Part 12

1.1K 113 0
                                    

Maaf banyak typo beterbangan

.

Bahasa amburadul + gaje

.

Happy reading Bosqu

.

.

.

.

Jimin yg baru keluar dari kamar mandi langsung berlari menghampiri meja yg penuh dengan cemilan dan minuman yg hoseok beli tadi.

"Jiminnie kenapa tidak ditutup pintu kamar mandinya." Ucap hoseok setelah menutup pintu kamar mandi.

"Heheh maafkan aku eonni."

"Hoseok..."

"Iya oppa..ada ap?"

"Kau belanja pake apa?"

"Papa memberikanku ini melalui paman kai." Ucap hoseok sambil menunjukan black card nya.

"Aku harap kau tidak ceroboh." Ucap yoongi dengan datar lalu meneguk sprite dari kaleng yg dia pegang.

"Aku sudah memastikan semuanya aman sebelum aku menekan kode pin nya." Ucap hoseok dengan percaya diri.

"Berikan padaku."

Tanpa mengatakan sepatah kata pun hoseok langsung menyerah kan black card itu kepada yoongi

.

.

.

.

.

Hari ini adalah hari tersibuk bagi seorang kim seokjin.

Seokjin mempersiapkan dirinya selama 10 menit agar dirinya terlihat segar dan tampil dengan percaya diri saat rapat dimulai nanti.

Saat rapat dimulai dengan begitu percaya dirinya seokjin berdiri didepan para kolega ayah nya yg rata rata merupakan seorang pimpinan/CEO dari perusahaan ternama.

Seokjin Dengan pede mulai membuka rapatnya setelah sang MC mempersilahkan seokjin untuk memimpin jalannya rapat.

Seokjin berdiri didepan mereka dan mulai memimpin jalannya rapat setelah memperkenalkan diri didepan para kolega.

Dalam rapatnya,seokjin menjelas kan secara detail tentang visi misi dan tujuan dari program baru yg dibuat oleh ayahnya.

Tanpa mengurangi sedikitpun kesopanan nya,dia masih menggunakan bahasa formal dan tatakramah nya Dengan santai dia menjelaskan dengan kata yg sederhana dan mudah dipahami oleh para kolega ayah nya dengan secara rinci pada setiap poin poin yg sudah dia rekap ulang semalam tadi.

"Tidak tepat waktu." batin seokjin.

Suasana ruang rapat seketika hening dengan diamnya seokjin yg tidak mengatakan sepatah katapun.Mereka terus menatap seokjin yg berdiam diri.

"Ada apa dengan dirinya...? tidak biasanya dia begitu."

Nyah begitulah sekira pemikiran mereka yg sering rapat dengan seokjin.

seokjin menundukkan kepalanya dan menatap kedua tangannya diatas meja yg dijadikan seokjin sebagai tumpuan agar dirinya tidak jatuh.

"Anda baik baik saja kim seokjin?" Tanya salah satu dari mereka dengan khawatir.

My Papa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang