A-1

16.3K 1.7K 141
                                    

Sejak kecil Renjun yakin apa yang mamanya katakan bahwa suatu saat nanti dimasa depan akan ada kebahagiaan yang datang padanya. Bahkan saat orang tuanya menghilang secara tiba-tiba 8 tahun lalu, Renjun tetap yakin bahwa kahagiaan pasti datang walaupun ia tak tau dalam wujud apa.

Selama 12 tahun ini banyak hal yang Renjun lalui sendirian hingga ia tumbuh menjadi omega yang tangguh, hal itu ia lakukan sebagai media mempertahankan diri di tengah hutan yang hanya ada ia sendiri.

Berjalan dengan keempat kaki berbulunya dalam wujud serigala, Renjun sesekali melompat kecil dipinggiran sungai setelah sebelumnya ia membersihkan diri. Rencana nya tadi Renjun ingin langsung pulang tapi karena rasa lapar yang tiba-tiba datang Renjun langsung memutar arah ketengah hutan untuk mencari seekor rusa kalau beruntung.

Melihat ada mangsa didepan mata Renjun menundukkan badan dan mengendap-endap bersiap untuk menerjang. Merasa sudah berada pada posisi yang menguntungkan Renjun langsung melompat dan hampir mengenai mangsanya sebelum seekor serigala berwarna abu-abh dengan garis leher bewarna hitam lebih dulu menggigit rusa itu tepat mengenai lehernya.

Renjun diam mematung sebab ini pertama kalinya selama 20 tahun ia melihat serigala lain selain orang tuanya dulu.

Dengan gigi yang masih menggigit seekor rusa yang sudah mati, serigala abu-abu itu berjalan dengan perlahan menuju ketempat Renjun berdiri. Sadar atas rasa terkejutnya Renjun langsung berlari menjauh namun naas serigala itu lebih dulu mengejarnya dan memblokir jalan.

Serigala itu menggeram dengan mata yang menatap lurus pada sepasang hazel berwarna coklat muda milik Renjun

'gawat aku tidak akan selamat' batin Renjun dengan langkah yang perlahan mundur menjauhi serigala abu-abu itu

Renjun tau bahwa serigala didepannya ini adalah seorang alpha dilihat dari bentuk tubuh dan mata yang tajam. Renjun bahkan tidak pernah berurusan dengan dunia luar tapi kenapa alpha didepannya ini malah mengejarnya bukannya menikmati hasil buruan yang sebelumnya target Renjun.

Mata itu terus menatap tanpa mengalihkan pandangan membuat Renjun semakin gemetar ketakutan, Renjun hanya dapat berdoa semoga ia dapat hidup hingga bisa melihat matahari esok hari.

Mendengar suara geraman yang semakin keras membuat Renjun meringkuk semakin kecil, ia hanya dapat menutup matanya dengan segala spekulasi yang kurang menyenangkan dikepala namun bukannya gigitan atau cakaran yang ia rasakan malah sebuah jilatan disepanjang wajah juga usapan halus si kepalanya.

"kau tak apa?" sebuah suara berat terdengar setelah usapan dan jilatan itu berhenti

Renjun membuka mata dan pemandangan yang ia lihat berubah dari seekor serigala besar menjadi seorang pemuda tampan yang tersenyum menatap kearahnya.

"Hei manis aku tidak akan menyakitimu jangan takut" pemuda itu berbicara dengan tangannya yang mengusap kepala berbulu Renjun dengan lembut

Melihat ada celah untuk kabur langsung saja Renjun berlari menjauhi pemuda itu menuju kerumah, tanpa menoleh lagi Renjun berlari sekuat keempat kakinya bisa. Katakanlah Renjun takut sebab ini adalah pertama kalinya ia melihat orang lain dihutan ini, biasanya Renjun hanya akan bertemu beruang liar namun kali ini lain cerita dan bisa lebih berbahaya.

Ketika rumahnya ada didepan mata Renjun memperlambat larinya membuang nafas dengan kasar dan merubah tubuh menjadi manusia, beruntung alpha itu tidak mengejarnya, lagipula untuk apa alpha itu tadi mengikutinya ditambah merampas mangsanya pula.

Memikirkan soal makanan perutnya langsung mengeluarkan bunyi tanda ia lapar namun tidak ada keberanian untuk masuk kehutan saat ini biarlah ia menahan lapar untuk semalam.

######

Ketika sinar surya mulai menunjukkan atensinya Renjun menggeliatkan badan nya perlahan. Turun dari ranjang dan membersihkan kamar, Renjun langsung menuju dapur untuk mengambil segelas air. Niat hati setelah ini akan pergi ke sungai digagalkan dengan adanya bunyi ketukan di pintu.

Renjun berjalan untuk membuka pintu namun berhenti ketika menyadari sesuatu "Ini aneh, kenapa ada yang mengetuk pintu?"

Ketukan yang semula pelan menjadi sedikit keras ditambah dengan suara panggilan yang menandakan memang ada seseorang diluar. Berbekal keberanian yang minim Renjun memberanikan diri membuka pintu rumah. Ketika pintu baru dibuka sedikit Renjun langsung menutupnya kembali sebab ia melihat pemuda yang kemarin dihutan berdiri didepan pintu dengan senyuman yang tak lepas dari bibirnya.

Menetralkan debaran dijantungnya Renjun membuka kembali pintu dan berhadapan dengan pemuda itu.

"Aku kira tadinya tidak ada orang, ini aku bawakan daging rusa tanda permintaan maaf akibat sudah merebut buruanmu" kata pemuda itu dengan menyodorkan daging rusa yang dibungkus daun

"Kenapa tidak diambil? Baiklah kau mungkin masih takut dengan kejadian kemarin kalau begitu aku minta maaf, namaku Lee Jeno dan kau?"

Renjun masih diam dan menatap tajam alpha didepan nya. Kenapa alpha ini ada dirumahnya? Adalah kalimat yang terus berulang dikepala nya sejak ia membuka pintu tadi

"Kenapa kau bisa tau aku disini?"

"Tentu saja dengan mengikuti bau mu, bukan nya kemarin aku juga sudah meninggalkan bauku"

Mendengar perkataan Jeno itu Renjun seketika ingat ketika pemuda itu masih dalam bentuk serigalanya kemarin Jeno telah melakukan scenting padanya yang berarti Jeno membaui dirinya walaupun hanya sementara, tapi kenapa?

Bukankah ini tidak adil saat pertemuan pertama mereka tiba-tiba Renjun ditandai walaupun hanya sementara tapi tetap saja saat ini ia bahkan tidak mengenal Jeno itu siapa. Apa yang ada dipikiran Jeno sebenarnya?

Bersambung.....

Coba-coba nulis ABO berhubung aku suka cerita werewolf tapi jarang ketemu cerita yang cocok.
Aku juga cuma mau tes cerita ini bisa diterima apa ga, kalau ga menarik nanti aku unpub.
Jadi kalau suka jangan lupa vote ya...
Terimakasih.....

Abu-Abu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang