Selamat membaca ^^
Mohon maaf bila ada typo 🙏
Selama di Yogyakarta, Arvin dan Ataya tidak diam di hotel. Keduanya terus saja bepergian, entah mencari tempat foto, mencari makan, atau sekedar mencari angin saja.
Saat ini, keduanya sedang berada di Candi Borobudur, seharusnya kemarin mereka pergi ke sana. Cuma, kemarin cuaca tidak mendukung. Jadi mereka memutuskan untuk pergi sekarang.
Ataya dan Arvin menautkan jari-jari mereka. Mata mereka melihat semua orang yang ada di sana. Saat ini sedang ramai, karena mungkin sedang hari libur. Ataya menyikut lengan Arvin.
“Kenapa, Ay?” tanya Arvin.
“Coba aja ada Sella,” celetuk Ataya.
“Kenapa, emang?”
“Liat deh, banyak orang Korea. Kalau ada Sella, pasti langsung heboh,” celetuk Ataya.
Arvin tersenyum. “Iya juga ya. Orang asing kalau ke Indonesia, berasa artis aja udah. Padahal, dia di Negaranya gak tau jadi apa,” celetuk Arvin.
Ataya mengangguk sambil menepuk lengan Arvin. “Bener juga, ya. Memang ya, warga berflower,” ucap Ataya dengan tawa.
Mereka berjalan melalui tangga yang bertumpuk itu, untuk sampai candi yang paling atas. Keduanya beberapa kali berhenti karena kelelahan. Tapi, tidak akan menyerah, sebelum sampai puncak.
Arvin terlihat berkeringat. Tangan Arvin mulai bergetar dan penuh dengan keringat. Ataya yang melihat itu langsung menyuruh Arvin istirahat dan duduk sebentar.
Ataya membawa air mineral dan tisu dari tasnya, lalu memberikan air pada Arvin, dan mengelap keringat yang ada di pelipis juga tangan Arvin.
“Kalau kamu cape, udah sampe sini aja, Vin.” Arvin menggeleng.
“Vin, jangan maksain, kalau kamu sakit, gimana? Kita kesini rencananya buat senang-senang, bukan cari penyakit. Udah yu, kita turun!” ajak Ataya sambil menarik tangan Arvin.
Arvin bukannya menyanggah, ia malah tersenyum lebar. Ia tak menyangka, kalau Ataya akan seperhatian itu pada Arvin.
“Mau aku fotoin, gak?” tanya Arvin.
Ataya mengangguk, lalu ia berlari dan berpose, ala-ala candid. Sesudah itu, Ataya langsung menghampiri Arvin dan melihat hasilnya.
“Cantik banget sih, Atayangku,” gemas Arvin.
Ataya mendelik kesal. Sudah lama ia tidak mendengar ucapan sayang dari Arvin itu.
“Kamu baru sadar, ya?” tanya Ataya sambil terkekeh.
Arvin merangkul Ataya dan turun ke bawah bersamaan. Tak sedikit juga pasangan yang sedang bermesraan. Seperti berpegangan tangan, gandengan dan merangkul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Võiltus [HWANGSHIN] ✔
RomansaIngin bersama sampai akhir, tapi takdir berkata lain. Cinta yang harus berhenti sampai sini, karena ia harus pergi bersama kenangan yang sudah lama kami buat. Bahagialah di sana lelaki kuatku - Ataya Naura Ningrum.