Satu

912 78 142
                                    

Selamat membaca. Jangan lupa vote dan coment ya, biar aku semangat nulisnya👍😊🙏
Mohon maaf bila ada tpyo karena manusia tidak luput dari typo🙏

 Jangan lupa vote dan coment ya, biar aku semangat nulisnya👍😊🙏Mohon maaf bila ada tpyo karena manusia tidak luput dari typo🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Satu sekolah tapi tidak saling mengenal. Apakah kalian pernah merasakan apa yang di rasakan Arvin dan Ataya? Satu sekolah dan bahkan kelas mereka berdampingan, tapi tidak tahu satu sama lain.

Arvin tidak sama sekali mengenal Ataya si gadis polos dan lugu yang sangat dikagumi oleh pria seangkatan, dan Ataya pun tidak mengenal Arvin si lelaki ramah, menawan dan mempesona yang banyak disukai kakak kelas wanita.

Keduanya bertemu di salah satu toko buku dekat sekolah mereka. Saat itu Ataya dan Arvin sama-sama baru pulang sekolah.

Saat ingin membayar buku yang sudah mereka pilih, Ataya berdiri di belakang Arvin. Ataya menepuk punggung Arvin cukup keras sehingga membuat Arvin terkejut dan menoleh ke arah Ataya.

“Ya?” tanya Arvin dengan senyuman yang merekahnya.

Arvin diketahui mempunyai sikap sangat ramah pada semua orang.

Mata Ataya menatap lekat pada logo sekolahnya yang tertempel di lengan baju Arvin.

“Kamu sekolah di SMP Nusa Harapan juga ‘kan?” tanya Ataya dengan senyuman yang menunjukkan pipi kempotnya.

“Iya, kenapa ya?” bingung Arvin.

Ataya menggaruk tengkuknya yang tak gatal. “Hmmmm ... boleh minta tolong gak?” tanya Ataya ragu.

“Kalau aku bisa bantu, bakal aku bantu, kok.” Sungguh, Arvin memang tipe semua wanita. Sangat ramah dan humble.

“Boleh minjem uang dulu gak? Dompet aku ketinggalan di kolong meja.” Ataya menggigit bibir bawahnya menahan malu.

Siapa yang tidak malu, meminjam uang dengan orang yang baru saja ia kenal. Arvin mengambil buku yang Ataya pegang dan membawanya ke arah kasir untuk membayarnya.

Ataya langsung mengikuti Arvin ke arah kasir. Sesudah membayar, Arvin menyerahkan kembali buku Ataya yang sudah ia bayar. “Kamu kelas berapa?” tanya Ataya.

“Aku kelas 7A,” jawab Arvin.

Ataya membulatkan kedua matanya dengan mulut yang sedikit terbuka. “Serius? Kok aku gak pernah lihat kamu, sih,” heran Ataya.

“Emang kamu kelas berapa? Aku juga belum pernah lihat kamu deh,” timpal Arvin.

“Aku kelas 7B,” jawab Ataya.

Arvin terkekeh. Bagaimana bisa ia tidak mengenal tetangga kelasnya. Apalagi tetangga kelasnya itu merupakan gadis cantik dan mempesona.

“Ternyata kita tetanggan loh.” Tidak menyangka mereka akan bertemu di toko buku.

“Oh ya, makasih udah bayarin bukunya ya, nanti besok aku ke kelas kamu buat ganti uangnya,” ujar Ataya yang berjalan berdampingan dengan Arvin.

Võiltus [HWANGSHIN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang