Deruman suara motor memenuhi sebuah area yang menjadi tempat berkumpulnya geng motor di kota ini, hari ini suasana hati seseorang sangat tidak bahagia sama sekali karena di tinggalkan oleh semua sahabatnya dan orang yang sedang meratapi dirinya yaitu Reno.
"Wes.. Sendiri aja nih lo Ren? Mana tiga teman curut lo?" tanya Naufal salah satu anak geng motor dan sambil bertos ala laki-laki dengan Reno.
"Iya nih Fal, mereka semua lagi sibuk." jawab Reno.
"Rian juga?" tanya Naufal lagi dan dibalas dengan agukan kepala oleh Reno.
"Ciahh... sendirian nih ya." ujar Naufal.
"Makanya gue kemari ngumpul sama anak-anak dari pada mati karena bosa." ujar Reno.
"Emang lo gak ada niat cari cewek gitu? Betah amat jomblo." tanya Naufal kepo.
"Gue gak tau." jawab Reno.
"Emang tipe cewek lo yang kayak gimana sih?"
"Yang imut, tinggi, cantik natural mukanya mulus gak ada jerawat, kaya, pintar, baik, ramah, gak cerewet, putih, yang menerima gue apa adanya"
"Lu kira bihun hah?!"
"Sorry yaa gue gak munafik."
"Ya tau diri aja."
"Suka-suka gue, mana barang-barang gue." Ujar Reno sambil mengambil barang miliknya dari tas Naufal.
"Kalau kata gue sih ya tas lo yang dirumah yang gak guna itu mending buang aja, dari pada setiap ngumpul seenak jidat nitip-nitip barang ke gue." Omelan Naufal.
"Yaelah cuman ini doang pelit banget!"
"Cuman kata lo?! Udah nitip ponsel, powerbank, headset, dompet, vape, terus nih seperangkat cat air! Jujur gue risih."
"Gak ikhlas banget lo!"
"Lagian buat apa nih lo bawa cat banyak banget?"
"Melukis masa depan. Ya buat menghasilkan suatu karya seni dong itu aja pake nanya."
"Emang lo bisa ngelukis?"
"Jangan panggil aku anak kecil paman! Panggil aku Reno."
"Alay."
"Yaudah gue balik duluan, udah lapar mau makan."
"Yaudah hati-hati."
"Aman. semuanya gue pamit duluan, makasih buat malam ini." Pamit Reno kepada semua anggota geng motor yang berada di tempat itu.
Akhirnya Reno tiba di rumah dan segera masuk ke dalam kamar, sebelum melangkahkan kaki seseorang wanita memangil Reno.
"Ren tante minta tolong jagain Farhan ya." Pinta wanita tersebut.
"Bawa aja tan, Reno capek." Balas Reno sampil menghelakan nafasnya dengan berat.
"Gak lama, cuman mau ke apotik mau beliin oma obat." Mohon wanita itu.
"Oma sakit?"
"Iya, oma lagi deman."
"Reno mau liat oma dulu."
"Nih sekalian bawa Farhan, tante pergi dulu."
"Hati-hati tan."
Reno langsung melangkahkan kakinya menuju kamar omanya, dan rasa sedih pun langsung muncul melihat orang yang di sayang terbaring lemah.
"Oma? Apa yang sakit? Mau Reno pijitin?"
"Cucu oma ganteng udah pulang ya? Udah Reno tidur aja tante kamu juga entar balik. Kamu jaga Farhan jangan di buat nangis."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Buddy's
Teen FictionREVISI⚠️ Menceritakan tetang 4 sekawan yang saling melindungi dan peduli satu sama lain di Candles High School serta bakat yang luar biasa mereka miliki untuk melengkapi satu sama lain. Salah satu kesamaan mereka adalah memiliki nama yang berawalan...