekerjaan ini karena pekerjaan ini lah yang terus membuat mereka dekat satu sama lain.
Meskipun ketiga sahabatnya merupakan orang berada, Jennie sama sekali tidak pernah meminta bantuan pada mereka. Sesulit apapun masa yang sedang Jennie lalui dia akan tetap melaluinya sendiri. Jennie tidak mau bergantung pada orang lain lagi karena dia sangat tahu bagaimana rasa hancurnya kehilangan.
Namun semuanya berubah ketika Jennie mengenal Park Jimin beberapa tahun yang lalu. Pria dengan sikap lembut itu menawarkan tempat bersandar bagi Jennie. Mengimingi Jennie dengan bagaimana nyamannya jika dia ingin membagi sedikit saja beban bersama. Saat itu Jennie lalai, dia terlena dengan Jimin sehingga dua tahun hidupnya dia sandarkan seluruhnya pada Jimin.
Jennie mulai lupa bagaimana cara dia bisa berdiri sendiri tanpa adanya Jimin akibat lelaki itu selalu siaga berdiri di sisinya. Jennie fikir dia akan selamanya bisa bersandar pada Jimin sehingga Jennie tidak ingin lagi rasanya mencoba sesuatu sendirian. Semua yang dia lakukan haruslah bersama Jimin, jika ada kata yang lebih besar dari pada cinta maka kata itulah yang cocok untuk menggambarkan bagaimana rasa yang dia punya pada Park Jimin kala itu.
Namun sandaran yang Jimin berikan tiba-tiba hilang ketika Jennie tahu pria itu mengkhianatinya. Tidak tanggung-tanggung, bukan hanya menggoda wanita lain tetapi Jimin justru melakukan yang lebih parah, membuat wanita lain hamil anaknya di saat dia sendiri masih memiliki kekasih. Jangan tanya sehancur apa Jennie saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAVORITE SIN
Fanfiction"Jika mencintaimu adalah sebuah kesalahan maka selamanya aku tidak ingin menjadi benar. Kim, You're my Favorite Sin" - Jennie Kim © Tirra_missu 1 Maret 2020