Part 9

1.2K 126 3
                                    

Happy reading
.

.

.

Malam ini seokjin disibukkan dengan pekerjaan kantor ayahnya yg membuatnya terjaga hingga tengah malam.

"Haa... jam berapa ini?" Ucap seokjin setelah menguap menahan kantuk nya yg menyerang dirinya ditengah tengah berkas yg berserekan di atas meja kerjanya.

"Sepertinya aku butuh kafein." Ucap seokjin lalu beranjak dari kursi dan berjalan menuju dapur dengan kaki yg diseret malas.

Saat berjalan melewati ruang tamu terlihat sosok yeoja yg sedang memegang gelas berisi air putih ditangan kanan nya.

"Kau belum tidur jin?" Tanya eomma jin

"Belum eomma.. ada beberapa berkas lagi yg harus aku kerjakan dan aku butuh kopi untuk saat ini." Ucap seokjin dengan malas sambil menahan nguap nya karena ngantuk yg terus menyerangnya.

"Mau eomma buatkan?"

"Tidak usah eomma... aku bisa sendiri." Tolak seokjin dengan lembut.

Lalu seokjin pamit dan berlari kecil menuju dapur untuk membuat secangkir kopi untuk dirinya.

Fire...fire...

"Halo."

"...."

"Tapi aku belum mempelajari berkas itu appa." Ucap seokjin dengn kesal

"..."

"Tapi..."

"..."

"Appa... bahkan setelah kepergian appa aku jd jarang tidur.." rengek seokjin

"...."

"Nee appa..."

"...."

"Umm.. akan aku usahakan." Lirih seokjin

"..."

Tut...

Sambungan telpon pun terputus dari sang appa yg membuat seokjin mengerang frustasi karena nya.

Sial..

Lalu seokjin bergegas lari menuju kamarnya kembali setelah meminum kopi buatannya dengan rakus.

.

.

.

Pagi pun tiba dan terlihat sang mentari perlahan mulai menunjukkan sinarnya secara perlahan hingga membuat keadaan langit dibumi perlahan semakin terang karena nya.

Tapi seterang apa pun sang mentari bersinar.. tidak membuat seorang Kim Seokjin terusik dalam dunianya yg di benuhi oleh lembaran kertas kertas dan dokumen penting pada buku buku tebalnya.

Jam sudah menunjukkan pukul 07.35 pagi tapi tidak membuat dirinya enggan untuk beranjak dari kamarnya yg merangkap menjadi ruang kerja pribadi nya.

Tok..tok..tok..

"Nonna.. anda sudah ditunggu oleh nyonya diruang makan." Ucap sang butler dengan sopan dari balik pintu kamar seokjin

"10menit.. aku akan segera kesana." Teriak seokjin

"Hah.. badanku terasa remuk." Ucap seokjin sambil menghela nafasnya dengan berat lalu berjalan sempoyongan kedalam kamar mandi setelah melakukan peregangan badan.

My Papa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang