Sepanjang perjalanan hingga tiba di apartemen Cynthia masih saja terus menangis, hingga membuat ketiga sahabatnya merasa iba melihat keadaan Cynthia. Ingin sekali rasanya mereka bertiga mencakar wajah orang yang telah membully sahabat mereka.
Mereka semua memeluk Cynthia dan ikut menangis melihat keadaan sahabat mereka Sampai tangisan Cynthia redah.
"Thia, gue mohon lo tenangin diri lo, okey?" ucap Yuni dan dibalas anggukan oleh Cynthia.
"Lo mandi terus istirahat, kita bertiga bakalan nginap di apartemen lo. Kita gak bakalan tinggalin lo." ucap Yuni lagi.
Cynthia hanya menganggukkan kepalanya kembali, lalu pergi menuju kamar mandi untuk membersikan dirinya. Cynthia sangat bersyukur mempunyai sahabat yang baik seperti mereka.
Sebelum dirinya membersihkan diri Cynthia mengirim pesan singkat kepada sepupunya.
Manusia
OfflineCynthia Julian Margritha
Rian lo bisa datang ke aprat?|Gue habis kena masalah |
Gue mohon |
"Keterlaluan banget tuh ceweknya si Reza negbully Cynthia!"
"Awas aja lo Reza kalau gue lihat lo di sekolah!" guma Yuni.
"Kalau Rian sampai tau Reza pasti habis di tangganya!" degus Agatha.
"Persahabatan mereka bakalan bisa hacur karena masalah Cynthia di bully ini. Aduh ribet banget deh!" Kata Yuni yang pusing memikirkan masalah tersebut.
"Lagian si Reza udah punya cewek kenapa harus dekatin Cynthia lagi sih?!" tanya Meiva.
"Lo harus tau Mei! Reza itu playboy ganteng kurang di hajar!" jawab Agatha.
"Gue yakin Thia udah laporin kejadian ini ke Rian, dan tinggal tunggu aja entar Rian pasti datang." Ucap Yuni sambil menghela nafasnya.
"Yaudah mending kita pesanin Cynthia salep luka, kasa, hipafix dan cairan PHMB buat perawatan lukanya." Ujar Meiva tiba-tiba sambil memesan barang yang dia katakan melalui ponselnya.
Hal tersebut membuat kedua sahabatnya langsung menatap ke arah Meiva dengan tatapan heran.
"Mei lo masuk ekskul PMR aja!" Saran Agatha.
-
-
-"Lo mau beli apasih anjir?! Dari tadi keliling-keliling terus, mungkin orang-orang udah muak liat kita mondar-mandir tujuh kali disini! Heran gue." kata Rizal gusar, ia sudah lapar tapi dari tadi Reza menolak ajakan sahabatnya untuk makan terlebih dahulu.
"Apa lagi kita!" jawab Reno dan Rian Kompak. Karena mereka sudah sering menemani Reza berbelanja.
"Sabar kenapa! Bacot banget! Lagian ya orang-orang gak bakalan bosan liat wajah ganteng kita." Reza kembali mencari-cari toko yang menjual barang yang dicarinya.
"Serah lo! Btw gue jadi keinget mbak-mbak janda yang jualan di kompleks rumah lo Rez. Apa kabar si doi?" tanya Reno sambil tertawa mengingat mbak janda tersebut.
"Nih anak janda mulu pikirannya, tapi kemarin gue liat dia digodain sama abang-abang tukang bakso." ucap Reza sambil ikut tertawa.
"Oh janda gokil yang jualan sayur itu masuk lo Ren?" tanya Rizal.
"Yoi." kekeh Reno.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Buddy's
Teen FictionREVISI⚠️ Menceritakan tetang 4 sekawan yang saling melindungi dan peduli satu sama lain di Candles High School serta bakat yang luar biasa mereka miliki untuk melengkapi satu sama lain. Salah satu kesamaan mereka adalah memiliki nama yang berawalan...