EPS 6

210 20 3
                                    

"Lagi gak mood ngobrol" dengan nada datar

Afgan berusaha mengajak Rossa untuk ngobrol "Kita mau makan dimana Cha?"

"Terserah kamu aja"

Mereka tiba di salah satu restoran "kamu pesen apa Cha?" tanya Afgan

"Samain aja sama kamu"

"Baiklah"

Pesanan sudah datang, namun bukannya memakan makanan yang dipesan, Rossa malah mengobrak-abrik dengan sendoknya. Lagi-lagi ia tertegun dalam lamunan.

"Cha.. Kok gak dimakan makanannya? Mubazir tau" membuyarkan lamunan Rossa

Rossa kaget "Ehh iya iya. Maaf. Lupa"

"Ya udah nih" Afgan mengambil sesendok makanan dan menyodorkan ke mulut Rossa "Kamu harus makan"

Rossa sontak menerima suapan Afgan "Apa sihh. Udah ah, malu tau Gan"

"Kan kamu yang ngajak aku makan siang. Masa aku doang yang makan"

"Iya iya maaf. Aku makan sekarang" mengambil sesendok makanan dan memasukkan ke dalam muluntya

"Gitu dong. Masa pria tampan begini dikacangin sih" berusaha menghibur Rossa

"Geer kamu. Tampan dari mana coba?" Rossa tertawa

"Ya walaupun kau belum mengakuinya tapi aku seneng liat kamu ketawa kayak gini Cha" dengan tatapan yang sulit diartikan

"Udah ah, lanjutin makannya"

Setelah selesai makan siang Rossa dan Afgan menuju ke parkiran "Kita langsung ke kantor atau gimana Cha?" tanya Aggan

"Ke kantor lah, emang maunya kamu kemana?"

"Ya kirain mau jalan-jalan lagi gitu kayak kemarin hehe"

"Kamu tuh yaa, udah sekarang kita balik kantor. Aku banyak kerjaan"

"Iya iya bu boss Rossa"

Masing-masing masuk ke mobil dan melaju ke arah kantor.

Sesampainya mereka dikantor...

"Cie ciee yang baru lunch berdua" menggoda Rossa dan Afgan

Wajah Rossa mulai memerah "Apaan sih kamu Reni" tapi Rossa masih bisa menahan

"Engga. Saya senang liat ibu udah mulai tersenyum hehe"

"Yaudah saya kembali ke ruangan saya duluan" pergi meninggalkan mereka

"Tuh kan saya bilang juga apa, pasti mas bisa. Pepet terus mas jangan kasih kendor hehe"

"Apasih mba. Orang sama saya aja masih suka ngelamun"

"Yang penting kan bu Rossa udah bisa senyum mas. Lanjutin aja kalo perlu sampe nikah" menggoda Afgan kemudian pergi meninggalkan Afgan

Afgan menyusul Rossa ke ruangannya "Permisi"

"Iya masuk" Rossa mempersilahkan "Eh kamu Gan, kenapa?"

"Kangen" upss Afgan keceplosan

"Apa sih kamu gombal aja"

"Engga..engga bu. Saya kesini mau ngajak bu dirut jalan ntar pas pulang kerja. Kita makan malem bareng" Afgan memberi penawaran

"Ha? jalan lagi? sama kamu? Maaf saya sibuk, banyak yang harus saya kerjakan" sembari sibuk dengan laptopnya

"Tenang bu. Nanti saya bantu biar kerjaannya cepat selesai. Tapi ibu mau ya makan malem bareng saya?" sedikit memohon

"Saya gak bisa Gan. Saya udah nyuruh bibi masak dirumah buat nanti malem"

"Oke. Kalo gitu kita makannya dirumah bu dirut aja, bisa kan?"

"Ya sudah, iya iya. Sudah sana kamu balik kerja"

"Siap bu. Nanti jam 7 saya ke rumah ya. Saya permisi" beranjak pergi

Seperti janjinya, jam 7 Afgan sudah ada dirumah Rossa dengan sebuah kantong kresek berisi sesuatu
"Permisi, Assalamualaikum" menekan bel rumah Rossa

Bibi yang mendengar suara bel keluar membukakan pintu untuk Afgan "Iya, den cari siapa?"

"Bu Rossa nya ada?"

"Tumben..gak biasa non Ocha ajak orang kerumah, laki-laki lagi" batin bibi "Iya ada, silahkan masuk den. Tunggu sebentar ya den saya panggilkan Non Ocha nya dulu"

Bibi mendatangi Rossa di kamarnya. Bibi mengetuk pintu kamar Rossa "Permisi non"

Rossa membuka pintu "Iya bi, ada apa?"

"Non, diluar ada tamu pria berkacamata"

"Iya bi, itu tamu saya. Suruh tunggu aja, Ocha siap-siap dulu"

"Oh iya iya" bibi kembali menemui Afgan diruang tamu "bentar katanya den. Den mau minum apa?"

"Apa aja bi"

"ini den minumannya" Bibi kembali dengan menyuguhkan minuman untuk Afgan "Den siapa nya non Ocha?"

"Pacar" lagi-lagi Afgan keceplosan "Ehh engga bi, saya sekretarisnya dikantor hehe"

"Ohh sekretarisnya toh" bibi mengangguk "Den udah lama deket sama non Ocha?"

"Belum bi, baru berapa minggu ini. Emang kenapa bi?"

"Enggak apa-apa. Saya cuma mau pesen aja, den kan udah deket sama non Ocha, bahagiain non Ocha den jangan buat dia kembali merasakan sakitnya. Bibi percaya den sama non Ocha"

"Tapi__" belum selesai Afgan bicara Rossa tiba-tiba datang

"Gan, maaf ya udah nunggu lama"

"Gapapa kok. Ini saya bawain martabak" memberikan kantong kresek berisi martabak ke Rossa

"Ngapain sih pake bawa-bawa beginian, lagian ini kebanyakan buat aku sama bibi "

"Ini buat bu boss sama orangtua bu boss"

"Ini bi, buat bibi nanti sisanya di simpan aja dulu. Makan malamnya udah siap kan bi?"

"Ohh udah non" beranjak ke dapur

"Ya udah Gan, kita makan yuk. Nanti makanan dingin" mengajak Afgan ke arah meja makan

"Oh iya iya bu" Afgan merasa bingung dengan tingkah Rossa, sepertinya ia menghindari sesuatu

Rossa melayani Afgan, ia mengambil nasi dan lauk untuk Afgan "Nih Gan, kamu makan"

"Eh, gausah bu saya bisa kok ambil sendiri"

"Udah makan aja, jangan banyak protes"

"Ih, galak amat sih bu"

"Udah dibilangin juga jangan panggil bu boss. Mau gaji kamu saya potong ha?"


============================

Gimana??? Gimanaa??? Gimana menurutt kalian part kemaren sama yang ini?? hehe

Jangan bosen2 yaa bacanyaa😂😍

Jangan lupa juga VOMMENT biar author semakin semangattt buat update teroossss😘❤🌹

Enjoyyyyy guyss❤❤❤❤

Kamu Yang Ku Nanti (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang