"Kau melamun?"
"E-eh? Yoongi hyung."
Pria berkulit pucat yang dipanggil Yoongi itu tersenyum maklum, kemudian duduk di samping pria manis dengan surai coklatnya itu.
"Jihoon akan kemari bersama Soonyoung."
Pria manis itu tersenyum dengan mata berbinar. "Benarkah??"
Yoongi mengangguk. "Mereka mau mengantarkan undangan."
Senyuman pria manis itu perlahan-lahan luntur. "Enak sekali ya, menikah karena memang saling mencintai." Gumamnya.
Yoongi menghela nafas. "Kau masih memikirkan si brengsek itu?"
"Orang yang kau panggil brengsek itu mantan suami ku, hyung."
Ya, pria manis itu adalah Changkyun. Dia memilih untuk pindah ke Daegu dan menumpang tinggal di rumah sepupunya, Min Yoongi.
"Justru karena dia mantan suami mu, makanya kupanggil dia si brengsek." Balas Yoongi dengan santainya.
"Hyung."
"Hm?"
"Mau menemaniku minum tidak?"
"Tidak."
"Jahat." Changkyun mencebikkan bibirnya.
"Aku bukan jahat. Hanya saja apa kau tidak ingat apa yang terjadi saat terakhir kali kau minum eoh??"
Changkyun semakin mengerucutkan bibirnya dan menundukkan kepalanya, seperti anak kecil yang baru saja dimarahi sang ayah karena ketahuan mengambil permen sebelum makan malam.
Tentu saja Changkyun ingat. Hari pertamanya di Daegu dihabiskan dengan minum-minum karena ia ingin melepaskan stress. Mengabaikan larangan dokter untuk tidak minum minuman beralkohol. Besoknya setelah sadar dari mabuknya, Changkyun mengalami demam tinggi dan perutnya sakit luar biasa membuat Yoongi kelimpungan merawatnya karena Changkyun berubah menjadi sangat rewel.
"Iya, iya hyung, maaf."
Yoongi tersenyum kecil kemudian mengusak rambut Changkyun.
"Ya sudah, kita tunggu Jihoon dan Soonyoung datang, setelah itu makan malam bersama. Katanya Soonyoung mau mentraktir kita, hitung-hitung syukuran karena cafe-nya laris."
"Hehehe~ baiklah~"
***
"Kudengar kau ada di Daegu?"
"Hmm... aku ke Daegu untuk menemui klien ku. Kenapa Kwon?"
Kwon Soonyoung terkekeh pelan. "Hanya ingin mengundangmu ke cafe milikku, Lee!"
"Kau sungguh membuka cafe mu sendiri??"
"Ne, dan juga aku ingin memberikan sesuatu padamu."
"Apa itu?"
"Datang dulu! Nanti kuberikan!" Paksa Soonyoung.
"Aish! Kau merepotkan! Beritahu alamatnya!"
"Assa! Akan kukirimkan alamatnya padamu. Sampai jumpa sayangku Lee Jooheon!!"
"Menjijikkan! Sudah kututup ya!"
"Ne~"
"Soon?"
Soonyoung menoleh dan tersenyum lebar pada pria mungil yang baru saja memanggilnya.
"Aigoo~ uri Jihoon. Menunggu lama?"
"Heum, lumayan. Kau telpon siapa?"
"Sahabat lamaku. Kebetulan dia sedang berada di Daegu dan aku mengajaknya bertemu malam ini. Tidak apa kan?"
"Aku tidak masalah. Tapi kan nanti kau juga mengajak Yoongi hyung dan Changkyun."
Soonyoung tersenyum kemudian mengusap lembut kepala Jihoon. "Tidak apa, mejanya nanti akan kupisah."
"Eum, terserah kau saja."
YOU ARE READING
Melepasmu (Jookyun X Meanie) ✔✔
Fanfictionjika ini bisa membuatmu bahagia, maka aku rela melepasmu. Selamat tinggal cinta pertama dan terakhirku.