a.D.d.D.1

383 25 0
                                    

Maaf jika ada typo🍎

_?_

Setelah tiba dibandara, Sin B langsung disambut oleh pemuda tampan yang memakai kacamata hitam. Ia yakin jika itu adalah adiknya.

"Kakak!" Sapa laki-laki itu pada Sin B.

"Hai!" Sin B agak canggung, dan adiknya itu membantunya untuk membawakan kopernya.

"Aku masih nggak percaya kalo aku punya kakak," ucap laki-laki itu ketika berada dimobil.

"Waktu itu, kamu masih bayi. Sekitar dua bulanan kayaknya. Tau deh, aku lupa."

"Kakak beruntung sempet lihat aku. Tapi, aku?"

"Udahlah, kan sekarang kita udah ketemu,"

"Iya juga sih."

"Hm,"

"Kak?"

"Hm?"

"Kakak mau kan satu sekolah sama aku? Jadi nanti kita barengan berangkatnya. Sekalian buat manfaatin waktu yang pernah terbuang,"

"Hahaha, kamu bisa aja ngomongngya. Tapi bener juga sih,"

"Kakak mau kan?"

"Iya, aku mau kok," SinB tersenyum.

"Udah sampai,"

"Udah sampai? Wahhh... lama banget nggak kesini," Sin B langsung turun dari mobil.

Hwang Hyunjin.
Laki-laki tampan yang merupakan adiknya Hwang Eun Bi. Tapi, dibalik rupanya yang tampain itu, ia adalah seorang yang dingin jika pada orang yang ia anggap bukan siapa-siapanya. Tetapi, ia adalah salah satu murid laki-laki yang menjadi favorit banyak murid perempuan.

"Masuk kak," Hyunjin mempersilahkan kakaknya untuk masuk dan membawakan koper kakaknya itu.

"Anak appa," ayahnya langsung memeluk Sin B.

"Sayang, udah datang?" Kini ibunya juga ikut memeluk Sin B.

"Ekhem!" Deheman Hyunjin membuat mereka mengalihkan pandangan.

"Kalian yang baru beberapa hari nggak ketemu sama kakak udah peluk-pelukan. Sementara aku yang udah bertahun-tahun nggak ketemu sama kakak aja belum dipeluk," cerocos laki-laki itu panjang lebar.

"Sini-sini," meskipun agak canggung, Sin B memeluk adiknya yang lebih tinggi darinya itu.

Melihat kedua anaknya akur, ayah dan ibu mereka pun merasa bahagia. Akhirnya keluarga yang utuh tanpa terpisah kini mulai harir dihidup mereka.



_?_

Hyunjin membantu Sin B membereskan kamar kakaknya setelah makan malam. Mereka berdua sangat kompak dalam mengatur kamar ini.

Sebenarnya kamar ini sudah ditata ibunya. Tetapi, Sin B tidak suka cara pdnataannya. Dan pada akhirnya, Hyunjin menawarkan diri untuk membantu Sin B membereskan kamar ini.

"Itu geser dikit," ucap Sin B ketika Hyunjin memasangkan sebuah lukisan.

"Segini?"

"Agak kekanan,"

"Gini?"

"Iya!"

Akhirnya Hyunjin memasang lukisan itu dan menghampiri kakaknya ketika selesai memasangnya.

"Capek ya?"

Hyunjin mengangguk.

"Kamu ke kamar kamu sana, istirahat. Besok sekolah kan?"

"Iya. Kakak jadinya berangkat sekolah kapan?"

"Besok lusa."

"Kenapa nggak besok aja?"

"Rencananya sih, besok kakak mau adaptasi sama lingkungan dulu,"

"Ooh... gitu ya, oke" Hyunjin pun bangkit dan menuju kamarnya untuk istirahat.

Sedangkan Sin B, kini ia membereskan beberapa hal yang berantakan. Setelah selesai, ia pergi ke dapur untuk membuat susu.

"Loh? Udah selesai?" Tanya ibunya.

"Udah kok,"

"Itu susu buat siapa? Tumben kamu minum susu malam-malam?"

"Ini buat Hyunjin eomma, dia kan udah bantuin aku tadi."

"Bagus deh, eomma juga tadinya mau buatin susu buat dia, tapi karena kamu udah buatin... yaa eomma nggak jadi deh,"

"Iya eomma,"

"Yaudah, yang rukun ya,"

Sin B hanya tersenyum dan mengangguk.

"Aku ke kamarnya Hyunjin dulu ya eomma,"

"Iya sayang,"

Pintu kamar Hyunjin tidak dikunci, dan Sin B mendapati adiknya yang sedang duduk di sofa dan tampak serius memainkan game diponselnya, sampai tak menyadari kehadiran kakaknya.

Sin B duduk disamping Hyunjin dan meletakkan susu itu di meja samping sofa.

"Loh kakak?" Hyunjin masih fokus dengan ponselnya.

"Kamu kok malah main game sih Jin?"

"Aku tadi dapet notif peluncuran game baru, jadi aku mau coba deh kayak apa game nya,"

"Udah. Berhenti! Nanti nggak sehat buat mata kamu,"

"Bentar lagi kak,"

"Selesai!" Ujar laki-laki itu dan tersenyum menatap kakaknya.

"Yaudah, matiin hpnya. Nih, minum susunya, terus tidur." Hyunjin menuruti perintah kakaknya. Jujur, ia senang memiliki sosok seorang kakak yang sayang padanya.








T. B. C.
Vote yaa. Hehe🍎

antara Dia dan Dirinya-endTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang