Pagi ini terlihat dua orang laki-laki sedang berjalan beriringan di sebuah koridor dan kedua orang tersebut adalah Reno dan Reza.
"Aku lagi cari mama mama muda buat kasih uang sejuta nananana." nyanyi Reza dengan suaranya yang amat-amat fals itu.
Dan sangat beruntungnya seorang Reno hari ini karena telinganya ditutupi oleh earphone sambil memainkan ponselnya dan dirinya bisa terhidar untuk mendengar suara fals milik Reza.
"Ren." ujar Reza sambil menyenggol lengan Reno.
"Apaan?" tanya Reno sambil membuka earphonenya.
"Lo tahu gak? saat kita mati ada dua pertanyaan yang ditanyakan kepada kita nanti."
"Hmm, terus?"
"Pertanyaan pertama, apa yang sudah kamu lakukan saat masih di dunia?"
"Setuju. tumben lo pinter."
"Yang kedua, kok kamu masih jomblo? Selama kamu hidup ngapain aja kamu dibumi nak?! Bwuahaha...." seketika tawa Reza pecah dan mendapatkan pukulan keras di kepalanya.
"Bangke lo jadi temen!" ujar Reno lalu berjalan mendahului Reza menuju kelas mereka.
"Yaelah itu anak ganteng doang tapi jones, tungguin gue napa?!" teriak Reza sambil menyusul Reno yang sudah berada di depan mendahului dirinya.
"Mukamu asam seperti cuka, mangga muda, belimbing wulu, lemon cinaaa." Nanyian karangan Reno sambil menujuk-nunjuk wajah Reza.
"Asam gigi lo! Muka lo itu mirip nasi uduk! Kebungkus perban!"
"Biarin emang gue peduli tetang penilaian orang terhadap diri gue? Tentu saja tidak!"
"Emang tipe cewek lo kayak gimana sih?"
"Yang sehat!" Jawab Reno simpel.
"Di tanya serius jawab bercanda!"
"Gue serius! Percuman cantik tapi sakit-sakitan!"
"Ada benernya juga sih."
"Overdosis darah tinggi masuk rumah sakit, mati di tempat kubur di tanah depe minggu depan jadi tengkorak. Anjayy..haha..." inilah sisi gelap mereka berdua mengati lirik lagu sambil bergoyang.
Bel sekolah pun berbunyi menandakan bahwa waktunya semua murid siap mengikuti pelajaran hari ini. Pelajaran pertama kelas 11 IPA-1 adalah Fisika.
Seorang wanita yang menjabat menjadi seorang guru fisika itu tengah menjelaskan materi di papan tulis dengan mengunakan Microsoft PowerPoint.
Reza yang dari tadi mendengarkan penjelasan guru tersebut sama sekali tidak mengerti.
"Gile tuh guru dia lagi ngenjelasin atau lagi ngerep laju banget dah." guman Reza.
"Sampai di sini ada yang sudah paham tentang materi ini? Kalau ada yang belum cobak kasih tau saya yang mana yang belum kalian mengerti." kata guru Fisika tersebut yang bernama Sukerti.
'Gak ngerti semuanya ma'am!' batin Reza tapi tak berani mengunkapkan perasaannya kepada sang guru.
"Kalau tidak ada? saya menganggapnya kalian semua sudah mengerti." ujar bu Sukerti.
"Kalau begitu Reza kamu maju kedepan kerjakan soal ini." ujar Sukerti lagi sambil menampilkan sebuah soal dari Microsoft PowerPoint.
Reza pun berdiri pasrah dari tempat duduknya dan tidak lama kemudian.
"Apa mau mu?! Jangan lagi!! Aku bukan bonekamu bisa kau suruh-suruh dengan seenak maumu Aku bukan bonekamu Bisa kau rayu rayu," nanyian Reza sambil berjoget.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Buddy's
Teen FictionREVISI⚠️ Menceritakan tetang 4 sekawan yang saling melindungi dan peduli satu sama lain di Candles High School serta bakat yang luar biasa mereka miliki untuk melengkapi satu sama lain. Salah satu kesamaan mereka adalah memiliki nama yang berawalan...