Bagian 16.

1.5K 323 131
                                    

Np : Love Me or Leave Me - Day6

*****

Suasana hening menyelimuti mobil Jungkook malam itu. Tidak ada yang mau membuka suara, baik dirinya ataupun Jennie; yang sejak tadi memilih menatap kosong ke arah luar jendela. Sesekali Jungkook masih bisa mendengar desah nafas Jennie yang terdengar begitu berat. Kejadian yang membuat Jungkook cukup terkejut tadi sudah berselang nyaris satu setengah jam. Semenjak saat itu Jennie selalu menatap ponselnya setiap sepuluh menit sekali. Jungkook yakin jika saat ini Jennie sedang menunggu kabar dari Taehyung, tapi tampaknya lelaki itu tidak muncul sama sekali.

Jujur Jungkook masih tidak mengerti penuh dengan apa yang sesungguhnya terjadi. Satu hal yang dia bisa tangkap dari kejadian tadi yaitu Taehyung dan Jennie memiliki hubungan tak biasa dan Jennie tampak benar-benar menyayangi Taehyung. Jennie mungkin tidak sadar, tapi Jungkook bersumpah dia bisa mendengar Jennie selalu mengucap lirih "aku mencintainya" disela isakannya tadi.

Berdasarkan segala yang sudah terjadi, Jungkook mulai berpikir. Apakah selama ini Jennie menolaknya karena wanita itu telah bersama dengan Taehyung? Jika memang begitu Jungkook harus akui saingannya untuk mendapatkan Jennie berat, tapi dia tidak akan diam. Taehyung sudah punya istri, dan dia tidak ingin Jennie jatuh lebih jauh. Dia akan menarik Jennie pergi dari Taehyung sebisanya.

"Jennie? Apa kau mau pulang sekarang?" Tanya Jungkook mulai membuka suara.

Jennie menoleh, wajahnya tampak sembab dan hal itu menyakiti hati Jungkook. Jungkook tidak suka akan mata sayu penuh rasa sakit yang kini terpancar di wajah Jennie. Jungkook lebih suka Jennie ketika gadis itu bertingkah jail dengan menggoda teman-temannya di sekolah seni. Jungkook lebih senang Jennie yang ceria, bukan Jennie yang lemah seperti ini.

"Kookie" panggil Jennie lirih.

"Iya Jennie?"

"Kau tidak ingin bertanya apa-apa?"

Jungkook menggeleng lengkap dengan senyum tipis, dia tidak ingin lebih membebani Jennie dengan banyak pertanyaan. Meskipun dia penasaran akan cerita detailnya, tapi Jungkook lebih memilih menghargai Jennie; wanita yang dia sukai, "Aku tidak ingin membuatmu semakin menangis" ucapnya kemudian.

Tapi Jennie tidak berpikir begitu, dalam satu tarikan nafas Jennie mulai menceritakan segalanya. Awal kisahnya bersama Taehyung hingga fakta bahwa selama lima hari kemarin dia berbohong pada semua orang. Jennie bercerita dengan air mata yang menetes, mengingat betapa cinta sudah membuatnya lupa akan norma-norma, tapi dengan bodohnya dia masih tetap menginginkan Taehyung hingga detik ini.

Jungkook semakin terkejut ketika Jennie selesai menceritakan segalanya. Kedua tangan lelaki itu mengepal, amarah di hatinya membuncah. Bukan pada Jennie, tapi pada Taehyung. Bagaimana bisa ada laki-laki begitu biadab seperti Taehyung? Dia membawa wanita lain pergi berlibur dan menidurinya di sana sementara sang istri yang tengah hamil tua dia tinggalkan sendiri? Jungkook sungguh tidak habis pikir akan kelakuan salah satu temannya itu. Sebenarnya Jungkook tau Jennie juga salah, perbuatan mereka salah, tapi tetap saja sebagai laki-laki Taehyung lah yang punya andil paling besar.

Bagaimanapun tamu tidak akan masuk, jika sang pemilik rumah tidak mengizinkannya. Iya kan?

"Sekarang kau pasti menganggap ku jalang kan? Tidak apa-apa Kook, itu memang benar. Sebutan itu memang pantas untuk wanita yang meniduri suami orang lain seperti ku" Jennie menghapus air mata dan memaksa satu senyum tersungging di wajahnya, hal itu lagi-lagi menyakiti hati Jungkook. Tidak perlu berpikir panjang, Jungkook kembali menarik Jennie ke dalam pelukannya.

Tangisan Jennie kembali pecah, dia mencoba memberontak namun Jungkook menahannya dengan kuat "tidak, jangan berkata seperti itu lagi. Bagi ku kau tetap Jennie, Jennie yang sama dengan yang aku sukai sejak pertama kali." Maka perlawanan Jennie mulai melemah, dia membiarkan Jungkook memeluknya sembari sekali-kali memberi kecupan pada puncak kepalanya.

FAVORITE SINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang