8.0

6 2 0
                                    

   " apa!! Kau tidak bohongkan oppa?! " seru yeoji dengan panik tepat di sebelahnya, membuat gendang kuping daniel mendengung sakit, teriakan gadis itu sungguh bukan main main, kencang sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   " apa!! Kau tidak bohongkan oppa?! " seru yeoji dengan panik tepat di sebelahnya, membuat gendang kuping daniel mendengung sakit, teriakan gadis itu sungguh bukan main main, kencang sekali. Padahal masih sakit dan belum sembuh total, jika sudah sembuh mungkin saja teriakannya jauh lebih memekikan kuping dari yang tadi.

   Daniel mengorek kupingnya dengan kelingking, menyeringit. Sakit sekali kupingnya " iya oppa bersungguh sungguh, mana mungkin berbohong bukan? " ujar daniel menyakinkan adiknya, yeoji tampak melihatnya dengan penuh ketidak kepercayaan dan keraguan membuat daniel gemas ingin mencubit kedua pipi gembul itu.

   " jadi, aku akan memiliki kakak ipar? "

   " yes "

   " dan keponakan yang banyak!! "

   " yes--eh, masih terlalu jauh yeo " daniel terkekeh memegang belakang kepalanya malu, pria itu langsung merasakan sesuatu saat adiknya mengatakan keponakan, yang berarti anaknya dan istrinya nanti, astaga dasar gadis kecil pembuat halu.

   " tidak lah!, apanya yang jauh, kan sudah melamar!, aku turut bahagia untuk mu oppa " yeoji memeluknya erat, daniel turut membalas pelukannya.

   " tapi aku masih kesal dengan mu oppa " tatapan adiknya kembali berubah tajam, daniel terkekeh melihatnya.

   " kenapa tidak mengajak ku saat kau melamar gadis mu itu, jahat sekali kau " yeoji memukul lengannya dan kembali bersedekap ngambek, daniel terkekeh.

   " maafkan oppa, kau kemarin sedang kerja yeo, jadi hanya eomma yang ikut "

   " hah!, eomma ikut? Pergi ke london tanpa mengajak ku?!, ahhh benar benar jahat " yeoji memputkan bibirnya, matanya seolah olah menyiratkan sebuah kesedihan, membuat daniel jadi tidak tega.

   " sorry, nanti saat menikah oppa ajak keliling london, setuju? " daniel memberikan jari kelingkingnya, yeoji meliriknya ogah ogahan namun akhirnya menautkan kelingking itu dengan senang.

   " setuju! " daniel terkekeh gemas dan beralih mengacak acak rambut adiknya itu, lalu mengatakan sesuatu yang membuat yeoji kebingungan.

   " lagi pula sepertinya kau juga akan menyusulku yeoji "

   " menyusul apa? Menyusul tinggi mu?, itu tidak mungkin, jangan mengejek ku " tatapan daniel tiba tiba serius namun tetap hangat.

   " menyusulku menikah yeo, a-aku merasakannya "

...

Tbc,











Hospital [ Short Story ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang