T W E N T Y - F I V E 25

229 17 0
                                    

" ROSÉ !!! " Arina menjerit cemas .

Cahaya keluar dari celah-celah luka RyuNa macam lampu di stadium bola sepak terangnya .

Perlahan-lahan , luka RyuNa yang terbuka tertutup sendiri .

Kini , luka RyuNa sudah tiada lagi .

Seakan-akan tiada apa-apa berlaku , cahaya itu hilang .

Badan RyuNa bersih suci murni dari luka yang tadinya penuh menghiasi badannya.

" RyuNa ? " panggil Arina .

Dia meletakkan tangannya di atas dada RyuNa sebelum mendapati dadanya turun naik perlahan .

Arina terkejut . Dia menekap telinganya pada bahagian jantung RyuNa sebelum mendengar degupan jantung perlahan berdegup .

Dia berdiri tegak sebelum berlari mencari Rosé .

" Rosé !! " laungnya beberapa kali sambil berlari . Hampir dia melanggar semua benda yang menghalang jalannya .

" Apa bising - bising ni ? " soal Dahyun ketika Arina melintasi biliknya .

Arina berlari setempat di hadapan Dahyun .

" RyuNa . Hidup . Lagi " ujar Arina lalu menyambung lariannya .

" Hah ?! "

-----

"Rosé ! RyuNa ! Jantung ! Berdegup ! " ujar Arina ketika merempuh masuk ke dalam HQ .

" Hah ?! "

Arina yang tidak sabar terus menarik Naeun dan Rosé menggunakan jejeari akarnya ke bilik yang menempatkan RyuNa tadi .

Terlopong mereka dibuatnya apabila mendapati RyuNa sedang bermain pedang bersama Geena manakala Dahyun bermain monopoli bersama Zahra .

" Woi ! Sakitlah ! " adu Geena apabila bahunya dipukul kuat oleh RyuNa menggunakan pedang mainannya .

" Padan muka " Ryuan membuat muka mengejek .

" RyuNa ! " jerit Rosé , Arina dan Naeun serentak sebelum memeluk RyuNa berjemaah .

" Ok ok , aku nak mati dah ni " ujar RyuNa sebelum mereka melepaskan pelukan .

" Kau hidup ? " soal Rosé seakan-akan tidak percaya .

" Hahahah .. Aku hidup jelah . Thanks Arina " ucap RyuNa .

" Arina .. Oh ! " ujar Naeun seakan teringat sesuatu .

" Arina , air mata kau jatuh atas luka RyuNa ke ? " soalnya .

Arina mengangguk polos .

" Patutlah ! Air mata Arina ada helaer yang boleh hidupkan organisma yang mati . Ingat masa mula-mula kita jumpa Arina ? Dia berjaya menghidupkan balik pokok-pokok atas tanah yang kering " terang Naeun .

" Arina .. Terima kasih " Rosé memeluk Arina erat sebelum yang lain turut memeluk Arina .

Berlakulah pelukan berjemaah di situ . Selepas peluka dilepaskan , Arina memeluk RyuNa erat seerat-eratnya eratan yang erat .

" Thanks for saving me " ucap RyuNa dalam pelukan .

" Rudy mesti gembira ! " ujar Arina riang sebelum berlari menuju ke bilik Rudy .

" Rudy ! " Arina merempuh masuk .

Dia mendapati Rudy terbaring lemah di atas lantai .

" R-Rudy ? K-kenapa ni ? " soal Arina pantas menghampiri Rudy .

Perlahan bunyi batuk kedengaran .

" A-Arina .. Tutup balik pintu " ujar Rudy lemah .

" R-Rudy , RyuNa is alive , i made her alive Jom ! " ujar Arina lalu membantu tubuh kekar itu untuk bangun .

Akhirnya , mereka tiba di bilim yang menempatkan RyuNa .

" Tengok ! " ujar Arina riang sambil mencuba mengimbangkan diri . Mana taknya ? Tubuh Rudy 3 kali ganda lebih besar dari dirinya yang baru berumur 18 tahun .

" Kau ... hidup " ujar Rudy perlahan .

" I do , tak sangka kau sebenarnya saya... "

BUK !

Rudy terjatuh ke dalam dakapan RyuNa

" Rudy ? Rudy ? Rudy ? Zapph ?! " RyuNa panik .

Segera Rosé membantu RyuNa meletakkan tubuh lemah itu di atas katil .

" Rudy ? Rudy ?! Kenapa ni ?! " Arina panik perlahan menggoncang badan Rudy .

" Call our private doctor now ! " arah Rosé .

" Roger ! " lalu serentak Dahyun , Geena dan Zahra berlari keluar dari bilik itu menuju ke HQ .

" Kenapa kita pergi bertiga ? " soal Zahra sambil berlari .

" Aku nak minta tolong sesuatu dari korang . Sekarang , cepat ! " ujar Dahyun lalu melajukan lariannya .

Geena dan Zahra memandang sesama sendiri sebelum mengejar Dahyun .

•••••

" Rudy ? Kau kenapa ni ? Bangunlah ! Aku baru je hidup balik ! Takkan kau nak mati ! "

PPAK !

Naeun memukul bahu RyuNa kuat .
RyuNa mengadu kesakitan sambil mengusap-usap abhunya yang dipukul .

" Kau jangan nak doa yang bukan-bukan eh , aku sepuk mulut kau nanti " ujar Naeun memberi amaran .

RyuNa mencebik . Dahlah baru hidup balik , kena pukul dah .

" Wee Woo Wee Woo Pin Pin Tepi sikit ! " satu suara dari belakang mengejutkan mereka .

" Sampai pun doktor kita " ujar Rosé lega .

" Tapi , kau bukan private doctor kitorang . Kau siapa ? " soal Naeun pelik dengan kehadiran manusia yang tidak dia kenali .

" Shhhh ... " doktor itu meletakkan jari telunjuk di bibirnya .

" Senyap kalau nak dia selamat " balas doktor itu .

Semua mendiamkan diri .

Doktor itu meletakkan tangannya di atas dahi Zapphire sebelum menutup matanya rapat .

Beberpaa minit kemudian , dia membuka matanya dan mengeluh berat .

Tangannya dimasukkan ke dalam poketnya .

" My sincere condolence (?) to all of you " ujar doktor itu .

Mata Arina mula berkaca . Rosé jatuh terduduk .

" Doktor ! Kau jangan main - main aku baru je hidup balik ni ! "

RyuNa mengugut sambil mencengkam kolar baju doktor itu. Matanya menangkap nametag pada baju doktor itu .

" Syukri ? Awat hang duk sini ? "

TBC

Haaa ?? Syukri pun ada ?

[ C ] The Unhidden Six ✓Where stories live. Discover now