Enam

146 36 22
                                    

"Aya, lagi apa sih? Kok di kamar mandi lama banget?" Teriakan Ibu Ataya membuat Ataya yang dari tadi tertidur di kamar mandi terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aya, lagi apa sih? Kok di kamar mandi lama banget?" Teriakan Ibu Ataya membuat Ataya yang dari tadi tertidur di kamar mandi terkejut.

Ataya langsung membasahi tubuhnya dengan air dan Ataya sedikit mengeraskan suara gayung yang mengenai air, agar ibunya tahu kalau Ataya sedang mandi.

Di luar kamar mandi, Ibu Ataya sudah ngomel-ngomel karena Ataya sudah 30 menit berada di dalam kamar mandi. Ibunya mengira kalau Ataya jatuh terpeleset dan pingsan. Tapi, nyatanya Ataya malah tertidur pulas. Untung saja, hari ini hari libur jadi Ataya tidak akan mendapat ceramahan dari sang ibu.

"Aya di dalem, Bu?" tanya lelaki berkulit putih dengan tinggi semampai.

"Iya Bang, lama banget. Udah setengah jam Aya di dalem kamar mandi," adu sang ibu.

Kakak tertua Ataya yang bernama Jaenal menggelengkan kepalanya, seolah tidak aneh dengan kelakuan adik perempuan satu-satunya itu. Mungkin ibunya tidak tahu, kalau Ataya sering tertidur di dalam kamar mandi jika hari libur. Hanya kedua kakaknya saja yang tahu kelakuan Ataya seperti itu.

Pintu kamar mandi terbuka, terlihat Ataya yang masih menggunakan handuk untuk menutupi setengah badannya, dan handuk yang melilit di kepalanya.

"Lama banget sih mandinya," protes Ibu Ataya.

Ataya terkekeh. "Biasalah Bu, anak cewek mandi suka lama. Ibu kaya yang gak pernah ngalamin aja sih," celetuk Ataya.

"Bohong Bu, Aya tidur, bukan mandi," adu Jaenal sambil berlari sebelum di pukul oleh adiknya itu.

Ataya menatap sang kakak kesal, lalu ia pamit ke dalam kamarnya. Ibu Ataya langsung berjalan ke ruang keluarga untuk melihat dua laki-laki yang dari tadi tidak beranjak dari sofa sambil nonton siaran berita.

"Ayah, gak ada niatan buat mandi?" tanya Egi, Ibu Ataya.

Sang kepala keluarga hanya menatap sang istri sekejap, lalu kembali fokus pada televisi. "Kakak juga, Abang sama Aya udah mandi, masa Kakak belum?" Egi menarik paksa tangan Mark, anak keduanya.

Mark hanya merengek, kemudian ia terpaksa bangkit dan pergi ke dalam kamar mandi. Egi menatap sang suami dengan tatapan marah. Hampir lima kali Egi menyuruh suaminya itu untuk mandi, tapi ia tidak mendengarkan apa kata Egi.

"Yah, mandi cepetan!" titah Egi lagi.

"Iya Bu, lagian di kamar mandi ada, Kakak." Banyak sekali alasannya bapak Bagas ini.

"Kamar kita ada kamar mandinya loh Yah, udah Ibu gak menerima alasan, lagi." Akhirnya, Bagas bangkit setelah Egi mematikan televisinya.

Kenapa Egi tidak berfikir untuk mematikan televisinya dari tadi? Kalau ia kepikiran, mungkin ia tidak akan marah-marah seperti tadi.



•••••



Egi bernafas lega setelah melihat anggota keluarganya lengkap dan sudah wangi semua. Ia menatap satu-satu orang yang sudah duduk rapi di ruang makan.

Võiltus [HWANGSHIN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang