Bagian 12.

2.7K 383 139
                                    

Mature konten ⚠️🔞
Mature banget, please 21+.

"Iya aku paham, tapi kau juga tidak bisa melarang ku, Kim" Gertak Jennie tak kalah keras dengan gertakan yang terlontar dari bibir Taehyung sebelumya.

Saat ini keduanya tengah berada di apartemen Jennie; bertengkar sejak tiga puluh menit yang lalu. Permasalahan awalnya sepele, Taehyung bertanya pada Jennie apa yang wanita itu lakukan tiga malam yang lalu ketika Taehyung batal datang menemuinya.

Jennie tidak berbohong, ia menceritakan bahwa pada malam itu dia bertemu dengan Jimin. Menghabiskan waktu bersama pria itu hingga tengah malam di jalanan Hongdae karena Jennie merindukan lokasi itu.

Siapa sangka, jawaban jujur Jennie justru membuat Taehyung meradang. Lelaki itu protes karena Jennie tidak memberitahunya sama sekali tentang hal tersebut sejak awal. Taehyung juga menyalahkan Jennie karena wanita itu pergi bersama Jimin tanpa seizinnya. 

Kata mudahnya, Taehyung cemburu karena Jennie pergi bersama Jimin.

"Hei dengarkan aku" cicit Taehyung sembari berusaha meraih kedua tangan Jennie meskipun berulang kali wanita itu mencoba menepisnya.

"Jennie, lihat aku"

"Berhenti Kim aku marah!" Gertak Jennie sekali lagi menepis tangan Taehyung dari bahunya.

Dada Jennie bergemuruh, dia tidak terima karena Taehyung memarahinya. Apalagi perihal masalah kecil seperti pergi bersama Jimin. Bagi Jennie kemarahan Taehyung itu tidak beralasan. Taehyung hanya marah karena Jennie pergi makan malam bersama Jimin.

"Jennie dengar. Wajar jika aku marah, wajar jika aku cemburu. You are mine Jen! Mine!" Kukuh Taehyung yang masih mempertahankan argumen untuk membenarkan kemarahannya.

"Stop calling me yours Taehyung!" teriak Jennie yang membuat Taehyung mau tidak mau mengambil satu langkah mundur. Jennie benar-benar marah, wanitanya itu jarang sekali memanggilnya 'Taehyung'. Panggilan itu hanya akan keluar dari bibir Jennie jika dia sedang marah; seperti sekarang.

"Kau marah hanya karena aku pergi bersama Jimin, kan? Bagaimana jika aku juga marah karena kau setiap hari tidur bersama Irene? You are mine Kim Taehyung, right?" Jennie menarik satu sudut bibirnya membentuk seringaian tajam, mencoba menyadarkan Taehyung bahwa apa yang Jennie rasa jauh lebih menyakitkan di bandingkan kecemburuan yang Taehyung rasa?

"Kau diam kan? Jadi tolong, stop calling me yours. Aku bukan milikmu, dan kau juga bukan milikku Taehyung." Timpal Jennie selanjutnya.

Taehyung terdiam, tidak bisa mencari jawaban yang tepat atas apa yang sudah Jennie tuturkan.

"Kau tau sejak awal, hubungan kita ini rumit Taehyung. Jadi jangan menambah kerumitannya dengan kecemburuan mu yang tidak bisa ku mengerti" cicit Jennie lagi.

Jennie kini meraih kunci mobil yang terletak di atas meja tamunya, dan menyerahkan benda itu pada Taehyung. "Sekarang pulanglah. Kau sedang marah, aku juga marah. Aku tidak ingin bertengkar terus, jadi lebih baik sekarang kau pulang!" Serunya sembari menatap tajam manik kelabu Taehyung.

Taehyung mendesah berat dan mengambil kunci yang tadi Jennie serahkan. Benar apa yang Jennie katakan bahwa dia sedang marah. Sangat marah lebih tepatnya, tetapi Taehyung tidak ingin pulang, dia tidak akan tenang jika masalahnya belum selesai. Oleh karena itu sedetik setelah Jennie berbalik bersiap meninggalkannya Taehyung menarik pinggang Jennie, membawa wanita itu ke dalam dekapannya dan menyambar rakus bibir tipis Jennie.

FAVORITE SINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang