Part 29

1K 107 0
                                    

Maaf banyak typo...


Hari ini seokjin dibuat kepayahan karena pekerjaan kantor yg tidak ada abisnya

Seokjin merasa muak karena dirinya selalu saja Rapat rapat dan rapat apa lagi jika ada pertemuan para direktur atau pemimpin yg memaksa seokjin harus terlihat frees ( segar )

Setelah rapat berakhir sekitar 5 menit yg lalu kini dirinya harus bersiap siap untuk menemui para kolega untuk peresmian perusaahan baru yg bergerak dalam bidang teknologi

Sekertaris seokjin datang dan memberi tahu seokjin kalau supir sudah siap untuk mengantar dirinya ketempat tujuan yg membuat seokjin menghembuskan nafasnya dengan lelah

Diluar dugaan seokjin saat acara sedang berlangsung sekitar jam 3 sore pandanganya mulai mengabur dan berputar putar yg membuat seokjin menundukkan kepalanya dalam dalam agar tidak menarik peratian orang lain

Hingga suara tepuk tangan terdengar begitu ramai seokjin langsung meminta izin pulang cepat kepada para kolega yg bekerjasama dengan dirinya

"Hai seokjin-ssi mengapa anda terburu buru sekali?"

"Astaga seokjin-ssi apa anda baik baik saja?"

"Um..saya merasa kurang enak badan"

"Baiklah kalau begitu sebaiknya anda pulang dan jangan terlalu memaksakan diri."

"Terima kasih atas perhatiannya kalau begitu saya permisi dulu"

Seokjin berjalan sempoyongan sambil berusaha mempertahankan kesadarannya hingga dia diambang batasannya

Tiinnn...

Bruukk..

Seokjin berusaha sekuat tenaga untuk tersadar agar dapat mengetahui apa yg terjadi pada dirinya

Tetapi harapannya gagal dan pengelihatan seokjin pun seketikan menggelap sebelum seseorang memanggil dirinya dengan keras

"JINNIEE...BANGUN"

.

.

Sore ini namjoon berencana akan mengunjungi suatu resto jepang bersama dengan sahabatnya bogum untuk membahas perkembangan proyek yg sedang dibangun

Saat namjoon keluar dari mobilnya dia melihat sosok yg begitu dia kenal hingga sosok itu semakin terlihat jelas  sedang berjalan sempoyongan kearah parkiran mobil

Namjoon memilih untuk menghampiri seokjin yg terlihat pucat hingga dirinya dikejutkan oleh suara klakson mobil yg berjalan kearah seokjin dengan kecepatan tinggi

Tiinnn....

Bruukk...

Seketika tubuh seokjin terpental cukup jauh hingga membentur pagar besi yg menjadi pembatas wilayah parkiran mobil dengan jalan raya

Namjoon langsung mengeluarkan pistolnya menembak ban mobil si pelaku yg menabrak seokjin tadi dan berlari kearah sipelaku yg mencoba melarikan diri

Dor...

Namjoon menembak kaki kiri sipelaku dan memborgol kedua lengannya

"Ggum urus dia." Perintah namjoon lalu berlari kearah seokjin yg tergeletak mengenaskan ditanah

"JINNIEE..BANGUN"

Seketika namjoon dibuat panik saat seokjin menutup kedua matanya

Dengan hati hati namjoon menggendong tubuh seokjin ala bridal style dan memasukkannya kedalam mobil miliknya

.

.

"DOKTER..DOKTER..." teriak namjoon sambil menggendong tubuh seokjin

Seketika 3 orang perawat datang dengan sebuah bangkar untuk membawa tubuh mengenaskan seokjin keruang operasi

Sekitar 2 setengah jam namjoon masih setia berdiri didepan pintu ruang operasi yg sedang menangani seokjin hingga sebuah lampu operasi berubah menjadi warna hijau dan pintu operasi terbuka

"Bagaimana keadaan seokjin?"

"Apa anda keluarganya?" Tanya sang dokter

"Iya saya suaminya" ucap namjoon dengan tegas sambil menutupi ketakutannya

"Kalau bagitu tolong ikut saya sebentar tuan"

Lalu namjoon mengikuti sosok dokter tersebut hingga sampai didalam ruangan pribadi sang dokter

"Silahkan duduk tuan."

Namjoon langsung duduk dan menatap sang dokter dengan tajam "Bagaimana keadaanny?"

"Untuk saat ini Kondisinya begitu lemah dan saya tidak bisa menjamin kehidupannya tuan"

"Apa maksud mu hah" ucap namjoon dengan kesal

"Saat saya melakukan tes pada tubuh pasien untuk menguji kesehatanya agar bisa melakukan operasi atau tidak... saya dikejutkan dengan permasalahan yg ada pada tubuh pasien yg membuat saya tidak bisa melakukan operasi ya karena resiko nya yg begitu fatal" terang sang dokter

Namjoon menggeram marah lalu menelpon dokter kepercayaannya untuk datang menemuinya diruang pribadi si dokter bedah

Tok..tok..tok...

"Masuk"

Sang dokter langsung berdiri dari bangkunya saat melihat dokter pribadi namjoon masuk kedalam ruangan"Sore profesor."

"Sore."

Lalu dokter pribadi namjoon berjalan kearah namjoon

"Ada apa tuan?"

"Aku menyerahkan seokjinku untuk berada dibawah pengawasanmu jadi sebaiknya kau berbicara dulu terhadap dokter itu mengenai keadaan seokjin baru kau memeriksa nya secara menyeluru"

Suho selaku dokter kepercayaan namjoon hanya mengiyakan saja perintah namjoon lalu mendudukkan dirinya disamping namjoon

"Tolong jelaskan dari awal tentang pasien yg bernama kim seokjin secara detail dokter jaehwan-ssi"

Lalu jaehwan selaku dokter bedah yg menangani seokjin tadi mulai menceritakan tentang seokjin yg mengalami kecelakaan lalu hingga alasan mengapa dia tidak bisa mengambil tindakan untuk membedah seokjin

Namjoon yg berada disebelah suho hanya diam tak bergeming saat mendengar alasan sang dokter karena tubuh seokjin sebelum kecelakaan mengalami kecapean dan stres berat yg membuatnya kekurangan darah ditambah dengan kecelakaan yg dialami seokjin membuat pembedahan pada tubuh mustahil untuk dilakukan

"Terima kasih atas informasinya dokter jaehwan-ssi kalau begitu kami permisi"

Saat keluar dari ruangan tersebut namjoon langsung menelepon seseorang

"...."

"Pastikan dia merasakan sakitnya disetiap detiknya setelah mendapatkan informasi darinya segera bawa kepala kemarkas."

Tut..

Suho hanya menatap ngeri melihat tuannya yg mengeluarkan aura mematikan dengan deretan kata kata yg begitu menakutkan

Jangan sampai kau lupa untuk meng klik bintang pada pojok kiri bawah karena suara yg anda berikan begitu berarti bagi saya

See you and Next...

My Papa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang