EPS 4

229 19 4
                                    

Afgan : "Ibu lagi ada masalah ya? Saya perhatiin ibu ngelamun rerus?" tanya Afgan sedikit gemetar

Rossa : "Saya gapapa kok. Sudah kamu makan saja, gak baik bicara sambil makan" nada Rossa datar seakan menghindari sesuatu

Selesai makan Afgan berniat mengajak Rossa ke suatu tempat. Afgan mengendarai mobilnya dan berhenti disebuah taman bermain. "Ayo turun, bu" ujar Afgan sambil membukakan pintu mobilnya

"Ngapain kita kesini? Saya gak mood, balik kantor aja" tegas Rossa

Tanpa sadar Afgan memegang tangan Rossa " Udah sini, ini kan masih jam makan siang bu" mengarah ke taman bermain

Rossa tidak bisa menolak, akhirnya mereka menikmati sisa jam makan siang mereka dengan mencoba wahana-wahana yang ada ditaman bermain itu. Mereka terlihat sangat dekat, Afgan menggandeng bahu Rossa. Ditempat itu, Afgan merasa senang melihat Rossa mulai memancarkan senyumnya. Tidak ada lagi lamunan.

"Kita main ini ya bu, pasti seru" Afgan mengajak Rossa menikmati wahana ....

"Ga bisa. Saya takut" tegas Rossa, jantungnya mulai berdetak kencang

"Gapapa bu, ini kan cuma permainan" membujuk Rossa "kan ada saya" tersenyum manis

Akhirnya Rossa mengiyakan ajakan Afgan dan masuk ke dalam. Didalam Afgan melihat Rossa yang mulai gemeteran sampai berkeringat "Jangan takut bu, saya disini" perlahan Afgan memegang tangan Rossa.

Selama didalam Rossa tak henti-hentinya berteriak "Aaagghhhhhhh" "Aaaaaaaaa" Rossa berusaha menutup wajahnya dan refleks jatuh kepelukan Afgan. Rossa tidak mempedulikannya, yang jelas saat ini dia ketakutan 😁

Permainan selesai dan ketakutan Rossa pun ikut selesai. Afgan menduduki Rossa disebuah bangku "Ibu tunggu disini ya" ujar Afgan yang melangkah pergi

"Kamu mau kemana?" teriak Rossa yang ngos-ngosan

Afgan kembali dengan membawa sebotol minuman "Ini, diminum dulu bu" membuka tutup botol dan menyodorkan ke mulut Rossa

"Makasih ya, Afgan" dengan tatapan yang sulit diartikan

"Iya bu, sama-sama. Kita balik ke kantor aja ya bu jam makan siang sudah habis" ujar Afgan yang berdiri siap melangkah

"Afgan tunggu" menarik tangan Afgan yang hendak pergi "Ga usah balik kantor. Kamu mau kan temani saya hari ini?" dengan tatapan penuh harap

Afgan menatap Rossa yang sedang memelas "Baik bu" ia tau Rossa sedang dalam keadaan stres dan tertekan, sepertinya butuh hiburan "tapi ada syaratnya" ujar Afgan

"Apa?"

"Kalau jalan sama saya ibu gak boleh hemat bicara, sama ibu gak boleh ngelamun" Afgan dengan jelas

"Terserah kamu. Tapi saya juga ada syarat buat kamu"

"Apa?"

"Kamu gak boleh panggil saya ibu lagi, panggil Ocha aja, bisa?"

"Tapi saya rasa itu gak sopan bu Rossa"

"Kan cuma diluar kantor Afgannn" jelas Rossa

"Baiklah. Kita pindah tempat ya bu ke.." belum selesai Afgan bicara Rossa memotong

"Jangan panggil ibu lagi, mau gaji kamu saya potong?" tertawa kecil

"Waduhh.. iya iya Ocha. Sekarang kita ke mall ya nonton bioskop?" mengajak Rossa pergi

Tiba di mall mereka langsung membeli tiket. Tanpa sadar Afgan merangkul Rossa selama mereka berjalan, namun Rossa menghiraukannya. Jantungnya berdebar kencang "Oh Tuhan, ada apa ini?" batinnya

Afgan : "Cha, kita nonton Danur ya?" tanya Afgan

Rossa : "Nggak ahh. Kamu kan tau aku penakut" jelas Rossa

Afgan : "Gapapa. Kan ada aku, mau ya?"

Rossa : "Gak. Pulang aja" Rossa kesal

Afgan : "Tenang Cha, ada aku" mengelus bahu Rossa

Rossa tidak bisa menolak. Mereka akhirnya menonton film Danur. Rossa yang baru duduk saja sudah mulai menjerit ketakutan. Selama pemutaran Rossa terus berteriak "Aaaaaaa" "waaaaaaa" sampai pada scene yang menakutkan Rossa refleks memeluk Afgan. Kembali membuat jantung Afgan berdebar kencang "Oh my god apa yang kurasakan? Sudah dua kali ia memelukku seperti ini" batinnya.

Selesai nonton, mereka lanjut berbelanja.

Afgan : "Nih buat kamu, suka gak? biar kamu ada temennya kalo gak ada aku hehe" Afgan memberikan boneka doraemon untuk Rossa

Rossa : "bagus sih"

Afgan : "Boneka ini akan membawa keajaiban buat kamu, Cha"

Rossa : "Bisa aja kamu, Gan. Makasih ya"

Afgan : "Hehe. Sama-sama" tersenyum manis "Kita makan yuk, laper nih" mengajak Rossa untuk makan malam

Rossa mengeluarkan hp dari dalam tasnya, hendak menelepon seseorang "Assalamualaikum' bi, malam ini Ocha makan diluar ya. Kalo bibi mau istirahat, istirahat aja gak usah nungguin Ocha" suara Rossa dengan lembut

"Telepon siapa?" tanya Afgan

"Oh bibi aku. Yuk, katanya mau makan" menarik tangan Afgan menuju ke sebuah cafe

Untuk kedua kalinya mereka menikmati makan malam bersama. Kali ini tidak ada diam-diaman, mereka saling bercanda "Akhirnya aku bisa melihatmu tersenyum dan tertawa, tanpa memikirkan beban hidupmu Cha. Aku ingin melihatmu seperti ini terus" batinnya

"Hey kok ngelamun" ucapan Rossa membuyarkan lamunan Afgan "katanya gak ada hemat ngomong sama ngelamun, mikirin apa sih?"

"Eh..gak kok, gapapa. Lanjutin aja makannya bu"

"Tuh kan lagi-lagi kamu manggil ibu" sedukit kesal

"Oh iya maaf, maaf. Keceplosan Ochaa.." ucap Afgan dengan lembut

Setelah selesai makan, mereka memutuskan untuk pulang. Tiba di parkiran "Aku anter kamu pulang ya Cha" membukakan pintu untuk Rossa

"Gak. Aku bisa sendiri, kamu duluan aja" Rossa menolak

============================

Hyy readers2 ku 👋🏻👋🏻 maaf ya slow update 😁😁
Gimana sma part yang ini udah dpet feelnya blum sih??? Hmmm🤔🤔belum yaa?? Hehe
Tenang aja, masih awal jadi nikmatin aja dulu sbagai perkenalan 😂😂

Jangan lupa VOMMENT ya readerr ❤❤❤

Enjoyyyyyy! 😘😘😘

Kamu Yang Ku Nanti (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang