"Yoongi." Seru sosok namja yg berdiri dibelakang yoongi.
"Iya ada apa?" Tanya yoongi setelah membalikkan badannya dan melihat pak wonji yg berjala cepat untuk menghampiri yoongi.
"Bisa ikut saya sebentar ada yg ingin saya bicarakan dengan mu yoon." Ucapnya dengan pelan.
Yoongi terdiam sejenak lalu menatap hoseok dan sebastian yg berada dibelakang nya.
"Kami menunggu mu di mobil oppa." Ucap hoseok setelahnya pergi meninggalkan yoongi sendiri bersama sang guru.
.
.
.
Kini yoongi dan sang guru duduk berdua yg berada di sebuah ruang sastra.
"Yoongi."
"Aku tau aku salah."
"Kau bisa berbagi perasaan mu dengan ku jika kau mau yoon."
Yoongi terdiam sambil menatap sang guru dengan dalam.secara perlahan yoongi mulai mengutarakan perasaannya pada sang guru.
"Kau tau aku tidak pernah menangis dalam hidupku kecuali saat aku sedang dilahirkan oleh mommy ku saat bayi." Ucap yoongi dengan penuh arogan sambil menatap sang guru dengan datar.
Sang guru tetap diam sambil menatap balik yoongi yg mulai mengutarakan perasaan nya.walau bahasa yoongi tidak seperti biasa nya tapi sang guru tetap diam sambil terus mengamati wajah yoongi yg tidak berekspresi sedikit pun.
"Kebanyakan mereka berakhir di rumah sakit karena keingintahuan mereka tentang kehidupan seorang kim." Ucap yoongi sambil menutup kedua matanya.
"Aku tidak akan menangis akan perbuatan ku termasuk kejadian hari ini." Ucap yoongi dengan sarkas.
"Aku pergi dulu."ucap yoongi sambil beranjak meninggalkan sang guru dari kursi nya.
"Tunggu." Seru sang guru sambil berdiri menatap punggung yoongi yg menjauh.
Yoongi yg merasa di panggilpun langsung membalikkan tubuh nya menatap sang guru.
"Kita belum selesai bicara kim yoongi." Ucap sang guru yg mulai terselut emosi atas sikap yoongi kepada nya.
Yoongi mulai melangkah untuk mendekati sang guru dengan tatapan yg begitu mengintimidasi membuat sang guru memutus kontak matanya dengan yoongi.
Tepat saat yoongi berdiri didepan sang guru dengan tatapan dingin dia menggerakan tangan kanan dan tangan kirinya sehingga terdengar suara seperti patahan tulang.
"Tuan park wonji tatap aku." Ucap yoongi dengan datar.
Saat sang guru menatap yoongi saat itu juga yoongi langsung memukul perut sang guru dengan keras hingga sang guru pun jatuh terduduk dihadapan nya.
"Bagaimana rasanya?"tanya yoongi dengan datar.
Sang guru terus merintih kesakitan sambil memegang perutnya tidak mendengarkan perkataan yoongi.perlahan mendekati sang guru yoongi langsung memeluk tubuh sang guru dengan erat.
"Maaf." Ucap yoongi dengan lembut.
Satu kata yg terlontar dari mulut yoongi membuat sang guru terdiam seketika.
"Bukannya sudah kukatakan bahwa siapa saja yg ingin mengetahui tentang seorang kim walau hanya perasaannya saja, maka orang itu akan berakhir dirumah sakit." Ucap yoongi dengan lembut sambil terus memeluk bahu sang guru.
Sang guru langsung terkejut saat merasakan bahunya basah dan dia langsung membalas pelukan yoongi yg membuat yoongi semakin deras mengeluar kan airmata nya.tangis yoongi tak bertahan lama, dia mulai meredakan tangisannya dan mengontrol kembali emosinya yg sempat hilang.Yoongi perlahan melepaskan pelukannya dan menatap sang guru.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Papa [END]
Ficção Geralkim Namjoon atau yg sering dipanggil RM ini merupakan seorang pengusaha sukses yg memiliki cabang perusahaan dimana-mana,baik didalam maupun diluar negeri. kehidupan seorang kim namjoon yg awalnya begitu sangat bahagia kini berubah menjadi suram set...