" Syukri ? Awat kau kat sini ? Tak baik lompat masuk cerita orang " ujar RyuNa melepaskan cengkaman .
" Syukri ? Siapa Syukri ? " tanya Naeun .
" Ala... Syukri cerita Rahsia Cinta Kita tu ... Takziah atas pemergian isteri terchenta " ujar RyuNa sambil berpura-pura mengelap air mata .
" Gomawo .. (Terima Kasih) " balas Syukri turut mengelap air mata palsu .
" Salam takziah atas pemergian isteri kau tapi itu tak bermakna apa-apa pada aku kalau leader kami mati ! " jerit Arina .
Semua terdiam sebelum Syukri membuka bicara .
" Mati ? Bila pula aku kata dia mati ? " soal Syukri .
" Tadi tu .. " ujar Rosé selepas laam berdiam diri .
" La... mana ada aku kata dia mati . Aku kirim salam takziah sebab pendarahn kat otak dia semakin teruk sebab dia guna kuasa dia sebelum tamat tempoh rawatan . Peluang untuk dia hidup tersangatlah tipis . " ujar Syukri panjang lebar .
" Penipu besar ! " laju Arina mencekik Syukri .
" Woi ! Sabo , sabo ! " Naeun dan RyuNa menarik-narik Arina dari terus mencekik Syukri .
Arina melepaskan Syukri setelah ditarik Naeun dan RyuNa .
Syukri memegang lehernya yang dicekik tadi .
" Kuat betul tangan dia , kalah raksasa Pak Ultraman " ujar Syukri .
" Kau boleh rawat dia ? " soal Rosé .
" Boleh je .. Free of charges sebab RyuNa baca cerita aku " ujar Syukri tersenyum bagai kerang busuk .
" Uyeeeee . Eh jap ! Bukan kau doktor OCD ke ? " soal RyuNa musykil .
" Ya , tapi aku terbelajar ilmu ni jadi I just move forward with it " terang Syukri .
" Kau , rawat dia sekarang . Yang lain , HQ , Emergency meeting , now ! " arah Rosé .
Serentak bilik itu kosong meninggalkan Syukri sendirian dengan Rudy .
Syukri membebel seorang diri sambil merawat Rudy selepas ditinggalkan .
" Bapak swag macam askar . ' HQ , emergency meeting , now ! ' " ajuk Syukri .
" Kau ni , nak rawat tu rawatlah betul-betul "
" Yelah .. " Syukri redha .
Rudy menyandarkan kepalanya .
" Kenapa kau pura-pura tak sedar tadi ? " soal Syukri .
Tangannya cekap membuat kerja-kerja merawat Rudy .
" Macam mana kau tahu ? " soal Rudy mendatar .
" I have magic-doctor powers . Ofcourse , i know it " lagak Syukri .
" Bukan kau manusia biasa ke ? "
" Kan aku dah kata aku terbelajar " balas Syukri .
Rudy memalingkan wajahnya ke arah tingkap .
" Sebab aku nak bunuh Alya tu sendiri . Tanpa diorang " balas Rudy tenang . Kepalanya direhatkan pada kepala katil .
" Tapi kau sakit . Jangan guna kuasa kau dulu " pesan Syukri tenang juga .
" Kau kan ada , aku sakit kau rawatlah " balas Rudy sambil menumbuk perlahan lengan Syukri .
" Ye tak ye juga ! Kalau macam tu , kau kena bawa aku masa pergi bunuh dia nanti " ujar Syukri .
" Ok , tapi kau duduk tepi je . Aku tak nak kau terima risiko nya " balas Rudy tenang .
Syukri tersenyum lalu menari kegembiraan seorang diri di situ .
Rudy membuang pandangannya ke tingkap semula .
" I'll kill you before you kill me " ujar Rudy penuh dendam .
•••••
Minda Dahyun terbayang masa depan secara tiba-tiba . Masa depan di mana Rudy berlawan dengan Alya .
Dahyun memberhentikan superbike nya .
Geena dan Zahra turut memberhentikan kenderaan mereka .
" Kenapa ni ? " soal Geena hairan .
" I just saw Rudy " ujar Dahyun serius sambil menunduk .
" Apa ? Maksud kau in the future ? " soal Zahra terkejut .
Dahyun mengangguk .
" Story-telling is not a good activity for now . We should keep going . We need to kill Alya before Rudy did in order to save him . Let's go ! " Dahyun melajukan kenderaannya .
Zahra membuka portal sebelum mereka memasukinya .
Mereka tiba di satu kawasan yang agak kelam dan suram . Persekitarannya penuh dengan asap , haiwan buas dan api-api kecil yang masik marak .
" Tempat apa ni ? " soal Zahra . Walaupun dia yang membuka portal itu .
" Tempat Alya . Her palace is here " jelas Dahyun .
Kenderaan mereka disorokkan di sebalik semak-samun yang menebal .
Pantas mereka berlari . Sesekali mereka menyorok di balik dinding bangunan yang hampir runtuh untuk menyembunyikan diri daripada pengawal-pengawal yang meronda . Sehingga mereka tiba di hadapan pintu masuk istana Alya .
" Bapak besar ! " Geena ternganga melihat istana Alya yang tersergam indah walaupun dikelilingi pemandangan yang tidak menyedapkan mata .
" Tak ada pengawal ke ? " soal Zahra sedikit berbisik .
" Ada je . Pandanglah sekeliling " ujar Dahyun bersahaja sambil kekal memandang ke hadapan .
Terus Geena dan Zahra memandang ke arah kanan , kiri dan atas mereka .
Beribu-ribu pengawal sedang mengarahkan anak panah ke arah mereka . Zahra dan Geena segera mengambil posisi berlawan sedangkan Dahyun kekal berdiri .
" Dahyun , permission to kill " ujar Geena serius . Mata kekal memandang pengawal-pengawal .
" No need to kill " ujar Dahyun .
" What ? Dahyun , serius lah "
" Believe me . I know what I'm doing " ujar Dahyun meyakinkan Geena dan Zahra .
Mereka berdua berdiri tegak semula . Kali ini, mereka terpaksa redha dengan apa yang jadi .
" Arrow ! "
Suara ketua pengawal memecahkan suara memberi arahan kepada anak-anak buahnya .
" Three ! "
" Two ! "
" Dahyun , kau pasti ke apa yang kita buat ni ? Do we need my dark energy sheild ? Or my dark energy arrow ? " soal Geena gelabah .
" Geena , we do need your shield , now ! "
" Shoot ! "
Anak panah dilepaskan serentak sebelum sempat Geena mengeluarkan perlindungannya .
Zahra dan Geena memejamkan mata mereka . Mereka menjadi hairan kerana tiada sebatang anak panah pun yang menikam mereka .
" Bukalah mata ... " suara Dahyun bergema di segenap ruang telinga mereka .
Beribu anak panah patah di atas tanah di hadapan mereka .
Pengawal-pengawal juga sudah terbaring kaku tidak bernyawa di atas tanah dan tembok istana .
" Now , look at the door " ujar Dahyun sambil tersenyum melihat figura di hadapannya .
" What do I miss ? "
TBC
YOU ARE READING
[ C ] The Unhidden Six ✓
Fantasy"Kuasa? Apa maksud kau dengan kuasa?" "Space Secret Base?" "What do you expect? Candy world?" "Em'6? Apa tu?" "Emerald Six , a group of super-savers. Kami selamatkan orang , tapi dalam diam." "Better watch out , Emerald Six has come" Dilahirkan dari...