Retak

611 97 4
                                    

Apapun hal yang terjadi waktu akan terus berjalan dan kita sebagai manusia harut tetap menjalani hidup sebagaimna mestinya, Kini tiba saatnya bel istirahat pertama sekolah berbunyi membuat beberapa murid memenuhi area food court.

Saat itu juga Rizal dan Reno tengah berjalan menuju ke arah kantin, pada saat yang bersamaan Irene adik kelasnya yang sempat berusaha melerai dirinya saat bekelahi dengan sang mantan ketua osis yaitu Arya tidak sengaja menabrak Rizal.

"Maaf Kak maaf." Kata Irene sambil menundukan kepalanya.

"Iya gak apa-apa kok cantik." Ucap Reza sambil mengedipkan sebelah matanya.

'Yang di tabrak siapa yang ngerespon siapa?' Batin Rizal.

"kenapadah tuh mata lo?! Kedip-kedop mulu, kelilipan ya mata lo?!" tanya kevin saat melewati kedua cowok itu.

"Si anjing! Berani banget ngatain gue!" Umpatan Reza sambil menujuk-nunjuk Kevin.

Hal tersebut Irene yang berada di hadapan mereka tertawa tipis melihat tingkah lakuan kakak kelasnya.

"Iya gak apa-apa, btw lo pacarnya Arya ya?" Ucap Rizal.

"Bukan kak, aku akrab sama kak Arya karena ayahnya sahabat baik papi aku kak, dan kita berdua udah saling kenal sejak kecil." jelas Irene. Dan membuat kedua cowok tampan dihadapanya beroh ria.

"Maafin kak Arya juga ya kak dia orangnya emang egois dan kasar." Tambah Irene.

"Its okey, yang penting dia udah gak ada lagi di sekolah ini." Beber Rizal sambil tersenyum tipis sedangkan Irene terlihat binggu harus merespon seperti apa.

"mau makan bareng kita gak? Nanti gue yang traktir." tanya Reza kepada Irene.

"Ehh gak usah kak, aku-" belum sempat Irene selesai berbicara Reza langsung menarit tangan gadis itu.

Dan kini posisi Irene duduk tepat berhadapan dengan Rizal dan Reza berada di samping kedua manusia itu di meja berbentuk bulat.

Dan saat itu juga pandangan Yuni jatuh kepada seseorang yang akhir-akhir ini tidak mempedulikannya dan selalu besikap cuek terhadap dirinya. tengah duduk bersama dengan kedua sahabat laki-lakinya dan terlebih lagi dengan seorang gadis yang Yuni tahu bahwa gadis itu adalah adik kelasnya.

Ketiga sahabat Yuni juga ikut melihat kearah padangan Yuni dimana mereka melihat Rizal tengah bercerita dan sekali-kali tertawa dengan seorang perempuan lain.

"Yun gak mau lo samperin?" tanya Meiva.

"Gak, bikin ribet, bikin malu, nanti gue tanya pas berduaan aja. Kalau disamperin kelihatan dong alay sama posesifnya gue sama semua orang di kantin." ujar Yuni dan kembali fokus ke makanannya meskipun selera makanya sudah hilang.

"Gak sakit hati lo Yun lihat pacar lo ketawa lepas gitu ke cewek lain sementara lo udah beberapa hari dicuekin mulu?!" geram Agatah yang kesal melihat sahabatnya di perlakukan seperti ini.

"Tata udah, stop oke?! lo jangan ikut campur hubungan mereka berdua, biarin mereka selesai sendiri." ujar Cynthia kapada Agatha.

"Mungkin aja itu pacar barunya Reza." Tambah Cynthia lagi agar Yuni tidak berfikir negatif.

"Iya Ta bener kata Cynthia." kata Meiva setuju.

"Afa iya? Tapi-" belum sempat Agatha selesai berbicara Yuni memotong Percakapan itu.

"Gue mau balik ke kelas duluan ya, soalnya ada tugas yang gue belum kerjain." kata Yuni berbohong, lalu pergi dari kantin meninggalkan ketiga sahabatnya.

"Gara-gara lo ngomporin!" Tuntut Cynthia pada Agatha.

"Enak aja salahin gue!"

"Tuh mulut jangan selalu ceplas ceplos ngomongnya!"

The Buddy'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang