Part 17

960 117 1
                                    

Maaf banya typo...

.

.

.

Alur cerita amburadul + gaje

.

Happy reading all

.

.

.

.

"

Seokjin..besok kita jalan jalan yuk."

"Shit.." umpat seokjin saat membaca pesan dari tunangannya.

.

.

.

"Eonni ini sudah pagi tapi kenapa papa belum datang?" Tanya jimin dengan khawatir.

"Eonni juga tid....PAPA...." Teriak hoseok saat melihat sang papa yg dipapah dengan sosok namja yg kemarin pergi bersamanya.

"Papa apa yg terjadi...." pekik hoseok yg terkejut melihat keadaan sang papa yg berlumuran darah.

"Ini masih jam 04.15 pagi tapi kenapa kalian udah ada disini?" Ucap namjoon dengan dingin.

"Aku mimpi buruk papa..jadi aku membangunkan oppa dan eonni." Ucap jimin dengan takut

"Sebaiknya anda harus segera diobati tuan." Ucap sebastian yg sudah memegang kotak obat, handuk bersih dan mangkok yg berisi air hangat.

Salah satu kehebatan sang butler yg begitu namjoon banggakan selain sang butler selalu awet muda dia terlihat cekatan dan selalu melakukan apapun yg tidak bisa dilakukan oleh manusia biasa.

Junhai mendudukan namjoon di salah satu sofa penjang yg berada diruang tamu dengan sangat hati hati lalu dia membuka baju namjoon yg robek berlumuran darah hingga menampilkan tubuh namjoon yg terdapat beberapa luka sayat dan luka tembak dipunggung bagian atas sebelah kiri.

"Tolong tahan sebentar tuan." Ucap sebastian saat membersih kan tubuh namjoon yg berlumuran darah.

Handphone namjoon berbunyi sebanyak tiga kali yg membuat namjoon jengah dan mengangkat telpon itu dengan kesal.

"...."

"Kau membuang banyak waktuku." Ucap namjoon dengan jengkel.

Tanpa namjoon sadari yoongi hoseok dan jimin menatap tubuh papanya dengan prasaan yg berbeda beda saat melihat sebastian membersihkan 2 luka sayat namjoon yg berada di perut lalu 1 sayat di lengan atas sebelah kanan dan sebelah kiri bagian bawah sikut lengan namjoon.

"Aarrgghh..." geram namjoon sambil mencengkram kedua sisi sofa dengan kuat saat sebastian menyayat punggung namjoon untuk mengeluarkan peluru yg berada di punggungnya.

"Tuan tolong tahan sebentar.. peluru ini berada terlalu dalam tuan." Ucap sebastian sambil memegang dua buah capitan yg sudah disterilkan dengan cairan alkohol.capitan yg dipakai biasa nya dipakai oleh dokter bedah.

"Eghhh... " pekik namjoon sambil menahan rasa sakitnya.

Junhai meringis saat melihat wajah pucat sang majikan yg begitu kesakitan sedangkan hoseok dan jimin menangis sambil membekap mulut mereka sendiri saat mendengar erangan kesakitan papa nya

My Papa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang