Part 22

876 107 3
                                    

Maaf banyak typo...

.

.

No copy and past !!!

.

.

Happy reading all...

.

.

.


Jam 23.53 malam....

Embe...embeee...

Seokjin terbangun saat mendengar suara handphone nya berdering.

PESAN MASUK


Seokjin termenung sejenak saat melihat 1 pesan masuk dari no yg tidak dia kenal.

Saat Seokjin membuka isi pesan tersebut tiba tiba wajah seokjin langsung menegang saat melihat isi dari pesan tersebut.

seharusnya kau sadar diri kalau dia hanya mencintaiku bukan dirimu jalang tua.

Setelah membaca pesan tersebut perlahan seokjin mulai beranjak dari kasurnya lalu membuka pintu kamarnya dan kembali menutup pintunya pelan pelan agar hoseok dan jimin tidak terbangun karena ulah dirinya.

Hiks..hiks..hiks....

Setelah menutup pintu kamarnya dengan rapat,seokjin langsung berlari kedapur dengan derai airmata yg terus mengalir dengan derasnya.

"Kim seokjin.."

.

.

.

Prov Namjoon ON

"Ahh.. tenggorokanku kering sekali."

Perlahan aku mulai beranjak dari kasurku dan pergi keluar kamar untuk mengambil segelas airputih di dapur seokjin.

Glug..glug..glug...

"Ahh...segarnya." ucapku setelahnya aku melirik jam dinding yg berada di dapur.

23.50 malam...

"Cih..ternyata masih malam."

Dengan malasnya aku menyeret kedua kakiku ini untuk masuk kedalam kamar untuk melanjutkan tidurku yg sempat tertunda.

Dug..

Dengan tidak elitnya aku tersandung kakiku sendiri hingga kepalaku hampir membentur lantai.

Hiks..hiks..hiks...

Perlahan aku mengangkat kepalaku dan melihat seokjin yg berlari tanpa menghiraukanku yg tergeletak dilantai dekat sofa panjang ruang tamu.

Perlahan aku bangkit dari jatuh ku dan berjalan menghampiri seokjin yg sedang meringkuk di depan kulkas.

"Kim Seokjin.."

.

.

.

Prov Namjoon OFF

.

.

"Tu..tuan."

"Kenapa?"

"Tidak apa apa tuan kim namjoon-ssi"

"kau nyakin."

"Iya." Ucap seokjin lalu berdiri dari duduknya dan berjalan melewati namjoon.

"Mau kemana?" Ucap namjoon sambil menggenggam lengan kanan seokjin

"Ke kamarku." Ucap seokjin dengan cepat lalu menghentakkan tangan kanannya agar cengkraman tangan namjoon lepas.

"Aku mohon tolong lepaskan tangan ku tuan kim namjoon-ssi." Ucap seokjin dengan suara seraknya

"Maaf." Ucap namjoon dengan pelan lalu perlahan mulai mengendurkan pegangan nya pada tangan seokjin

Embe..embee...

Pip..

"Halo...."

"Ahhh..mi..ngyu..fa..faster...ahh..."

Dengan kesal seokjin langsung membanting handphone kesayangan nya dengan kasar kearah namjoon.

"Hiks..dasar jalang." Nista seokjin setelah membanting handphone nya hingga layarnya retak dan baterai hp nya lepas dari tempatnya.

"Hiks..ke..napa kau hiks..melakukan itu padaku hiks..mingyu..." ucap seokjin dengan lirih dengan derai airmata yg terus mengalir dengan deras.

"Kim seokjin." Ucap namjoon dengan pelan

"Hiks..dia benar benar hiks..sangat brengsek..hiks.." ucap seokjin disela isak tangisnya.

"Mengapa aku merasa sakit saat melihat seokjin seperti ini." Batin namjoon

Terlihat Airmata seokjin semakin deras hingga badannya bergetar dengan hebatnya.

"Hiks..brengsek..hiks..hiks..." isak tangis seokjin yg membuat namjoon meraih tangan kanan seokjin dan menariknya kedalam pelukannya.

"Sstt...tenanglah." ucap namjoon dengan pelan sambil mengusap punggung belakang seokjin dengan lembut.

"Dia benar benar sungguh keterlaluan namjone..hiks.." rengek seokjin yg berada didalam pelukan namjoon.

Sedangkan namjoon hanya mendengarkan curhatan seokjin tentang tunangannya yg selingkuh di belakangnya.

"Sebaiknya kau duduk dulu jinnie." Ucap namjoon dengan lembut saat merasa tangisan seokjin mulai mereda.

Seokjin hanya nurut saja saat namjoon mendudukkan dirinya di kursi makan dekat namjoon.

"Ini minumlah." Ucap namjoon sambil menyerahkan segelas air kepada seokjin dengan wajah tampa dosa.

"Gomawo." Ucap seokjin sambil menerima gelas yg berisi air putih dari namjoon lalu meminumnya hingga kandas.

Tanpa seokjin sadari bahwa gelas yg dia pakai itu adalah gelas bekas namjoon tadi.

"Bagaimana..?" Tanya Namjoon sambil mengelus kepala seokjin dengan pelan.

"Aku merasa sedikit membaik." Ucap seokjin dengan pelan.

"Um..itu bagus."

"Tapi aku masih tidak menyangka kalau mingyu tega berselingkuh di belakangku." Rengek seokjin sambil mengerucutkan bibirnya.

Sedangkan namjoon merasa geregetan ingin sekali mencium bibir seokjin saat sedang merajuk seperti itu.

"Namjone.."

.

.

Jangan lupa klik bintang pada pojok kiri kalian.

.

Thanks for reading my story all

My Papa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang