EPS 1

372 18 3
                                    

Pagi yang indah dengan sinar mentari yang bersinar cerah. Terlihat seorang wanita mungil yang tengah menikmati sarapannya sebelum berangkat ke kantor. Dia adalah Rossalina Ermin Giftlordia atau dikenal Rossa. Ya. Dialah wanita yang memiliki ketegaran yang luarbiasa. Pagi itu Rossa menikmati sarapan bersama pembantu di rumahnya sekaligus pengasuh yang merawatnya sejak kecil layaknya seorang ibu.

Rossa : "Bi, hari ini aku pulangnya agak malam ya?"

Bibi : "Emangnya non Ocha mau kemana?" tanya bibi

Rossa : "Nggak kemana-mana, bi. Di kantor lagi banyak pekerjaan dan mungkin Ocha akan lembur" jawab Rossa

Bibi : "Emang non gak capek kerja terus? Non harus banyak istirahat bair non gak sakit" sambil mengelus lengan Rossa

Rossa : "Tenang aja, bi. Ocha bisa kok, kan ada Allah? Lagipula ini kan udah biasa" tersenyum manis

Bibi : "Ya sudah. Non jangan lupa sholat dan jangan lupa makan ya non?

Rossa : "Iya, bi. Kalo gitu Ocha pamit ya, Assalamu'alaikum" sembari mencium tangan bibi

Jam menunjukkan pukul 07.00, Afgan Fildunov Mchalister sudah siap berangkat kerja. Hari ini adalah hari pertama ia masuk kerja. Pria tampan yang satu ini menikmati sarapannya ditemani seorang wanita keibuan. Tapi berbeda dengan Rossa, Afgan ditemani seorang wanita yang tak lain adalah mamanya sendiri yaitu Bu Lola.

Bu Lola : "Gan, mama berangkat ya" dengan nada datar lalu pergi

Afgan : "Apa mama gamau tau ya apa pekerjaan aku yang baru?" batinnya. "Ma, tunggu.." sambil mencium tangan mamanya

Bu Lola : "Assalamu'alaikum"
Afgan : "Wa'alaikumsalam"

Pagi itu tidak ada percakapan yang istimewa, bahkan jauh dari harapan Afgan. Sangat singkat, itu pun hanya saat berpamitan.

Sesampai dikantor Afgan bertemu dengan seorang pegawai di kantor itu "Permisi. Mau tanya, ruangan direktur dimana ya mba?" tanya Afgan

"Oh, mas sekretaris yang baru itu ya? Kenalkan saya Reni, mari mas ikut saya" mengantar Afgan menuju ruang dirut. " Mas tunggu disini sebentar ya" Reni masuk duluan ke dalam ruangan " Permisi bu, karyawan baru yang akan menggantikan posisi Rahel sebagai sekretaris ibu sudah ada bu"

"Suruh masuk aja" jawab Rossa

Reni mempersilahkan Afgan untuk masuk "Ini bu orangnya. Namanya Afgan Fildunov Mchalister"

"Silahkan duduk. Saya harap kamu bisa profesional dalam bekerja. Dan ingat, kedisiplinan dan kejujuran itu penting. Sekarang kamu bisa kerja, Reni yang akan mengantar kamu ke ruangan baru kamu. Oh iya Reni, nanti siang saya akan bertemu klien kasih tau dia apa tugasnya nanti" Rossa dengan nada datar dan tanpa bertanya apapun

"Baik bu, kami permisi. Mari mas saya antar" pergi

Sekeluarnya mereka dari ruangan Rossa, Afgan nampak kebingungan "Mas Afgan kenapa?" tanya Reni "Bingung ya liat sikap Bu Rossa?" tambahnya

"Iya, saya bingung aja kenapa Bu Rossa gak nanya apa-apa ke saya apalagi pengalaman saya" jawab Afgan sembari menggaruk kepala

"Ibu memang begitu orangnya mas, yang penting mas nya sungguh-sungguh mau kerja. Makanya mas jangan kecewain kepercayaan Bu Rossa ya" ujar Rani

"Iya mba"

"Ya sudah, ini ruangannya mas Afgan dan ini proposal untuk presentasi di depan klien nanti siang. Mas pelajari ya. Oh iya, janjiannya jam 2 mas harus on time ya ibu gak suka karyawannya ngaret" pergi

Mereka berangkat sendiri-sendiri menuju tempat janjian karena Afgan bawa mobil.

"Kamu sudah siap kan? Jangan kecewakan saya" dengan nada datar

"Iya, siap bu" sembari menunduk

"Bisa gak bicara sama saya lihat wajah saya?" tegas Rossa

"Iya bu, saya minta maaf" maklum Afgan tidak terbiasa dengan keadaan seperti ini semenjak ayahnya meninggal 1 tahun yang lalu.

Kamu Yang Ku Nanti (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang