Karen's Diner

865 166 74
                                    

Malam semakin gelap tanpa adanya bintang-bintang dan bulan memancarkan cahanya dari langit, terlihat pemuda dengan rambut hitam nan lebat itu menghisap vapernya dengan perlahan di balkon kamarnya. Tiupan angin malam yang dingin membawa pergi kumpulan asap putih berbau permen karet yang keluar dari mulutnya.

Kedua matanya yang tajam berkedip lambat, irisan matanya yang berwarna hitam segelap malam menatap pantulan-pantulan cahaya kota dari balkon kamarnya.

Pemuda itu terus berfikir, mencerna sebuah fakta yang baru dia ketahui, ingin dirinya tidak percaya karena baru kali ini dirinya mengalami hal ini.

"Gimana sih caranya biar gue bisa dapatin Cynthia?! Baru kali ini gue ditolak sama cewek. Apa Cynthia udah tau tentang masalalu gue?" guma Reza bingung.

"Apa sih yang kurang dari gue?! Ganteng? Iya, kaya? Iya, jago main basket? Iya, tipe semua cewek? Iya, inti pengurus airsoft? Iya, piter? Kagak terlu sih tapi lumayan lah. tapi kalo yang lain gue jago banget kecuali nyanyi." guma Reza sedang membagakan dirinya sendiri.

Reza menyugar rambut ke belakang, lalu menegakan tubuhnya dan masuk ke dalam kamar. Dia melirik jam dinding yang menunjukkan pukul setegah delapan malam.

Setelah menaruh vapor di atas naskah, Reza merebahkan tubuhnya di atas kasur. dan tangan kirinya dia lipat ke belakang kepala, untuk di jadikan sebagai bantal. Sedangkan tangan kanannya dia taruh di samping tubuhnya dengan jari-jarinya yang mengetuk kasur lembut tersebut.

Tidak lama kemudian sebuah langkah kaki mendekati kamar Reza, lalu mengetuk pintu kamar milik cowok itu.

"Reza cepat turun kalau kamu mau makan, kalau kamu mau mati gak usa turun!" teriak Elena yang kesal dari balik pintu kamar Reza, karena Sudah tiga kali Elena berteriak agar pemuda itu segera turun dan makan bersama.

"Iya mah, Reza turun." Balas Reza dari balik pintu kamar.

Reza pun keluar dari dalam kamarnya dan turun dari tangga menuju arah ruang makan, saat dia tiba di ruangan itu seseorang memegang kedua bahunya sambil mengagetkan dirinya.

"DUAR!" teriak seorang gadis cantik tersebut untuk mengagetkan Reza.

"Untung jantung gue gak copot. Lo bikin gue kaget njirr." ujar Reza sambil mengelus-ngelus dadanya.

"Dih sok kaget lo." Ledek Elsa yang tengah duduk di meja makan sambil meminum susu cokelat.

"Ngapain lo kemari?!" tanya Reza ke gadis cantik itu.

"Tante Elena yang suruh gue datang kemari, katanya dia tadi bikin kue kesukaan gue." jawab gadis itu sambil tersenyum.

"Lo kemari cuman minta makanan doang?"

Pelatk.

Gadis tersebut memukul kepala Reza karena kesal dengan perkataan Reza yang tadi dia dengar.

"Kebiasan baget yang kamu Reza sama Clara. Kalau ketemu selalu ribut." ujar Reyhan Ayah Reza.

Clara adalah sepupu Reza dan Elsa yang beda dua tahun dengan mereka, saat ini Clara tengah melanjutkan pendidikannya di Universitas Chulalongkorn Bangkok Thailand.

"Hehehe... Halo om Rey, apa kabar?" kata Clara sambil tertawa karena malu.

"Eh papa udah pulang?" tanya Reza.

The Buddy'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang