a.D.d.D.13

147 13 0
                                    

Maaf jika ada typo🍎

_?_

Hyunjin berlari menuju UKS begitu tadi Jacob dan Hyunjae memberitahunya jika Sin B pingsan dan di bawa ke UKS oleh Jungkook. Sesampainya di UKS, Hyunjin melihat Jungkook yang membantu Sin B duduk dan memberi minum pada kakaknya itu.

"Kakak udah sadar?" Hyunjin khawatir.

"Hm," Sin B tersenyum dan mengangguk.

Hyunjin mendekat dan membuat Jungkook harus minggir untuk memberi tempat pada Hyunjin.

"Kakak sih, nggak dengerin aku. Coba aja kakak dengerin aku tadi pagi, pasti ini nggak akan terjadi," omel Hyunjin.

"Iya iya, maafin kakak ya.."

"Hemm...." Hyunjin mengangguk, lalu menatap Jungkook "Thanks," ucapnya singkat, namun membuat Jungkook tersenyum tulus.

Tiba-tiba ponsel Hyunjin berdering.

"Hallo?"

"....."

"Oke," Hyunjin mematikan sambungannya dan menatap kakaknya dengan ekspresi kesal.

"Kenapa?" Tanya Sin B.

"Padahal aku pengen nemenin kakak, tapi udah dipanggil aja sama anak osis,"

"Loh? Kamu anggota osis?" Tanya Jungkook.

"Hm. Gue nitip kakak gue," ujar Hyunjin datar.

"Kakak bukan barang kali Njin,"

"Udahlah, aku kan sayang kakak," Hyunjin mengelus puncak kepala Sin B lalu pergi dari UKS.

"Hyunjin tuh lucu juga ya," ujar Jungkook.

"Iya. Eum.. makasih ya, kamu udah kasih aku pertolongan pertama," Sin B tersenyum pada Jungkook.

"Iya sama-sama. Kamu itu cuma salah makan,"

"Maksudnya?"

"Coba ingat-ingat tadi pagi kamu makan apa?"

"Aku makan roti selai coklat sama ditaburi keju. Terus, minum susu. Itu aja,"

"Sebelumnya kamu pernah makan coklat pagi-pagi?"

"Nggak sih,"

"Nah itu. Perut kamu kayaknya nggak cocok sama coklat di pagi hari. Berarti kalo kamu mau makan coklat, itu harus aktivitas dulu." Ujar Jungkook.

"Kamu cocok jadi dokter," Sin B terkekeh. Jungkook sangat perhatian padanya. Bahkan Jungkook baik sekali memberitahu Hyunjin jika ia ada di UKS. Beda dengan Jaehyun dulu. Laki-laki itu justru tidak memberitahukan teman-temannya saat kejadian yang sama seperti ini terjadi.

Eh, tunggu! Kenapa Sin B malah membandingkan mereka?

"Kamu nggak apa-apa kan?" Tanya Jungkook yang melihat Sin B menggelengkan kepalanya.

"Nggak kok,"



_?_

Sepanjang jalan menuju kantin, Jungkook dan Sin B menjadi pusat perhatian. Tentu saja karena Jungkook yang berjalan sambil merangkul Sin B. Awalnya tadi Sin B menolak ajakan Jungkook ke kantin, tapi laki-laki itu memaksanya.

"Kook lepas deh, diliatin banyak orang tau," ujar Sin B pelan.

"Biarin aja," Jungkook cuek dan mencari tempat duduk untuk mereka.

"Kamu tunggu sini, jangan kemana-mana," Jungkook.

"Kamu mau kemana?"

"Beli makan bentar," ujar Jungkook lalu pergi untuk membeli makanan.

Gadis itu bosan menunggu Jungkook. Tiba-tiba ada dua orang datang menghampirinya dan menatapnya dengan sinis. Tapi saat itu juga, Jungkook datang membawa dua porsi nasi goreng dan dua es teh manis.

"Kalian ngapain disini?" Tanya Jungkook. Mereka adalah Caya dan Inka. Keduanya teman sekelas Jungkook.

"Oh.. gapapa kok Kook," jawab Inka ramah.

"Kita cuma mau gabung disini boleh?" Caya tersenyum.

Jungkook menatap Sin B. "Boleh?" Tanyanya. Sin B bingung, lalu menatap ke dua gadis itu. Tetapi mendapat tatapan sinis dari keduanya. Jungkook menyadarinya, dan ia mdngerti.

"Eu... kayaknya, kalian cari tempat duduk yang lain aja ya," ujar Jungkook.

"Oh... ya udah kalo gitu," Caya langsung menarik Inka untuk pergi dari sana.

"Aku ngerti kok," ujar Jungkook menatap Sin B.

"Makan aja ya," Jungkook tersenyum tulus.

Lagi-lagi Sin B dibuat kagum dengan laki-laki di depannya ini. Ia sangat pengertian dan penuh perhatian. Ia bahkan langsung mengerti dengan keraguan Sin B pada kedua orang tadi. Dan, ia adalah orang yang sangat baik dimata Sin B.

"Hey!" Jungkook hampir tertawa melihat ekspresi Sin B.

"Ngelamun apa sih? Aku ganteng ya?" Goda Jungkook.

"Geer banget kamu!"

"Abisnya kamu ngelamun sambil ngeliatin aku sampe kayak gitu,"

"Nggak kok!"

"Oh ya?" Jungkook menatap Sin B dengan lekat, dan membuat Sin B risih.

"Apaan sih!"









T. B. C.
See you
Minta bintangnya dong.hehe🍎

antara Dia dan Dirinya-endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang