2.0

21 3 0
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...

   "Kita sudah hampir sampai, nona kau mau jalur umum atau VIP?"

   "terserah"

   "baiklah"

   "nona mau menunggu atau tidak?"

   "terserah"

   "ada yang harus saya lak--"

   "bisa diam tidak?" yeoji mendelik tajam pada pembantunya, pembantu yang hanya lima tahun lebih tua darinya pun hanya bisa menunduk patuh.

   "b-baik nona, maafkan saya"

   " song yeoji, jangan seperti itu, bersikaplah baik" tegur nyonya song padanya dari kursi depan.

   "ne eomma" yeoji hanya bisa mendengus dan meminta maaf, lagi pula siapa suruh bawel sekali.

   'Malas sekali harus pergi ke rumah sakit, ish seharusnya kemarin aku tidak makan es terlalu banyak, menyebalkan' batinnya, kemudian merengut malas, yeoji sangat membenci rumah sakit, padahal dulunya gadis itu sempat bercita cita ingin menjadi seorang dokter anak. Tapi sekarang, lihatlah seberapa malasnya gadis itu kerumah sakit, marah terus kerjaanya jika mendengar tempat itu, tidak nyaman.

   Yeoji memperhatikan keadaan di luar, sesekali menyenderkan kepalanya pada jendela mobil karena kepalanya terkadang berdenyut kencang, sakit sekali, membuat pusing. Matanya juga terkatup katup karena merasakan panas yang luar biasa, tenggorokannya pun juga terasa sakit sekali.

   akhirnya mobil mereka sampai di depan rumah sakit, supir pun membuka kan pintu untuk nyonya song di susul pintu untuk keluar yeoji, gadis itu menyeringitkan kening kesal, berkacak pinggang sembari memperhatikan rumah sakit yang akan ia langkahi masuk untuk pertama kalinya, gadis itu bisa saja mengomel malas pada nyonya song tetapi seorang pria tiba-tiba menyambut nyonya song dan langsung di sambut ramah oleh eommanya itu.

   Siapa dia? Apa dia dokternya? Terlihat tidak menyakinkan, jangan jangan dia dokter gadungan. Pikirnya saat pertama kali melihat pria itu, terlihat dari name tag yang menggantung pada lehernya bertuliskan nama sang dokter, jung hoseok.

   Hmm, nama yang biasa saja. Batinnya.

   Wajahnya, lumayan---ah, biasa saja juga!, serunya dalam batin mengeritik penampilan dokter bernama jung hoseok itu.

   Nyonya min terlihat mengucapkan sesuatu pada dokter itu. lalu tertawa, mana kala hoseok malah menggaruk belakang kepalanya sambil terkekeh canggung.

   Pria itu mendekatinya. oh tidak, jangan orang baru lagi, astaga, tuhan tolong aku!

   Kini hoseok sudah berada di hadapanku dengan senyumannya, berdiri tegap dengan aura kebahagiaan, hmm... seperti pria itu memberikan pengaruh positif. sembari mengamati hoseok dari atas sampai bawah dengan tatapannya yang tidak santai.

   lalu dokter itu mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

   "senang bertemu dengan anda, nona yeoji"

...

Tbc,




  

  

  

Hospital [ Short Story ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang