Bagian 9.

2.1K 397 162
                                    

Kim Taehyung melangkah tegap tanpa rasa ragu memasuki sebuah gedung yang kini sudah didekor sangat indah menjadi tempat resepsi pernikahan termewah di tahun ini. Di dominasi oleh warna abu-abu dan putih tulang, Taehyung rasa dekorasi ini cukup mampu menggambarkan bagaimana karakter dari sepasang kekasih yang baru meresmikan hubungan mereka ke jenjang pernikahan itu. Tenang dan berkelas.

Acara pernikahan ini adalah milik sahabat karib Taehyung, Park Seojoon. Setelah mengencani kekasih hati hampir delapan tahun lamanya, akhirnya pria bertubuh atletis itu berhasil mengikat cinta mereka dengan sebuah janji suci pernikahan. Taehyung yang tau betul bagaimana perjalanan cinta sang sahabat, turut merasa bangga karenanya.

"Taehyung"

Taehyung menoleh ketika mendengar namanya di serukan. Tanpa harus mencari tahu pun Taehyung sudah tau, suara itu adalah milik Seojoon. Sahabatnya itu tengah berdiri di antara beberapa kolega bisnis di dampingi oleh perempuan cantik yang sudah resmi menjadi istrinya.

Kedua sudut bibir Taehyung terangkat membentuk senyum simetris. Tanpa menunggu lebih lama, Taehyung pun melangkah menuju arah Seojoon berada..

"Selamat atas pernikahan mu hyung, aku turut bahagia" ucap Taehyung sembari menjabat tangan Seojoon dan menepuk pelan bahu pria itu.

Usia Seojoon memang terpaut dua tahun lebih tua dari Taehyung. Itulah sebabnya mengapa Taehyung memanggil Seojoon dengan sapaan hyung.

"Terimakasih kasih sudah menyempatkan datang ke pesta ku Tae. Kau pasti sangat sibuk, aku hampir berpikir kau tidak akan datang" ucap Seojoon.

Taehyung terkekeh, memang sesibuk apa dia sampai tidak bisa menghadiri pesta sahabat dekatnya itu? Lagi pula jika Taehyung benar-benar sibuk, dia tetap akan meninggalkan kesibukannya itu untuk datang kemari hari ini.

"Aku sudah berjanji akan datang hyung. Jadi kau tidak harus berpikir begitu"

"Kau benar. Ah ya, mana Irene Tae?"

Seolah baru menyadari bahwa Taehyung datang seorang diri. Mata Seojoon kini menatap sekeliling ruangan, mencari Irene yang mungkin saja tengah bercengkrama dengan tamu lain.

"Irene masih di kantor hyung. Aku sengaja tidak mengajaknya" jawab Taehyung membuat kedua mata Seojoon membulat sempurna.

"Ya tuhan Kim Taehyung, kau masih membiarkan istrimu bekerja meskipun kandungannya sudah memasuki bulan ke lima?"

Percayalah Taehyung sudah biasa mendengar ucapan seperti ini. Orang-orang pasti menyalahkannya karena membiarkan Irene bekerja. Namun, faktanya dia sudah berusaha agar istrinya itu berhenti, tapi tetap saja dia kalah.

Alhasil, Taehyung hanya menyunggingkan seulas senyum sebagai balasan dari ucapan Seojoon.

"Oke lupakan, jadi bagaimana rasanya honeymoon yang kedua di Vietnam?"

Taehyung memiringkan kepala mendengar ucapan Seojoon. Apa pria itu bertanya padanya?

"Kau bertanya padaku?"

"Lalu? Kira-kira aku bertanya pada siapa? Aku melihat Irene di Vietnam sekitar seminggu yang lalu. Saat itu aku ingin menghubungimu tapi ku batalkan. Kalian pasti sedang menikmati waktu berdua, jadi aku tidak ingin mengganggu"

"Kau melihat Irene bersama ku?" Tanya Taehyung lagi.

"Aku memang tidak melihat kau dengan jelas, tapi itu kau kan? Tidak mungkin Irene memeluk pria lain se mesra itu"

Memeluk pria lain? Dengan mesra? Hei, apa Irene bercanda? Sial!

"Haha kau benar hyung. Itu memang aku"

FAVORITE SINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang